PERINGATAN
MULIA ARWAH SEMUA ORANG BERIMAN
2 Mak. 12:43-46
Mzm. 130:1-2,3-4,5-6a,67,8
1 Kor. 15:20-23
Yoh. 6:51-58
2 Mak. 12:43-46
12:43 Kemudian
dikumpulkannya uang di tengah-tengah pasukan. Lebih kurang dua ribu dirham
perak dikirimkannya ke Yerusalem untuk mempersembahkan korban penghapus dosa.
Ini sungguh suatu perbuatan yang sangat baik dan tepat, oleh karena Yudas
memikirkan kebangkitan.
12:44 Sebab jika
tidak menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur itu akan bangkit, niscaya
percuma dan hampalah mendoakan orang-orang mati.
12:45 Lagipula
Yudas ingat bahwa tersedialah pahala yang amat indah bagi sekalian orang yang
meninggal dengan saleh. Ini sungguh suatu pikiran yang mursid dan saleh. Dari
sebab itu maka disuruhnyalah mengadakan korban penebus salah untuk semua orang
yang sudah mati itu, supaya mereka dilepaskan dari dosa mereka.
1 Kor. 15:20-23
15:20 Tetapi yang
benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai
yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.
15:21 Sebab sama
seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang
mati datang karena satu orang manusia.
15:22 Karena sama
seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua
orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.
15:23 Tetapi tiap-tiap
orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang
menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.
Yoh. 6:51-58
6:51
Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti
ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku,
yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."
6:52
Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata: "Bagaimana
Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan."
6:53
Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau
kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai
hidup di dalam dirimu.
6:54
Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal
dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.
6:55
Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar
minuman.
6:56
Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku
di dalam dia.
6:57
Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian
juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.
6:58
Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek
moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup
selama-lamanya."
Hidup Sejati
Saudara terkasih, hari ini kita memperingati
PERINGATAN MULIA ARWAH SEMUA ORANG BERIMAN, dogma Gereja Katolik memiliki
posisi “antara” di mana banyak anggapan dan umum adalah surga dan neraka. Dalam
Gereja Katolik memiliki iman akan api penyucian, di mana posisi tidak sekejam
neraka namun belum juga layak ada di surga.
Neraka itu keterpisahan total terhadap Kasih Allah
Yang Mahakasih itu. Keterpisahan total karena kedosaan yang tidak sempat
diakukan sehingga tidak ada pengampunan dari Kerahiman Allah. Atau kedosaan berat secara sengaja dan berulang
tanpa ada sesal apalagi pengakuan. Di sinilah tempat dosa, dan sangat kecil
orang beriman “terperosok” ke dalam neraka ini.
Surga, tempat bahagia, bersama Bapa Yang Mahakasih,
kesatuan utuh dengan Mahacinta. Bayangkan saja dengan orang yang mencintai saja
sudah menyenangkan, ini dengan Yang Mahacinta, sumber atas sumber segala sumber
kebaikan. Keadaan dan tempat yang paling menyenangkan dan dalam gambaran
duniawi tidak akan ada yang bisa melukiskannya.
Keadaan bahagia dan selamat sejati itu tidak ada dosa
sama sekali, jadi tidak perlu bantuan doa siapa-siapa. Untuk apa lagi coba,
malah mereka yang mendoakan kita, karena posisi mulianya.
Nah yang ada “posisi” ketiga, di mana masih “memiliki
utang, sakit, dan luka-luka” yang perlu disembuhkan, dilunasi, dan
diselesaikan. Itulah antara, di mana namanya Api Penyucian. Di mana orang-orang
berdosa, masih memiliki tanggungnya menyelesaikannya sehingga layak masuk
kerajaan surga.
Di sinilah peran yang masih hidup mendoakan mereka
agar bisa “segera” menyelesaikan urusannya. Mereka sudah tidak bisa apa-apa
lagi. Dan inilah yang memberikan gambaran pada kita, jika masih ada ikatan,
masih ada relasi yang tidak terputus dengan saudara-saudari kita.
Kematian itu bukan akhir segalanya. Kematian adalah
kehidupan kekal abadi, perubahan dari
hidup sementara di dunia ini. kebangkitan Kristus yang membawa keyakinan kita
lebih kuat dan tebal, bahwa kematian sudah dikalahkan. Kehidupan abadi dan yang
sejati pasti ada. Di sinilah iman kita kepada Yesus menemukan esensi yang
senyatanya. Buat apa ikut Yesus jika sama saja mati bukan? Yesus Sang Pemenang
yang telah mengalahkan maut dan bangkit dengan mulia. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar