Pw.
Yohanes dari Salib, Im, PujG (P)
Sir.
48:1-4,9-11
Mzm.
80:1ab,3bm15-16,18-19
Mat.
17:9-13
Sir.
48:1-4,9-11
48:1 Lalu tampillah nabi Elia
bagaikan api, yang perkataannya laksana obor membakar.
48:2 Kelaparan
didatangkan-Nya atas mereka, dan jumlah mereka dijadikannya sedikit berkat
semangatnya.
48:3 Atas firman Tuhan langit
dikunci olehnya, dan api diturunkannya sampai tiga kali.
48:4 Betapa mulialah engkau,
hai Elia, dengan segala mujizatmu, dan siapa boleh bermegah-megah bahwa sama
dengan dikau?
48:9 Dalam olak angin berapi
engkau diangkat, dalam kereta dengan kuda-kuda berapi.
48:10 Engkau tercantum dalam
ancaman-ancaman tentang masa depan untuk meredakan kemurkaan sebelum meletus,
dan mengembalikan hati bapa kepada anaknya serta memulihkan segala suku Yakub.
48:11 Berbahagialah orang
yang telah melihat dikau, dan yang meninggal dengan kasih mereka, sebab kamipun
pasti akan hidup pula.
Mat.
17:9-13
17:9 Pada waktu mereka turun
dari gunung itu, Yesus berpesan kepada mereka: "Jangan kamu ceriterakan
penglihatan itu kepada seorang pun sebelum Anak Manusia dibangkitkan dari
antara orang mati."
17:10 Lalu murid-murid-Nya
bertanya kepada-Nya: "Kalau demikian mengapa ahli-ahli Taurat berkata
bahwa Elia harus datang dahulu?"
17:11 Jawab Yesus:
"Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu
17:12 dan Aku berkata
kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan
memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia akan
menderita oleh mereka."
17:13 Pada waktu itu
mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis
Yohanes
Salib dan Nasihat
Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda
Gereja merenungkan mengenai pertobatan dan perubahan yang dibawa oleh Elia dan
Yohanes Pembatis. Mereka berdua pembaharu dalam era yang berbeda. Satu yang
identik, adalah mereka tidak dikenali oleh publik pendengar mereka. Mengapa demikian?
Sikap batin untuk berubah menjadi baik itu tidak
mudah. Pernyataan, seruan, dan bahkan gertakan pun sering tidak mempan. Keras hati
karena pengaruh dunia dan kuasa jahat lebih kuat.
Persiapan untuk Natal dalam masa Adven adalah
pertobatan. Balik arah dan mendengarkan arahan. Mendengarkan nasihat dan mau
berubah itu juga bagian dari kasih karunia. Melembutkan hati dan bukan malah
menegarkan tengkuk adalah karya Roh.
Salib menuntun pada kebangkitan dan penyangkalan
diri, buah dari Yohanes Salib yang dipenjara oeh rekan seordonya. Yohanes Salib
rekan pembaharu dari Teresia Avila memang mendapatkan siksaan dari rekan
seordonya sendiri. Dari sana ia mendapatkan buah-buah roh yang luar biasa. Gagasan
yang ia dapatkan ia tuangkan dalam kidung dan buku-buku yang sangat berperan
bagi Gereja hingga hari ini.
Sel biara membawanya pada pengalaman dan pergumulan
konkret salib Yesus yang harus ia sandang. Dari sana ia mendapatkan pengalaman
rohani, ekstase dan semakin mendalami teologi dan ajaran Kristianitas secara
hakiki. Pengalaman dan penderitaan yang ia yakini dan jalani bersama dengan
Yesus, membuahkan kasih karunia yang tidak terkira, bahkan bagi Gereja juga.
Saudara terkasih, mendengarkan nasihat juga bagian dari kasih
karunia. Kasih Allah yang memberikan nasihat, pembelajaran, dan memperkenalka
karya keselamatan, sering tertolak, bukan kita tolak. Ter, berarti tanpa sengaja.
Kita kadang secara spontan memilih untuk tidak mendengarkannya. Khabar suka
cita tertolak, bukan kita menolaknya.
Kita bisa belajar dari Yohanes Salib, bagaimana
saudaranya sendiri memenjarakannya, namun ia malah menemukan Tuhan di dalam
selnya. Bayangkan jika ia meratap dan menuding rekan dan saudaranya itu sebagai
sarana menuntut balas atau mengeluh, ia tidak berjumpa dengan Yesus Sang
Penyelamat.
Menemukan dan bersama Tuhan bisa beraneka cara dan
jalan. Dan itu di dalam Roh yang bekerja. Siapkanlah diri untuk menemukan dan
berjalan bersama Tuhan. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar