HARI RAYA NATAL
Yes.
62:1-5
Mzm.
89:4-5,16-17,27,29
Kis.
13:16-17,22-25
Mat.
1:1-25
Yes.
62:1-5
62:1 Oleh karena Sion aku
tidak dapat berdiam diri, dan oleh karena Yerusalem aku tidak akan tinggal
tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannya menyala
seperti suluh.
62:2 Maka bangsa-bangsa akan
melihat kebenaranmu, dan semua raja akan melihat kemuliaanmu, dan orang akan
menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh TUHAN sendiri.
62:3 Engkau akan menjadi
mahkota keagungan di tangan TUHAN dan serban kerajaan di tangan Allahmu.
62:4 Engkau tidak akan
disebut lagi "yang ditinggalkan suami", dan negerimu tidak akan
disebut lagi "yang sunyi", tetapi engkau akan dinamai "yang
berkenan kepada-Ku" dan negerimu "yang bersuami", sebab TUHAN
telah berkenan kepadamu, dan negerimu akan bersuami.
62:5 Sebab seperti seorang
muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun
engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai
melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.
Kis.
13:16-17,22-25
13:16 Maka bangkitlah Paulus.
Ia memberi isyarat dengan tangannya, lalu berkata: "Hai orang-orang Israel
dan kamu yang takut akan Allah, dengarkanlah!
13:17 Allah umat Israel ini
telah memilih nenek moyang kita dan membuat umat itu menjadi besar, ketika
mereka tinggal di Mesir sebagai orang asing. Dengan tangan-Nya yang luhur Ia
telah memimpin mereka keluar dari negeri itu
13:22 Setelah Saul
disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah
telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di
hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.
13:23 Dan dari
keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah
membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus.
13:24 Menjelang
kedatangan-Nya Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya
mereka bertobat dan memberi diri dibaptis.
13:25 Dan ketika Yohanes hampir
selesai menunaikan tugasnya, ia berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka,
tetapi Ia akan datang kemudian dari padaku. Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku
tidak layak
Mat.
1:1-25
1:1 Inilah silsilah Yesus
Kristus, anak Daud, anak Abraham.
1:2 Abraham memperanakkan
Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan
saudara-saudaranya,
1:3 Yehuda memperanakkan
Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan
Ram,
1:4 Ram memperanakkan
Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon,
1:5 Salmon memperanakkan Boas
dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai,
1:6 Isai memperanakkan raja
Daud. Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria,
1:7 Salomo memperanakkan
Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa,
1:8 Asa memperanakkan
Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia,
1:9 Uzia memperanakkan Yotam,
Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia,
1:10 Hizkia memperanakkan
Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia,
1:11 Yosia memperanakkan
Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel.
1:12 Sesudah pembuangan ke
Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel,
1:13 Zerubabel memperanakkan
Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor,
1:14 Azor memperanakkan
Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud,
1:15 Eliud memperanakkan
Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub,
1:16 Yakub memperanakkan
Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.
1:17 Jadi seluruhnya ada:
empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud
sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel
sampai Kristus.
1:18 Kelahiran Yesus Kristus
adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf,
ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami
isteri.
1:19 Karena Yusuf suaminya,
seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum,
ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.
1:20 Tetapi ketika ia
mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata:
"Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai
isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
1:21 Ia akan melahirkan anak
laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan
menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
1:22 Hal itu terjadi supaya
genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi:
1:23 "Sesungguhnya, anak
dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan
menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah menyertai kita.
1:24 Sesudah bangun dari
tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu
kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya,
1:25 tetapi tidak bersetubuh
dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia
Yesus.
Natal
itu Sukacita
Saudara terkasih, hari inikita merayakan Natal.
Natal di mana kelahiran Sang Penebus dunia. Beberapa hal yang patut kita
renungkan adalah sebagai berikut;
Kesederhanaan.
Bagaimana digambarkan kelahiran Yesus Sang Penebus ini di dalam kandang.
Ditaruh dalam palungan, tempat makan tenak, dibungkus dengan kain lampin, bukan
di dalam istana yang megah dan mewah. Tidak dibok bayi yang mahal dan kokoh,
kainnya pun, kain sangat biasa.
Kita bisa membandingkan dengan pperilaku dan
perihidup kita hari ini. Dalam sebuah paroki level kecamatan, untuk Natal
menghabiskan Rp. 90 juta. Bayangkan saja itu seberapa banyak yang bisa
dilakukan dengan uang itu, jika mau mengatakan kesederhanaan. Bagaimana juga
kita dalam mempersiapkan untuk pakaian, pernak pernik atau hiasa Natal. Itu
semua hanya simbol dan jauh dari sikap sederhana.
Biasa.
Pewartaan itu disampaikan kepada orang yang sangat biasa. Penggembala, sama
dengan tugas si bayi ketika dewasa, menggembalakan manusia. Mengapa bukan pada
raja atau pemimpin yang besar? Mereka tidak akan mau tahu dan bisa malah
celaka. Dan benar terjadi demikian. Orang yang sederhana, biasa, dan kebanyakan
ini jauh lebih mampu menerima. Mereka datang dan memuji Allah dalam
kesederhanaan.
Bagaimana kita sering mau menjadi yang luar biasa.
Memoles yang biasa agar menjadi terlihat luar biasa. Tuhan mengajarkan kita
untuk biasa saja. Luar biasa di dalam iman dan persembahan diri kepada Tuhan
itu baru kualitas diri.
Taat. Ketaatan
itu termasuk kepada pemimpin. Lihat bagaimana Yesus harus lahir di palungan,
karena mereka sedang dalam perjalanan. Mereka bisa menolak untuk berangkat. Toh
tidak demikian. Mereka selain taat pada Allah juga pada pemerintahan negeri.
Kita sering gagal dan jatuh atas nama agama
mengabaikan negara pun sebaliknya. Demi negara mengesampingkan agama. Padahal
idealnya adalah keduanya bisa berjalan seiring sejalan. Keduanya memiliki ranah
yang berbeda. Dan itu tidak saling meniadakan.
Mendengarkan
Allah. Hal yang menjadi prinsip luar biasa. Allah menjadi yang utama.
Bagaimana sering kita asyik dengan apa yang kita rancang, apa yang kita mau dan
melupakan Tuhan. Padahal jalan Tuhan
belum tentu sama dengan yang kita inginkan.
Dalam menjelang Natal riuh rendah soal ucapan Natal
atau diskriminasi perayaan di mana-mana. Apakah kita mendengarkan kehendak
Allah atau keinginan manusiawi kita? Protes, marah, dan melakukan ini dan itu.
Lha Tuhan saja ditolak kog. Kita mau diterima. Ini sama saja kita mengingkari
salib yang harus kita sangga.
Saudara terkasih, Natal itu membawa damai bukan
malah keriuhan. Dan pilihan ada pada kita, bukan pada pihak lain. BD.eleSHa.
Selamat Hari Raya Natal 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar