Selasa
Adven III (U)
Kej.
2:2,8-20
Mzm. 72:1-2,3-4ab,7-8,17
Mat.
1:1-17
Kej.
2:2,8-20
2:2 Ketika Allah pada hari
ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada
hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.
2:8 Selanjutnya TUHAN Allah
membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang
dibentuk-Nya itu.
2:9 Lalu TUHAN Allah
menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk
dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon
pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
2:10 Ada suatu sungai
mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi
menjadi empat cabang.
Mat.
1:1-17
1:1 Inilah silsilah Yesus
Kristus, anak Daud, anak Abraham.
1:2 Abraham memperanakkan
Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan
saudara-saudaranya,
1:3 Yehuda memperanakkan
Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan
Ram,
1:4 Ram memperanakkan
Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon,
1:5 Salmon memperanakkan Boas
dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai,
1:6 Isai memperanakkan raja
Daud. Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria,
1:7 Salomo memperanakkan
Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa,
1:8 Asa memperanakkan
Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia,
1:9 Uzia memperanakkan Yotam,
Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia,
1:10 Hizkia memperanakkan
Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia,
1:11 Yosia memperanakkan
Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel.
1:12 Sesudah pembuangan ke
Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel,
1:13 Zerubabel memperanakkan
Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor,
1:14 Azor memperanakkan
Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud,
1:15 Eliud memperanakkan
Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub,
1:16 Yakub memperanakkan
Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.
1:17 Jadi seluruhnya ada:
empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud
sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel
sampai Kristus.
Syukur
atas Garis Keturunan, Jadikan Komunitas Cinta
Saudara terkasih, hari ini kita cukup panjang
mendengarkan dan membaca bacaan Injil. Silsilah sepanjang 42 keturunan, tidak
sampai kepada Adam, hanya sampai Abraham. Demikian detail dan panjang rantai
kekerabatan Yesus yang bisa ditelusuri. Orang-orang besar dan hebat ada di
sana. Pun ada pula perempuan dan sosok-sosok kontroversial.
Dalam benak kita, kebiasaan kita, dan banyak
budaya, sering kita mengaitkan kekerabatan atau keluarga dengan tokoh hebat, besar,
dan penting. Dan kadang malah membeli,
seperti gelar dari keraton. Tidak heran banyak orang juga mengaku-aku memiliki
kerabat yang hebat, tenar, dan besar. Namun apakah demikian, ketika ada yang
minus atau miskin?
Ada istilah dalam budaya Jawa, emoh nyawuk nek dai banyu, emoh cedhak nek gupak, lan emoh nyuwek nek
dadi godhong, sudah sangat parah, enggan berdekat-dekat dengan yang kotor,
bahkan enggan mengaimbil ketika jadi air dan tidak mau menyobek kala menjadi daun. Menjaga jarak dan enggan kenal.
Apalagi mencantumkan sebagai keluarga dan
bagian dari darah daging.
Dalam kisah dan silsilah Yesus kita paling tidak
mengenal tiga tokoh kontroversial, Tamar, Rut, dan Daud dengan istrinya yang ia
ambil dari istri prajurit terbaiknya. Dalam silsilah itupun dikatakan dari
istri Uria. Patut menjadi bahan permenungan lebih mendalam, berkaitan dengan
Natal adalah;
Karya keselamatan Allah itu tidak melalui
kesempurnaan manusiawi. Namun para pelaku adalah orang, manusia seutuhnya yang
mau memperbaiki hidupnya. Manusia sempurna itu tidak ada. Dan itulah kuasa
Ilahi, mau dari mana dan dari siapa itu
bukan yang utama. Mereka dianugerahi sikap mau berubah dan menyesali
kesalahannya.
Apapun yang terjadi pada keluarga kita, baik
leluhur atau keturunan kita, kita tidak akan mampu memilih dan memilah, semua
sesuai kehendak Tuhan. Yang terjadi hanyalah menjadi ketetapan Tuhan Allah.
kita hanya menjalani. Dan baik adanya, yang perlu kita lakukan adalah
melibatkan Tuhan agar kita mampu menjadikan keadaan keluarga kita itu adalah
Gereja Mini, di mana menjadi paguyuban umat beriman.
Saudara terkasih, bukan kesempuranaan yang Tuhan
Allah merlihatkan, namun perubahan sikap dan kemauan menjalankan kehendak
Allahlah yang menjadi utama. Keluarga kita mungkin tidak ideal, namun libatkan
Tuhan agar menjadi lebih baik dari hari ke hari dan menjadi komunitas kasih dan
cinta. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar