Jumat, 15 November 2019

Iman dan Keperyaan pada Yesus


Jumat Pekan Biasa XXXII (H)
Keb. 13:1-9
Mzm. 19:2-3,4-5,
Luk. 17:26-37




Keb. 13:1-9

13:1 Sungguh tolol karena kodratnya semua orang yang tidak mengenal Allah sama sekali; dan mereka tidak mampu mengenal Dia yang ada dari barang-barang yang kelihatan, dan walaupun berhadapan dengan pekerjaan-Nya mereka tidak mengenal Senimannya.
13:2 Sebaliknya, mereka mengganggap sebagai allah yang menguasai jagat raya ialah api atau angin ataupun udara kencang, lagipula lingkaran bintang-bintang atau air yang bergelora ataupun penerang-penerang yang ada di langit.
13:3 Jika dengan menikmati keindahannya mereka sampai menganggapnya allah, maka seharusnya mereka mengerti betapa lebih mulianya Penguasa kesemuanya itu. Sebab Bapa dari keindahan itulah yang menciptakannya.
13:4 Jika mereka sampai dipesonakan oleh kuasa dan daya, maka seharusnya mereka menjadi insaf karenanya, betapa lebih kuasanya Pembentuk semuanya itu.
13:5 Sebab orang dapat mengenal Khalik dengan membanding-bandingkan kebesaran dan keindahan ciptaan-ciptaan-Nya.
13:6 Namun demikian dalam hal ini mereka hanya sedikit saja salahnya, sebab mungkin mereka hanya tersesat, tetapi mereka mencari Allah dan berusaha menemukan-Nya.
13:7 Karena mereka sibuk dengan pekerjaan-Nya dan menyelidikinya, dan mereka terharu oleh yang mereka lihat, sebab memang indahlah hal-hal yang kelihatan itu.
13:8 Tetapi bagaimanapun juga mereka tidak dapat dimaafkan.
13:9 Sebab jika mereka mampu mengetahui sebanyak itu, sehingga dapat menyelidiki jagat raya, mengapa gerangan mereka tidak terlebih dahulu menemukan Penguasa kesemuanya itu?


Luk. 17:26-37

17:26 Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:
17:27 mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.
17:28 Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun.
17:29 Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua.
17:30 Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya.
17:31 Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali.
17:32 Ingatlah akan isteri Lot!
17:33 Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya.
17:34 Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.
17:35 Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan."
17:36 [Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.]
17:37 Kata mereka kepada Yesus: "Di mana, Tuhan?" Kata-Nya kepada mereka: "Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar."




Iman dan Keperyaan pada Yesus

Saudara terkasih, hari ini bersama Bunda Gereja kita merenungkan mengenai keselamatan dan apa yang harus kita lakukan. Keselamatan itu hadiah, anugerah, pemberian semata-mata karena kasih karunia Allah. Kita hanya perlu menjawab, menanggapi, merespons, dan menerima tawaran yang luar biasa itu. Luar biasa kasih Allah itu, di mana pemberian pun tidak dipaksakan untuk kita terima.
Manusia bebas untuk mengambil atau menolak. Dan Tuhan tidak pernah memaksakan kehendak-Nya atas tawaran kasih-Nya itu. Tuhan kita Mahabaik dan Mahacinta, bukan pemarah dan bukan pula pendendam. Ia memberikan apapun yang kita maui, termasuk yang meninggalkan-Nya pun IA biarkan.
Bacaan Injil hari ini memberikan pembelajaran kepada kita. Bagaimana Lot diselamatkan dari perbuatan buruk bangsanya. Jalan keluar dan keselamatan itu pun diberikan dengan gamblang. Apa yang boleh dan tidak boleh juga telah Tuhan berikan tanpa ada yang ditutup-tutupi. Namun, istri Lot malah melakukan yang dilarang Tuhan.
Apa yang istri Lot pilih adalah pilihan manusiawi, kita banget kalau bahasa anak sekarang. Kita sering jatuh pada pilihan masa lalu. Menengok ke belakang, bukan menatap ke depan dengan optimis. Kita tidak jarang memilih untuk meratapi masa lalu. Mengenang dengan berlebihan ketika kita berjaya, sukses, dan terhormat. Padahal ada masa depan, yang belum tentu tidak lebih baik. Istri Lot adalah gambaran kita, yang terlena di belakang dengan segala kemewahan, kemegahan, dan kebanggaan. Padahal di depan yang dibayangkan, dipikirkan belum apa-apa itu adalah lahan yang Tuhan berikan dengan sepenuhnya.
Tuhan tidak pernah salah, Tuhan tidak pernah menyesatkan, dan tentu Tuhan tidak akan memberikan apa yang tidak sepantasnya untuk anak-anak-Nya. Satu saja yang Tuhan pinta, kita percaya sepenuhnya bahwa Tuhan telah menyediakan hal yang jauh lebih dari segalanya di depan sana.
Itulah gambaran keselamatan. Kita percaya kepada Tuhan Allah Bapa di surga yang menantikan kita dengan segenap suka cita. Percaya, pasrah bongkokan, istilah Jawa yang pas dan relevan, tidak ada apapun yang dikhawatirkan, hanya di dalam Tuhan Allah semata. Masa lalu tidak lagi menjadi godaan, menatap masa depan dengan penuh harap dan iman. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar