Sabtu, 30 November 2019

Penyelamatanmu Sudah Dekat


Kamis Pekan Biasa XXXIV (H)
Dan. 6:12-28
Dan. 3:68,70,71,72,73,74
Luk. 21:20-28




Dan. 6:12-28

6:12 Lalu orang-orang itu bergegas-gegas masuk dan mendapati Daniel sedang berdoa dan bermohon kepada Allahnya.
6:13 Kemudian mereka menghadap raja dan menanyakan kepadanya tentang larangan raja: "Bukankah tuanku mengeluarkan suatu larangan, supaya setiap orang yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali kepada tuanku, ya raja, akan dilemparkan ke dalam gua singa?" Jawab raja: "Perkara ini telah pasti menurut undang-undang orang Media dan Persia, yang tidak dapat dicabut kembali."
6:14 Lalu kata mereka kepada raja: "Daniel, salah seorang buangan dari Yehuda, tidak mengindahkan tuanku, ya raja, dan tidak mengindahkan larangan yang tuanku keluarkan, tetapi tiga kali sehari ia mengucapkan doanya."
6:15 Setelah raja mendengar hal itu, maka sangat sedihlah ia, dan ia mencari jalan untuk melepaskan Daniel, bahkan sampai matahari masuk, ia masih berusaha untuk menolongnya.
6:16 Lalu bergegas-gegaslah orang-orang itu menghadap raja serta berkata kepadanya: "Ketahuilah, ya raja, bahwa menurut undang-undang orang Media dan Persia tidak ada larangan atau penetapan yang dikeluarkan raja yang dapat diubah!"
6:17 Sesudah itu raja memberi perintah, lalu diambillah Daniel dan dilemparkan ke dalam gua singa. Berbicaralah raja kepada Daniel: "Allahmu yang kausembah dengan tekun, Dialah kiranya yang melepaskan engkau!"
6:18 Maka dibawalah sebuah batu dan diletakkan pada mulut gua itu, lalu raja mencap itu dengan cincin meterainya dan dengan cincin meterai para pembesarnya, supaya dalam hal Daniel tidak dibuat perubahan apa-apa.
6:19 Lalu pergilah raja ke istananya dan berpuasalah ia semalam-malaman itu; ia tidak menyuruh datang penghibur-penghibur, dan ia tidak dapat tidur.
6:20 Pagi-pagi sekali ketika fajar menyingsing, bangunlah raja dan pergi dengan buru-buru ke gua singa;
6:21 dan ketika ia sampai dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara yang sayu. Berkatalah ia kepada Daniel: "Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu?"
6:22 Lalu kata Daniel kepada raja: "Ya raja, kekallah hidupmu!
6:23 Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya; tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan."
6:24 Lalu sangat sukacitalah raja dan ia memberi perintah, supaya Daniel ditarik dari dalam gua itu. Maka ditariklah Daniel dari dalam gua itu, dan tidak terdapat luka apa-apa padanya, karena ia percaya kepada Allahnya.
6:25 Raja memberi perintah, lalu diambillah orang-orang yang telah menuduh Daniel dan mereka dilemparkan ke dalam gua singa, baik mereka maupun anak-anak dan isteri-isteri mereka. Belum lagi mereka sampai ke dasar gua itu, singa-singa itu telah menerkam mereka, bahkan meremukkan tulang-tulang mereka.
6:26 Kemudian raja Darius mengirim surat kepada orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa, yang mendiami seluruh bumi, bunyinya: "Bertambah-tambahlah kiranya kesejahteraanmu!
6:27 Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selama-lamanya; pemerintahan-Nya tidak akan binasa dan kekuasaan-Nya tidak akan berakhir.
6:28 Dia melepaskan dan menolong, dan mengadakan tanda dan mujizat di langit dan di bumi, Dia yang telah melepaskan Daniel dari cengkaman singa-singa."


Luk. 21:20-28

21:20 "Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara, ketahuilah, bahwa keruntuhannya sudah dekat.
21:21 Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, dan orang-orang yang berada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota,
21:22 sebab itulah masa pembalasan di mana akan genap semua yang ada tertulis.
21:23 Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu! Sebab akan datang kesesakan yang dahsyat atas seluruh negeri dan murka atas bangsa ini,
21:24 dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu."
21:25 "Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut.
21:26 Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang.
21:27 Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.
21:28 Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat."



Penyelamatanmu Sudah Dekat

Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda Gereja merenungkan mengenai Penyelamatan Sudah Dekat. Sering kita atau saudara-saudara kita ribut dan memikirkan tanda ini dan itu, atau malah asyik berbicara remeh temeh soal boleh atau tidak boleh, ini menghina itu menista, dan sejenisnya. Padahal jauh lebih mendesak adalah bagaimana mempersiapkan hari akhir yang semakin mendekat.
Tuhan menjelaskan, bagaimana keadaan, peristiwa, dan kejadian yang sangat ekstrem, menggemparkan, dan luar biasa atau dasyat akan mengawali kedatangan Anak Manusia yang kedua. Apa yang perlu kita lakukan, siapkan, dan sebagai bekal yang cukup?
Dalam sabda-Nya Yesus mengatakan angkatlah mukamu! Perintah yang jelas, lugas, dan tegas, untuk mengangkat muka. Mengangkat muka berarti berani, bersiap sedia dengan seluruh daya dan upaya. Jauh berbedad dengan membuang muka, itu tindakan yang menghindari atas banyak hal.
Keberanian menerima seluruh konsekuensi dan panggilan Tuhan di tengah dunia yang sangat tidak mudah. Kita sering dihadapkan pada pilihan sulit, menerima jalan Tuhan berarti bencana dunia, atau meninggalkan jalan Tuhan dengan dalih toh Tuhan mengerti nurani kita? Rasionalisasi dan pembenaran diri atas kelemahan kita sering hinggap dalam kemanusiaan kita. Upaya untuk menyelamatkan diri, mengelabui diri dan sesama, termasuk Tuhan.
Saudara terkasih, kita tidak jarang malah asyik menafsirkan kehendak Tuhan dengan kacamata kita, menerka kehendak Tuhan dan kejadian di dunia seolah Tuhan sedang murka pada saudara kita, bukan pada kita. Merasa lebih saleh dan boleh menuding saudara yang sedang menghadapi bencana sebagai kena murka Tuhan.
Sabda Tuhan mengajarkan kita bukan untuk menilai, mengahkimi, atau menganalisis kejadian dan fakta luar biasanya. Namun mempersiapkan diri apapun keadaannya dengan tegar, siap sedia, dan tentunya tetap melihat rencana Tuhan ada di sana. Ini menjadi perhatian, sehingga kita fokus, kita terpusat pada kedatangan Anak Manusia itu secara layak. Mau ada badai, mau perang, atau mau gunung meletus, yang utama adalah kita tetap siap sebagai anak-anak Allah. Jangan malahan  karena asyik dengan dunia kita abai akan Tuhan dan rencana-Nya yang penuh kasih karunia. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar