Senin, 09 Desember 2019

Iman yang Menyelamatkan


Senin Adven Pekan II (U)
Yes. 35:1-10
Mzm. 85:9ab-10,11-12,13-14
Luk. 5:17-26



Yes. 35:1-10

35:1 Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorak dan berbunga;
35:2 seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat, akan bersorak-sorak, ya bersorak-sorak dan bersorak-sorai. Kemuliaan Libanon akan diberikan kepadanya, semarak Karmel dan Saron; mereka itu akan melihat kemuliaan TUHAN, semarak Allah kita.
35:3 Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah.
35:4 Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: "Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!"
35:5 Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka.
35:6 Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara;
35:7 tanah pasir yang hangat akan menjadi kolam, dan tanah kersang menjadi sumber-sumber air; di tempat serigala berbaring akan tumbuh tebu dan pandan.
35:8 Di situ akan ada jalan raya, yang akan disebutkan Jalan Kudus; orang yang tidak tahir tidak akan melintasinya, dan orang-orang pandir tidak akan mengembara di atasnya.
35:9 Di situ tidak akan ada singa, binatang buas tidak akan menjalaninya dan tidak akan terdapat di sana; orang-orang yang diselamatkan akan berjalan di situ,
35:10 dan orang-orang yang dibebaskan TUHAN akan pulang dan masuk ke Sion dengan bersorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh.



Luk. 5:17-26

5:17 Pada suatu hari ketika Yesus mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Dia, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit.
5:18 Lalu datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur; mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus.
5:19 Karena mereka tidak dapat membawanya masuk berhubung dengan banyaknya orang di situ, naiklah mereka ke atap rumah, lalu membongkar atap itu, dan menurunkan orang itu dengan tempat tidurnya ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus.
5:20 Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia: "Hai saudara, dosamu sudah diampuni."
5:21 Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hatinya: "Siapakah orang yang menghujat Allah ini? Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?"
5:22 Akan tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu pikirkan dalam hatimu?
5:23 Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, dan berjalanlah?
5:24 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" -- berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu --: "Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"
5:25 Dan seketika itu juga bangunlah ia, di depan mereka, lalu mengangkat tempat tidurnya dan pulang ke rumahnya sambil memuliakan Allah.
5:26 Semua orang itu takjub, lalu memuliakan Allah, dan mereka sangat takut, katanya: "Hari ini kami telah menyaksikan hal-hal yang sangat mengherankan."



Iman yang Menyelamatkan

Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda Gereja merenungkan mengenai iman yang menyelatakan. Bagaimana Tuhan Yesus menyatakan itu dengan jelas dan gamblang dalam sebuah kejadian di mana orang-orang yang datang kepada-Nya demi mendapatkan kesembuhan. Mereka sampai membuka atap demi bisa disembuhkan oleh Yesus. Bagaimana perjuangan dan kepercayaan mereka itu yang mendapatkan apresiasi Tuhan.
Keselamatan memang berasal dari Allah, Allah yang menawarkan itu, dan bagaimana sikap kita, menolak atau menerima. Dan ketika menerima berarti ada gerak langkah, ada upaya, ada usaha untuk menjawab atau menanggapi tawaran keselamatan itu. Tawaran yang mendapatkan sambutan positif, dan jangan dikira tidak ada yang menolaknya.
Mengapa Tuhan menaruh respeks dan tanggapan positif atas upaya kerabat dan si sakit? Mereka bisa saja pergi dan tidak jadi mencari kesembuhan pada Yesus. Mereka bisa saja menyerah dan memilih membawa kembali kerabatnya karena sudah sesak dan tidak ada kemungkinan bisa masuk.
Upaya tidak kenal lelah, usaha yang luar biasa besar, dan tidak mengenal menyerah itu yang Tuhan lihat. Tuhan menghargai usaha dan proses yang kadang tidak mudah dijalani. Kata kunci yang ada adalah, iman itu upaya dan gerak langkah yang tidak kenal henti.
Saudara terkasih, sering kita mudah mengeluh, mudah merasa Tuhan tidak mendengarkan upaya kita. Kita hanya tahu dan membaca ada si lumpuh disembuhkan, namun tidak mau tahu atau tidak pernah berpikir bagaimana mereka berupaya membuka atap dan menurunkan saudaranya yang lumpuh itu dari atap ke hadapan Yesus.
Tawaran keselamatan itu sama untuk semua orang, namun bagaimana kita menghadapinya, bagaimana kita menyikapinya, atau menanggapinya. Tawaran dalam pewahyuan perlu tanggapan selaras, jawaban yang sepadan, dan menerima. Penerimaan itu jelas bukan hanya pernyataan atau perkataan semata, namun ada gerak langlah dan hati untuk membuktikannya dalam laku, tindakan, dan sikap dalam hidup setiap hari.
Bertekun di dalam seluruh dinamika hidup penuh syukur, menjalankan rencana Tuhan di dalam seluruh hidupnya dengan rendah hati, setia, dan penuh kasih karunia. Di sinilah iman dan tanggapan itu selaras. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar