Senin, 02 Desember 2019

Percaya dan Kuasa Sabda


Senin Adven I (U)
Yes. 4:2-6
Mzm. 122:1-2,3-4,8-9
Mat. 8:5-11



Yes. 4:2-6

4:2 Pada waktu itu tunas yang ditumbuhkan TUHAN akan menjadi kepermaian dan kemuliaan, dan hasil tanah menjadi kebanggaan dan kehormatan bagi orang-orang Israel yang terluput.
4:3 Dan orang yang tertinggal di Sion dan yang tersisa di Yerusalem akan disebut kudus, yakni setiap orang di Yerusalem yang tercatat untuk beroleh hidup,
4:4 apabila TUHAN telah membersihkan kekotoran puteri Sion dan menghapuskan segala noda darah Yerusalem dari tengah-tengahnya dengan roh yang mengadili dan yang membakar.
4:5 Maka TUHAN akan menjadikan di atas seluruh wilayah gunung Sion dan di atas setiap pertemuan yang diadakan di situ segumpal awan pada waktu siang dan segumpal asap serta sinar api yang menyala-nyala pada waktu malam, sebab di atas semuanya itu akan ada kemuliaan TUHAN sebagai tudung
4:6 dan sebagai pondok tempat bernaung pada waktu siang terhadap panas terik dan sebagai perlindungan dan persembunyian terhadap angin ribut dan hujan.


Mat. 8:5-11

8:5 Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya:
8:6 "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita."
8:7 Yesus berkata kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya."
8:8 Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
8:9 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."
8:10 Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel.
8:11 Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga



Percaya dan Kuasa Sabda

Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda Gereja merenungkan betapa kuasa sabda dengan sikap batin percaya dari umat beriman itu berbuah luar biasa. "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Ungkapan dan sikap percaya yang diadopsi Gereja hingga hari ini, dengan selalu mengatakan, Ya Tuhan, saya tak pantas Tuhan datang kepada saya, bersabdalah saja maka saya akan sembuh.
Kalimat sangat sederhana namun sangat dalam makna dan perwujudannya. Itu adalah sikap renah hati, keterbukaan diri mendalam akan kasih, kuasa, dan kemampuan Tuhan. Hanya bersabda, bukan kedatangan apalagi menjamah kita, dan kita langsung sembuh. Bayangkan dokter saja dibayar mahal belum tentu sembuh, berkali ulang, datang bayar lagi. Lha ini hanya bersabda, dan kita sembuh.
Ada sikap percaya yang harus ada dalam diri kita. Sikap radikal untuk menyerahkan diri secara total pada kehendak Allah dan jalan-Nya. Ini adalah titik awal untuk memperoleh kasih karunia Allah secara purna.
Benar bahwa kasih-Nya tidak terbatas sikap kita, namun bahwa kita yang memiliki sikap percaya akan membuat kita makin mampu menerima lebih banyak berkat Allah dalam diri kita. Sikap yang membuka akan kasih karunia itu mengayakan kita, bukan malah melemahkan, karena kita terbuka pada Yang Ilahi.
Kerendahan hati sangat mutlak ada, ketika kita berbicara mengenai penyerahan total seperti ini. membiarkan Allah, tanpa upaya apapun dari kita untuk menolaknya. Kita tidak lagi merasa memiliki kemampuan, apalagi menyombongkannya dengan tinggi hati  kalau mampu. Rendah hati yang sangat ekstrem. Bagaimana seorang perwira bisa bersikap demikian. Kafir lagi.
Saudara terkasih, tidak jarang, kita terlalu asyik dengan pencarian diri, malah melupakan Tuhan dengan segala kehendak-Nya. Tuhan kita nomor sekiankan atas naman Tuhan Mahatahu, Tuhan Pemurah dan bukan pemarah yang akan memberikan kebebasan kepada kita.
Padahal Tuhan Yang Pemurah itu lebih suka kita hadir dan pasrah bongkokan kepada-Nya. Ini adalah pasrah yang total, dan itu tidak mudah. Proses ke sana dari waktu ke waktu. BD.eLeSHa.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar