Sabtu, 02 November 2019

Hidup Sejati


PERINGATAN MULIA ARWAH SEMUA ORANG BERIMAN
2 Mak. 12:43-46
Mzm. 130:1-2,3-4,5-6a,67,8
1 Kor. 15:20-23
Yoh. 6:51-58



2 Mak. 12:43-46

12:43 Kemudian dikumpulkannya uang di tengah-tengah pasukan. Lebih kurang dua ribu dirham perak dikirimkannya ke Yerusalem untuk mempersembahkan korban penghapus dosa. Ini sungguh suatu perbuatan yang sangat baik dan tepat, oleh karena Yudas memikirkan kebangkitan.
12:44 Sebab jika tidak menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur itu akan bangkit, niscaya percuma dan hampalah mendoakan orang-orang mati.
12:45 Lagipula Yudas ingat bahwa tersedialah pahala yang amat indah bagi sekalian orang yang meninggal dengan saleh. Ini sungguh suatu pikiran yang mursid dan saleh. Dari sebab itu maka disuruhnyalah mengadakan korban penebus salah untuk semua orang yang sudah mati itu, supaya mereka dilepaskan dari dosa mereka.


1 Kor. 15:20-23

15:20 Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.
15:21 Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia.
15:22 Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.
15:23 Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.


Yoh. 6:51-58

6:51 Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."
6:52 Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata: "Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan."
6:53 Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.
6:54 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.
6:55 Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.
6:56 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.
6:57 Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.
6:58 Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya."



Hidup Sejati

Saudara terkasih, hari ini kita memperingati PERINGATAN MULIA ARWAH SEMUA ORANG BERIMAN, dogma Gereja Katolik memiliki posisi “antara” di mana banyak anggapan dan umum adalah surga dan neraka. Dalam Gereja Katolik memiliki iman akan api penyucian, di mana posisi tidak sekejam neraka namun belum juga layak ada di surga.
Neraka itu keterpisahan total terhadap Kasih Allah Yang Mahakasih itu. Keterpisahan total karena kedosaan yang tidak sempat diakukan sehingga tidak ada pengampunan dari Kerahiman Allah. Atau  kedosaan berat secara sengaja dan berulang tanpa ada sesal apalagi pengakuan. Di sinilah tempat dosa, dan sangat kecil orang beriman “terperosok” ke dalam neraka ini.
Surga, tempat bahagia, bersama Bapa Yang Mahakasih, kesatuan utuh dengan Mahacinta. Bayangkan saja dengan orang yang mencintai saja sudah menyenangkan, ini dengan Yang Mahacinta, sumber atas sumber segala sumber kebaikan. Keadaan dan tempat yang paling menyenangkan dan dalam gambaran duniawi tidak akan ada yang bisa melukiskannya.
Keadaan bahagia dan selamat sejati itu tidak ada dosa sama sekali, jadi tidak perlu bantuan doa siapa-siapa. Untuk apa lagi coba, malah mereka yang mendoakan kita, karena posisi mulianya.
Nah yang ada “posisi” ketiga, di mana masih “memiliki utang, sakit, dan luka-luka” yang perlu disembuhkan, dilunasi, dan diselesaikan. Itulah antara, di mana namanya Api Penyucian. Di mana orang-orang berdosa, masih memiliki tanggungnya menyelesaikannya sehingga layak masuk kerajaan surga.
Di sinilah peran yang masih hidup mendoakan mereka agar bisa “segera” menyelesaikan urusannya. Mereka sudah tidak bisa apa-apa lagi. Dan inilah yang memberikan gambaran pada kita, jika masih ada ikatan, masih ada relasi yang tidak terputus dengan saudara-saudari kita.
Kematian itu bukan akhir segalanya. Kematian adalah kehidupan kekal  abadi, perubahan dari hidup sementara di dunia ini. kebangkitan Kristus yang membawa keyakinan kita lebih kuat dan tebal, bahwa kematian sudah dikalahkan. Kehidupan abadi dan yang sejati pasti ada. Di sinilah iman kita kepada Yesus menemukan esensi yang senyatanya. Buat apa ikut Yesus jika sama saja mati bukan? Yesus Sang Pemenang yang telah mengalahkan maut dan bangkit dengan mulia. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar