Selasa, 31 Desember 2019

Pesta Keluarga Kudus


PESTA KELUARGA KUDUS, YESUS, MARIA, YUSUF (P)
Sir. 3:2-6,12-14
Mzm. 128:1-2,3,4-5
Kol. 3:12-21
Mat. 2:13-15,19-23




Sir. 3:2-6,12-14

3:2 Memang Tuhan telah memuliakan bapa pada anak-anaknya, dan hak ibu atas para anaknya diteguhkan-Nya.
3:3 Barangsiapa menghormati bapanya memulihkan dosa,
3:4 dan siapa memuliakan ibunya serupa dengan orang yang mengumpulkan harta.
3:5 Barangsiapa menghormati bapanya, ia sendiri akan mendapat kesukaan pada anak-anaknya pula, dan apabila bersembahyang, niscaya doanya dikabulkan.
3:6 Barangsiapa memuliakan bapanya akan panjang umurnya, dan orang yang taat kepada Tuhan menenangkan ibunya
3:12 Anakku, tolonglah bapamu pada masa tuanya, jangan menyakiti hatinya di masa hidupnya.
3:13 Pun pula kalau akalnya sudah berkurang hendaklah kaumaafkan, jangan menistakannya sewaktu engkau masih berdaya.
3:14 Kebaikan yang ditunjukkan kepada bapa tidak sampai terlupa, melainkan dibilang sebagai pemulihan segala dosamu.

Kol. 3:12-21

3:12 Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
3:13 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
3:15 Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.
3:16 Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
3:17 Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.
3:18 Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan.
3:19 Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.
3:20 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan.
3:21 Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya


Mat. 2:13-15,19-23

2:13 Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia."
2:14 Maka Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir,
2:15 dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku.
2:19 Setelah Herodes mati, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi di Mesir, katanya:
2:20 "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya dan berangkatlah ke tanah Israel, karena mereka yang hendak membunuh Anak itu, sudah mati."
2:21 Lalu Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya dan pergi ke tanah Israel.
2:22 Tetapi setelah didengarnya, bahwa Arkhelaus menjadi raja di Yudea menggantikan Herodes, ayahnya, ia takut ke sana. Karena dinasihati dalam mimpi, pergilah Yusuf ke daerah Galilea.
2:23 Setibanya di sana ia pun tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret.



Pesta Keluarga Kudus

Saudara terkasih, hari ini kita merayakan Pesta Keluarga Kudus, kita bersama Bunda Gereja hendak merenungkan beberapa hal sebagai berikut;
Keluarga adalah dasar, corak, warna, dan rupa Gereja pun bangsa dan negara. Mau melihat Gereja, ya lihat saja wajah keluarga-keluarga yang menyusun menjadi Gereja. Beberapa hal  memang menggembirakan, sehingga bisa menampilka wajah Kasih Allah yang terpancar.
Terlepas dari pancaran kasih, toh tidak sedikit bopeng keluarga yang menodai etalase komunitas cinta dan kasih. Keluarga yang retak bahkan bubar tidak kurang-kurang dan itu adalah fakta.
Bagaimana Gereja yang menampakan komunitas cinta, domestica ecclesia, Gereja mini adalah keluarga. Beberapa ciri yang bisa menampakan itu adalah;
Komunitas cinta. Tebaran cinta, bukan semata konsep, namun Gereja yang hadir melalui keluarga. Keluarga yang penuh kasih sayang, satu sama lain saling mendukung. Tentu bukan keluarga sempurna, tanpa perselisihan, ini dunia bukan surga. Namun adanya saling mendukung baik dalam suka dan duka. Mau memperbaiki keadaan yang tidak baik.
Komunikasi yang baik dna lancar. Persoalan dalam keluarga biasanya adalah komunikasi yang macet dan mampet. Semua maunya memimpin dan tidak ada yang mau mengalah. Saling ngotot dan merasa benar.
Keluarga Kristiani jelas memilki tanggung jawab menjadi pionir dalam mengomunikasikan kasihd engan bahasa yang halus, kepala dingin, bukan emosinal, teriak, apalagi kekerasan. Sederhana namun tidak mudah.
Pengampunan, berkaitan dengan keluarga tidak ada yang sempurna, berarti akan ada perselisihan, salah paham, salah tangkap, dan itu perlunya pengampunan. Bagaimana keluarga yang harmonis itu membuka tangan untuk mengadakan rekonsiliasi dan itu mengandaikan pengampunan.
Bagaimana menampilkan keluarga harmonis jika anggota keluarga tidak ada pengampunan, tidak pernah mau mengakui kesalahan, dan selalu merasa paling. Ini penting dan mendesak.
Apa yang bisa dilakukan untuk mengupayakan itu semua.
Hidup doa rutin, baik pribadi atau bersama. Dalam hidup doa yang rutin dan menyediakan waktu khusus dan tetap sangat membantu.
Membaca, mendengarkan, dan merenungkan  Kitab Suci. Ini jelas sebuah bentuk kualitas rohani yang baik. Bacaan harian sudah ada, bagaimana itu menjadi kebiasaan baik yang ada di dalam keluarga.
Perayaan-perayaan dalam keluarga, ulang tahun, keadaan khusus, yang dirayakan, bukan dalam keadaan pesta atau bentuk upacara lain, namun adanya perhatian dan kebersamaan yang menyatukan dan mengembangkan komunikasi dan kasih satu sama lain.
Merayakan sakramen bersama. Hal  yang baik sekiranya minimal Ekaristi Minggu itu satu keluarga bisa barengan. Memupuk rohani dan jasmani sekaligus. BD. eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar