Rabu, 20 November 2019

Bertanggung Jawab dan Kepercayaan


Rabu Pekan Biasa XXXIII (H)
2 Mak. 7:1,20-31
Mzm. 17:1,5-6,8b,15
Luk. 19:11-28




2 Mak. 7:1,20-31

7:1 Terjadi pula yang berikut ini: Tujuh orang bersaudara serta ibu mereka ditangkap. Lalu dengan siksaan cambuk dan rotan mau dipaksa oleh sang raja untuk makan daging babi yang haram.
7:20 Tetapi terutama ibu itu sungguh mengagumkan secara luar biasa. Ia layak dikenang-kenangkan baik-baik. Ia mesti menyaksikan ketujuh anaknya mati dalam tempo satu hari saja. Namun demikian, itu ditanggungnya dengan besar hati oleh sebab harapannya kepada Tuhan.
7:21 Dengan rasa hati yang luhur dihiburnya anaknya masing-masing dalam bahasanya sendiri, penuh dengan semangat yang luhur. Dengan semangat jantan dikuatkannya tabiat kewanitaannya lalu berkatalah ia kepada anak-anaknya:
7:22 "Aku tidak tahu bagaimana kamu muncul dalam kandungku. Bukan akulah yang memberi kepadamu nafas dan hidup atau menyusun bagian-bagian pada badanmu masing-masing!
7:23 Melainkan Pencipta alam semestalah yang membentuk kelahiran manusia dan merencanakan kejadian segala sesuatunya. Dengan belas kasihan-Nya Tuhan akan memberikan kembali roh dan hidup kepada kamu, justru oleh karena kamu kini memandang dirimu bukan apa-apa demi hukum-hukum-Nya."
7:24 Adapun raja Antiokhus mengira bahwa ibu itu menghina dia dan ia menganggap bicaranya suatu penistaan. Anak bungsu yang masih hidup itu tidak hanya dibujuk dengan kata-kata, tetapi sang raja juga menjanjikan dengan angkat sumpah bahwa anak bungsu itu akan dijadikannya kaya dan bahagia, asal saja ia mau meninggalkan adat istiadat nenek moyangnya. Bahkan ia akan dijadikannya sahabat raja dan kepadanya akan dipercayakan pelbagai jabatan negara.
7:25 Oleh karena pemuda itu tidak menghiraukannya sama sekali, maka sang raja memanggil ibunya dan mendesak, supaya ia menasehati anaknya demi keselamatan hidupnya.
7:26 Sesudah ia lama mendesak barulah ibu itu menyanggupi untuk meyakinkan anaknya.
7:27 Kemudian ia membungkuk kepada anaknya lalu dengan mencemoohkan penguasa yang bengis itu berkatalah ia dalam bahasanya sendiri: "Anakku, kasihanilah aku yang sembilan bulan lamanya mengandungmu dan tiga tahun lamanya menyusuimu. Akupun sudah mengasuhmu dan membesarkanmu hingga umur sekarang ini dan terus memeliharamu.
7:28 Aku mendesak, ya anakku, tengadahlah ke langit dan ke bumi dan kepada segala sesuatunya yang kelihatan di dalamnya. Ketahuilah bahwa Allah tidak menjadikan kesemuanya itu dari barang yang sudah ada. Demikianpun bangsa manusia dijadikan juga.
7:29 Jangan takut kepada algojo itu. Sebaliknya, hendaklah menyatakan diri sepantas kakak-kakakmu dan terimalah maut itu, supaya aku mendapat kembali engkau serta kakak-kakakmu di masa belas kasihan kelak."
7:30 Ibu itu belum lagi mengakhiri ucapannya itu, maka berkatalah pemuda itu: "Kamu menunggu siapa? Aku tidak mentaati penetapan raja. Sebaliknya aku taat kepada segala ketetapan Taurat yang sudah diberikan oleh Musa kepada nenek moyang kami.
7:31 Niscaya baginda yang menjadi asal usul segala malapetaka yang menimpa orang-orang Ibrani tidak akan terluput dari tangan Allah.



Luk. 19:11-28

19:11 Untuk mereka yang mendengarkan Dia di situ, Yesus melanjutkan perkataan-Nya dengan suatu perumpamaan, sebab Ia sudah dekat Yerusalem dan mereka menyangka, bahwa Kerajaan Allah akan segera kelihatan.
19:12 Maka Ia berkata: "Ada seorang bangsawan berangkat ke sebuah negeri yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja di situ dan setelah itu baru kembali.
19:13 Ia memanggil sepuluh orang hambanya dan memberikan sepuluh mina kepada mereka, katanya: Pakailah ini untuk berdagang sampai aku datang kembali.
19:14 Akan tetapi orang-orang sebangsanya membenci dia, lalu mengirimkan utusan menyusul dia untuk mengatakan: Kami tidak mau orang ini menjadi raja atas kami.
19:15 Dan terjadilah, ketika ia kembali, setelah ia dinobatkan menjadi raja, ia menyuruh memanggil hamba-hambanya, yang telah diberinya uang itu, untuk mengetahui berapa hasil dagang mereka masing-masing.
19:16 Orang yang pertama datang dan berkata: Tuan, mina tuan yang satu itu telah menghasilkan sepuluh mina.
19:17 Katanya kepada orang itu: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik; engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota.
19:18 Datanglah yang kedua dan berkata: Tuan, mina tuan telah menghasilkan lima mina.
19:19 Katanya kepada orang itu: Dan engkau, kuasailah lima kota.
19:20 Dan hamba yang ketiga datang dan berkata: Tuan, inilah mina tuan, aku telah menyimpannya dalam sapu tangan.
19:21 Sebab aku takut akan tuan, karena tuan adalah manusia yang keras; tuan mengambil apa yang tidak pernah tuan taruh dan tuan menuai apa yang tidak tuan tabur.
19:22 Katanya kepada orang itu: Hai hamba yang jahat, aku akan menghakimi engkau menurut perkataanmu sendiri. Engkau sudah tahu bahwa aku adalah orang yang keras, yang mengambil apa yang tidak pernah aku taruh dan menuai apa yang tidak aku tabur.
19:23 Jika demikian, mengapa uangku itu tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang? Maka sekembaliku aku dapat mengambilnya serta dengan bunganya.
19:24 Lalu katanya kepada orang-orang yang berdiri di situ: Ambillah mina yang satu itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh mina itu.
19:25 Kata mereka kepadanya: Tuan, ia sudah mempunyai sepuluh mina.
19:26 Jawabnya: Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ada padanya.
19:27 Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka ke mari dan bunuhlah mereka di depan mataku."
19:28 Dan setelah mengatakan semuanya itu Yesus mendahului mereka dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.



Bertanggung Jawab dan Kepercayaan

Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda Gereja merenungkan bagaimana kita di dalam mempersiapkan kedatangan Kerajaan Surga itu perlu sikap bertanggung jawab. Kadang kita malah terlena dan tergoda untuk asyik mendapatkanhanya sebuah titik terang, tanda, atau hal-ikhwal yang berkaitan itu. Kapan kira-kira datangnya waktu itu, atau malah memperkirakan si A adalah utusan untuk memberikan simbol dan tanda waktunya.
Dalam hidup sehari-hari kita pun memiliki tanggung jawab dalam arti yang sangat beragam. Anak, ibu, bapak, pastor, pegawai, atau apapun itu. bagaimana mengisi dan menjadikan tanggung jawab itu sebagai medan mempersiapkan datangnya Kerajaan Surga. Kita dapat merenungkan bagaimana perilaku kita di dalam sikap ini. Ada orang  mengabdikan diri, melayani, kegiatan ini dan itu di Gereja. Ini tidak salah ini baik, asal bukan karena pelampiasan, atau malah merugikan keluarga. Kepentingan keluarga terbengkalai. Tuhan tidak menghendaki yang demikian.
Pelayanan yang baik dan benar akan memperoleh dukungan penuh keluarga, tidak akan ada ungkapan, hanya bisa bicara di kegiatan, keluarganya sendiri berantakan atau minimal tidak terurus. Sebaliknya, ada yang mengutamakan keluarga, malah melupakan  tanggung jawabnya untuk melayani Gereja dan Tuhan. Jelas dengan kapasitas dan tanggung jawab yang berbeda.
Kadang anak dididikuntuk rajin dalam studi, namun abai dalam sikap dan tanggung jawabnya sebagai bagian Gereja dan masyarakat. Di rumah tidak tahu cara menggunakan sapu, di masyarakat tidak paham bagaimana menghormati orang tua.  Dan kadang orang tuapun bersikap yang sama. Terlalu ekstrem di dalam menyikapi keadaan.
Saudara terkasih, tanggung  jawab itu persiapan menyongsong kedatangan Kerajaan Surga. Bagaimana memberikan dampak, hasil, buah, dan bukan hanya kebanyakan wacana dan gagasan kosong semata.
Dalam bacaan Injil hari ini kita belajar merenungkan bagaimana tuan yang memberikan kepercayaan kepada masing-masing anak buahnya. Mereka menghasilkan dan memberikan dampak. Dari sanalah kepercayaan yang lebih besar diberikan. Penilaian itu dari buah yang dihasilkan.
Bagaimana yang tidak menghasilkan? Jangan harap mendapatkan kepercayaan lagi apalagi kepercayaan yang lebih besar. Tanggung jawab itu akan memberikan kepercayaan jika dijalankan dengan sungguh-sungguh. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar