Pesta
Santo Yohanes Ras PenIjl (P)
1
Yoh. 1:1-4
Mzm.
97:1-2,5-6,11-12
Yoh.
20:2-8
1
Yoh. 1:1-4
1:1 Apa yang telah ada sejak
semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang
telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman
hidup -- itulah yang kami tuliskan kepada kamu.
1:2 Hidup itu telah
dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan
memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa
dan yang telah dinyatakan kepada kami.
1:3 Apa yang telah kami lihat
dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu
pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan
dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.
1:4 Dan semuanya ini kami
tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.
Yoh.
20:2-8
20:2 Ia berlari-lari
mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata
kepada mereka: "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak
tahu di mana Ia diletakkan."
20:3 Maka berangkatlah Petrus
dan murid yang lain itu ke kubur.
20:4 Keduanya berlari
bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus
sehingga lebih dahulu sampai di kubur.
20:5 Ia menjenguk ke dalam,
dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam.
20:6 Maka datanglah Simon
Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan
terletak di tanah,
20:7 sedang kain peluh yang
tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di
samping di tempat yang lain dan sudah tergulung.
20:8 Maka masuklah juga murid
yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya
Santo Yohanes, Rasul dan Pengarang Injil
Santo Yohanes Rasul,
anak Zebedeuz (Mrk 1:19 dst) berasal dari Betsaida, sebuah dusun nelayan di
pantai tasik Genesareth. Ia sendiri seorang nelayan Galilea. Ayahnya Zebedeus,
seorang nelayan yang tergolong berkecukupan. Ibunya Salome tergolong wanita
pelayan dan pengiring setia Yesus, bahkan sampai ke bulit Kalvari dan kubur
Yesus.
Bersama dengan
saudaranya Yakobus dan Petrus, Yohanes termasuk kelompok rasul inti dalam
bilangan keduabelasan; ia bahkan disebut sebagai murid kesayangan Yesus (Yoh
21:20). Mereka bertiga (Yohanes, Yakobus dan Petrus) adalah saksi peristiwa
pembangkitan puteri Yairus (Mrk 5:37 dst); saksi peristiwa perubahan rupa Yesus
di gunung Tabor (Mrk 9:2 dst) dan saksi peristiwa sakratul maut dan doa Yesus
di taman Getzemani (Mrk 14:33). Bersama Andreas, Yohanes adalah murid Yohanes
Pemandi (Yoh 1:40). Yohanes Pemandi-lah yang menyuruh mereka berdua pergi
kepada Yesus dan bertanya: "Rabbi, di manakah Engkau tinggal? (Yoh
1:36-39).
Putera-putera Zebedeus
itu terbilang kasar. oleh karena itu mereka dijuluki 'putera-putera guntur'.
Bersama Yakobus kakaknya, Yohanes meminta kepada Yesus dengan perantaraan
ibunya, agar mereka boleh duduk di sisi kanan-kiri Yesus di dalam kerajaan-Nya
nanti. Keduanya pun berani berjanji akan meminum piala sengsara untuk
memperoleh hal yang dipintanya itu; tetapi Yesus menjawab bahwa hal itu adalah
urusan Bapa-Nya di surga (Mrk 10:35-41).
Nama Yohanes tidak
disebutkan di dalam Injil ke-4. Hanya di dalam bab 21, yang secara umum
dianggap sebagai tambahan dari waktu kemudian, ditemukan ungkapan "para
putera Zebedeus." Demikian pula ungkapan yang mengatakan "murid yang
dicintai Yesus" (ay. 20) baru muncul pada bab 13. Di dalam jemaat purba,
Yohanes menempati satu kedudukan sebagai pemimpin (Kis 3-8). Paulus menjuluki
dia sebagai "tiang agung/sokoguru Gereja" (Gal 2:9). Di dalam daftar
keduabelasan rasul, kedudukannya langsung berada di belakang Petrus. Di dalam
tradisi yang lebih muda, ia dikenal sebagai penulis Kitab Wahyu dan Surat-surat
pertama sampai Ketiga Yohanes. Menurut Wahyu 1:9 ia tinggal di pulau Patmos.
Ireneus menulis bahwa Yohanes tinggal dan wafat di Efesus.
Yohanes adalah murid
Yesus yang paling setia, bahkan berani mengikuti Yesus sampai ke gunung Kalvari
dan mendampingi Bunda Maria sampai di bawah kaki salib Yesus. Di bawah kaki
salib itulah ia diserahi tugas oleh Yesus menjadi pengawal Bunda Maria (Yoh
19:27). Sejak Pentekosta ia bekerja bersama dengan Petrus, baik di Yerusalem
maupun di Samaria untuk mencurahkan Roh Kudus kepada orang-orang yang baru
dipermandikan.
Kira-kira pada tahun
60 ia pergi ke Asia Kecil dan menjadi Maha uskup di kota Efese. Dalam Kitab
Wahyu diterangkannya bahwa la dibuang ke pulau Patmos karena agama dan
ajarannya. Sepulangnya ke Efese ia mengarang Injilnya. Dari buah karangannya
kita dapat mengatakan bahwa Yohanes adalah seorang teolog yang
karangan-karangannya berisi refleksi dan ajaran teologis yang mendalam tentang
Yesus dan karya perutusan-Nya.
Pada tahun-tahun
terakhir hidupnya, kotbah Yohanes hanyalah berupa wejangan-wejangan singkat
yang sama saja: "Anak-anakku, cobalah kamu saling mencintai." Atas
pertanyaan orang-orang serani, mengapa ajarannya selalu yang sama saja, ia
menjawab: "Sebab itulah perintah Tuhan yang utama dan jikalau kamu
melakukannya, sudah cukuplah yang kamu perbuat." Santo Yohanes adalah
Rasul terakhir yang meninggal dunia kira-kira pada tahun 100 pada masa
pemerintahan Kaisar Trayanus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar