Pw. S.
Karolus Borromeus, Usk. (P)
Rm.
11:29-36
Mzm.
69:30-31,34,36-37
Luk.
14:12-14
Rm.
11:29-36
11:29 Sebab Allah tidak menyesali kasih
karunia dan panggilan-Nya.
11:30 Sebab sama seperti kamu dahulu tidak
taat kepada Allah, tetapi sekarang beroleh kemurahan oleh ketidaktaatan mereka,
11:31 demikian juga mereka sekarang tidak
taat, supaya oleh kemurahan yang telah kamu peroleh, mereka juga akan beroleh
kemurahan.
11:32 Sebab Allah telah mengurung semua orang
dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua.
11:33 O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat
dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan
sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!
11:34 Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran
Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya?
11:35 Atau siapakah yang pernah memberikan
sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya?
11:36 Sebab segala sesuatu adalah dari Dia,
dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!
Luk.
14:12-14
14:12 Dan Yesus berkata juga kepada orang yang mengundang Dia:
"Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau perjamuan malam, janganlah
engkau mengundang sahabat-sahabatmu atau saudara-saudaramu atau kaum keluargamu
atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan
mengundang engkau pula dan dengan demikian engkau mendapat balasnya.
14:13 Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah
orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta.
14:14 Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai
apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada
hari kebangkitan orang-orang benar."
Kesederhanaan
Boromeus dan Do ut Des
Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda
Gereja merenungkan ketulusan di dalam berbagi. Sering dan sangat mudah kita
jatuh untuk berharap mendapatkan balasan. Hal yang sama juga bisa terbawa dalam
berdoa dan beribadah. Beribadah bukan demi memuliakan Allah, namun demi
kepentingan diri sendiri.
Dalam hidup sehari-haripun sering kita asyik dengan
pribadi yang kaya, tenar, dan populer, untuk mendapatkan sesuatu, kesawaban, ikut mendapatkan bagian dari
sana. Namun, apakah pernah berempati dengan yang sedang menderita, kesepian,
dan dalam keadaan kekurangan? Minimal, ketika datang kegiatan lingkungan di
rumah yang kaya banyak yang datang dan sebaliknya.
Bacaan Injil hari ini mengajarkan kepada kita untuk
tidak mengharapkan balasan dalam kondisi apapun. Ketulusan untuk
mengesampingkan sikap do ut des, saya
memberi akan saya juga diberi. Hal yang jamak terjadi. Memberikan kepada orang
yang tidak mampu mengembalikan, dalam bacaan Injil mengundang makan orang yang
tidak akan pernah mengundang balik karena miskin, dan menderita, bukan karena
pelit lho ya.
Mengundang saudara yang kekurangan itu selain
menjadikan kita tidak berharap mendapatkan balasan, juga kita akan belajar
untuk tulus. Jiwa yang tulus ini membedakan dengan kebiasaan duniawi yang
biasanya mengharapkan mendapatkan hal yang sama. Jangan salah, ada pula yang
memberikan kolekte atau derma itu demi mendapatkan yang lebih banyak juga. Ini banyak
terjadi karena terpengaruh budaya dan kebiasaan. Hal yang perlu diubah, bahwa
di dalam Tuhan dan Gereja bukan demikian.
Saudara terkasih, hari ini kita juga merayakan
Santo Karolus Boromeus, seorang Kardinal dan Uskup Agung Milan. Pamannya adalah
Paus Pius VI. Berasal dari keluarga bangsawan, ia belajar hukum sipil sekaligus
hukum kanonik. Kehidupan sekuler sekitarnyalah yang membuat ia mengubah haluan
yang sekuler dan akhirnya menjadi imam.
Ia banyak mendirikan seminari dan rumah sakit. Ia juga
membantu memperbaiki dan menyempurnakan buku Misa dan buku Brevier, atau buku panduan ibadat harian untuk biarawan-biarawati.
Ekaristi dan Yesus menjadi pusat bagi hidup
Karolus, dan ia menyatakan semua mampu ia lalui karena bersama Yesus dengan
menyantap Ekaristi sesering mungkin. Mendekati meja perjamuan secara tidak
layak juga menjadi nasihat bijaknya. Selain pribadi Ekaristik, ia juga pecinta
kaum miskin dan sederhana. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar