Selasa, 17 Desember 2019

Syukur atas Garis Keturunan, Jadikan Komunitas Cinta


Selasa Adven III (U)
Kej. 2:2,8-20
Mzm. 72:1-2,3-4ab,7-8,17
Mat. 1:1-17



Kej. 2:2,8-20

2:2 Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.
2:8 Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.
2:9 Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
2:10 Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang.

Mat. 1:1-17

1:1 Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.
1:2 Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya,
1:3 Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram,
1:4 Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon,
1:5 Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai,
1:6 Isai memperanakkan raja Daud. Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria,
1:7 Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa,
1:8 Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia,
1:9 Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia,
1:10 Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia,
1:11 Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel.
1:12 Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel,
1:13 Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor,
1:14 Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud,
1:15 Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub,
1:16 Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.
1:17 Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.


Syukur atas Garis Keturunan, Jadikan Komunitas Cinta

Saudara terkasih, hari ini kita cukup panjang mendengarkan dan membaca bacaan Injil. Silsilah sepanjang 42 keturunan, tidak sampai kepada Adam, hanya sampai Abraham. Demikian detail dan panjang rantai kekerabatan Yesus yang bisa ditelusuri. Orang-orang besar dan hebat ada di sana. Pun ada pula perempuan dan sosok-sosok kontroversial.
Dalam benak kita, kebiasaan kita, dan banyak budaya, sering kita mengaitkan kekerabatan atau keluarga dengan tokoh hebat, besar, dan  penting. Dan kadang malah membeli, seperti gelar dari keraton. Tidak heran banyak orang juga mengaku-aku memiliki kerabat yang hebat, tenar, dan besar. Namun apakah demikian, ketika ada yang minus atau miskin?
Ada istilah dalam budaya Jawa, emoh nyawuk nek dai banyu, emoh cedhak nek gupak, lan emoh nyuwek nek dadi godhong, sudah sangat parah, enggan berdekat-dekat dengan yang kotor, bahkan enggan mengaimbil ketika jadi air dan tidak mau menyobek kala  menjadi daun. Menjaga jarak dan enggan kenal. Apalagi mencantumkan sebagai keluarga dan  bagian dari darah daging.
Dalam kisah dan silsilah Yesus kita paling tidak mengenal tiga tokoh kontroversial, Tamar, Rut, dan Daud dengan istrinya yang ia ambil dari istri prajurit terbaiknya. Dalam silsilah itupun dikatakan dari istri Uria. Patut menjadi bahan permenungan lebih mendalam, berkaitan dengan Natal adalah;
Karya keselamatan Allah itu tidak melalui kesempurnaan manusiawi. Namun para pelaku adalah orang, manusia seutuhnya yang mau memperbaiki hidupnya. Manusia sempurna itu tidak ada. Dan itulah kuasa Ilahi, mau dari mana dan  dari siapa itu bukan yang utama. Mereka dianugerahi sikap mau berubah dan menyesali kesalahannya.
Apapun yang terjadi pada keluarga kita, baik leluhur atau keturunan kita, kita tidak akan mampu memilih dan memilah, semua sesuai kehendak Tuhan. Yang terjadi hanyalah menjadi ketetapan Tuhan Allah. kita hanya menjalani. Dan baik adanya, yang perlu kita lakukan adalah melibatkan Tuhan agar kita mampu menjadikan keadaan keluarga kita itu adalah Gereja Mini, di mana menjadi paguyuban umat beriman.
Saudara terkasih, bukan kesempuranaan yang Tuhan Allah merlihatkan, namun perubahan sikap dan kemauan menjalankan kehendak Allahlah yang menjadi utama. Keluarga kita mungkin tidak ideal, namun libatkan Tuhan agar menjadi lebih baik dari hari ke hari dan menjadi komunitas kasih dan cinta. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar