Senin, 16 Desember 2019

Yohanes Salib dan Nasihat


Pw. Yohanes dari Salib, Im, PujG (P)
Sir. 48:1-4,9-11
Mzm. 80:1ab,3bm15-16,18-19
Mat. 17:9-13



Sir. 48:1-4,9-11

48:1 Lalu tampillah nabi Elia bagaikan api, yang perkataannya laksana obor membakar.
48:2 Kelaparan didatangkan-Nya atas mereka, dan jumlah mereka dijadikannya sedikit berkat semangatnya.
48:3 Atas firman Tuhan langit dikunci olehnya, dan api diturunkannya sampai tiga kali.
48:4 Betapa mulialah engkau, hai Elia, dengan segala mujizatmu, dan siapa boleh bermegah-megah bahwa sama dengan dikau?
48:9 Dalam olak angin berapi engkau diangkat, dalam kereta dengan kuda-kuda berapi.
48:10 Engkau tercantum dalam ancaman-ancaman tentang masa depan untuk meredakan kemurkaan sebelum meletus, dan mengembalikan hati bapa kepada anaknya serta memulihkan segala suku Yakub.
48:11 Berbahagialah orang yang telah melihat dikau, dan yang meninggal dengan kasih mereka, sebab kamipun pasti akan hidup pula.

Mat. 17:9-13

17:9 Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan kepada mereka: "Jangan kamu ceriterakan penglihatan itu kepada seorang pun sebelum Anak Manusia dibangkitkan dari antara orang mati."
17:10 Lalu murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Kalau demikian mengapa ahli-ahli Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?"
17:11 Jawab Yesus: "Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu
17:12 dan Aku berkata kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia akan menderita oleh mereka."
17:13 Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis



Yohanes Salib dan Nasihat

Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda Gereja merenungkan mengenai pertobatan dan perubahan yang dibawa oleh Elia dan Yohanes Pembatis. Mereka berdua pembaharu dalam era yang berbeda. Satu yang identik, adalah mereka tidak dikenali oleh publik pendengar mereka. Mengapa demikian?
Sikap batin untuk berubah menjadi baik itu tidak mudah. Pernyataan, seruan, dan bahkan gertakan pun sering tidak mempan. Keras hati karena pengaruh dunia dan kuasa jahat lebih kuat.
Persiapan untuk Natal dalam masa Adven adalah pertobatan. Balik arah dan mendengarkan arahan. Mendengarkan nasihat dan mau berubah itu juga bagian dari kasih karunia. Melembutkan hati dan bukan malah menegarkan tengkuk adalah karya Roh.
Salib  menuntun pada kebangkitan dan penyangkalan diri, buah dari Yohanes Salib yang dipenjara oeh rekan seordonya. Yohanes Salib rekan pembaharu dari Teresia Avila memang mendapatkan siksaan dari rekan seordonya sendiri. Dari sana ia mendapatkan buah-buah roh yang luar biasa. Gagasan yang ia dapatkan ia tuangkan dalam kidung dan buku-buku yang sangat berperan bagi Gereja hingga hari ini.
Sel biara membawanya pada pengalaman dan pergumulan konkret salib Yesus yang harus ia sandang. Dari sana ia mendapatkan pengalaman rohani, ekstase dan semakin mendalami teologi dan ajaran Kristianitas secara hakiki. Pengalaman dan penderitaan yang ia yakini dan jalani bersama dengan Yesus, membuahkan kasih karunia yang tidak terkira, bahkan bagi Gereja juga.
Saudara terkasih,  mendengarkan nasihat juga bagian dari kasih karunia. Kasih Allah yang memberikan nasihat, pembelajaran, dan memperkenalka karya keselamatan, sering tertolak, bukan kita tolak. Ter, berarti tanpa sengaja. Kita kadang secara spontan memilih untuk tidak mendengarkannya. Khabar suka cita tertolak, bukan kita menolaknya.
Kita bisa belajar dari Yohanes Salib, bagaimana saudaranya sendiri memenjarakannya, namun ia malah menemukan Tuhan di dalam selnya. Bayangkan jika ia meratap dan menuding rekan dan saudaranya itu sebagai sarana menuntut balas atau mengeluh, ia tidak berjumpa dengan Yesus Sang Penyelamat.
Menemukan dan bersama Tuhan bisa beraneka cara dan jalan. Dan itu di dalam Roh yang bekerja. Siapkanlah diri untuk menemukan dan berjalan bersama Tuhan. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar