Kamis
Biasa Pekan XXXII (H)
Keb. 7:22-8:1
Mzm. 119:89,90,130,135,175
Luk.
17:20-25
Keb. 7:22-8:1
7:22 Sebab di dalam dia ada roh yang arif dan kudus, tunggal,
majemuk dan halus, mudah bergerak, jernih dan tidak bernoda, terang, tidak
dapat dirusak, suka akan yang baik dan tajam,
7:23 tidak tertahan, murah hati dan sayang akan manusia, tetap,
tidak bergoyang dan tanpa kesusahan, mahakuasa dan memelihara semuanya serta
menyelami sekalian roh, yang arif, murni dan halus sekalipun.
7:24 Sebab kebijaksanaan lebih lincah dari segala gerakan, karena
dengan kemurniannya ia menembusi dan melintasi segala-galanya.
7:25 Kebijaksanaan adalah pernafasan kekuatan Allah, dan pancaran
murni dari kemuliaan Yang Mahakuasa. Karena itu tidak ada sesuatupun yang
bernoda masuk ke dalamnya.
7:26 Karena kebijaksanaan merupakan pantulan cahaya kekal, dan
cermin tak bernoda dari kegiatan Allah, dan gambar kebaikan-Nya.
7:27 Meskipun tunggal namun kebijaksanaan mampu akan
segala-galanya, dan walaupun tinggal di dalam dirinya, namun membaharui
semuanya. Dari angkatan yang satu ke angkatan yang lain ia beralih masuk ke
dalam jiwa-jiwa yang suci, yang olehnya dijadikan sahabat Allah dan nabi.
7:28 Tiada sesuatupun yang dikasihi Allah kecuali orang yang
berdiam bersama dengan kebijaksanaan.
7:29 Sebab ia adalah lebih indah dari pada matahari, dan
mengalahkan setiap tempat bintang-bintang.
7:30 Berbanding dengan siang terang dialah yang unggul, sebab
siang digantikan malam, sedangkan kejahatan tak sampai menggagahi
kebijaksanaan.
8:1 Dengan kuat ia meluas dari ujung yang satu ke ujung yang lain,
dan halus memerintah segala sesuatu.
Luk.
17:20-25
:20 Atas pertanyaan orang-orang Farisi, apabila Kerajaan Allah
akan datang, Yesus menjawab, kata-Nya: "Kerajaan Allah datang tanpa
tanda-tanda lahiriah,
17:21 juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini
atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara
kamu."
17:22 Dan Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Akan datang
waktunya kamu ingin melihat satu dari pada hari-hari Anak Manusia itu dan kamu
tidak akan melihatnya.
17:23 Dan orang akan berkata kepadamu: Lihat, ia ada di sana;
lihat, ia ada di sini! Jangan kamu pergi ke situ, jangan kamu ikut.
17:24 Sebab sama seperti kilat memancar dari ujung langit yang
satu ke ujung langit yang lain, demikian pulalah kelak halnya Anak Manusia pada
hari kedatangan-Nya.
17:25 Tetapi Ia harus menanggung banyak penderitaan dahulu dan
ditolak oleh angkatan ini.
Akhir
Zaman Yakin di dalam Tuhan
Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda
Gereja merenungkan bagaimana Hari Akhir atau kiamat itu perlu disikapi. Begitu banyak
tafsiran, ramalan, dan hitung-hitungan, termasuk othak athik gathuk. Mau yang ilmiah, akademis, ataupun klenik, toh
ada yang meyakini dan mengikutinya. Sederhana sejatinya, apakah menjadi lebih
baik kepada sesama dan lebih mendekatkan diri pada Tuhan atau sebaliknya.
Menjelang akhir 2012, ada murid bertanya, bagaimana
jika khiamat terjadi, padahal keluarganya mau berlibur, kan tidak jadi satu
nanti. Pemikiran remaja, sangat wajar. Namun jika pertanyaan demikian diajukan
orang dewasa, apalagi sudah tua, ya keterlaluan. Pemikirannya bukan masalah
kapan atau waktu, bukan mengenai di mana kita berada, atau tandanya seperti
apa.
Saudara terkasih, serring kita fokus pada tanda,
ciri, atau pernyataan orang mengenai hal ini. Namun apa yang seharusnya
dilakukan, dipersiapkan, dan menjadi pedoman menjadi lupa. Satu yang pasti,
bahwa percaya kepada Tuhan Yesus. Itu pedoman dasar dan paling penting. Kita tidak
akan takut kapanpun datangnya waktu itu. Tuhan hadir kita dalam naungan-Nya, kita
dikenal-Nya, dan kita adalah anak-Nya.
Percaya kepada Tuhan Yesus perlu bukti dan tindak
nyata dalam hidup. Kita baik pada
sesama, kita menjadi saluran berkat dan rahmat kasih karunia Allah. Jangan
mengaku beriman kepada Kristus namun setiap saat masih saja berbuat jahat dan
mengabaikan kebenaran. Ini adalah persiapan kita. Kita perlu mempersiapkan hari
itu dengan lebih baik dan sungguh-sungguh.
Kita tidak perlu mencari tanda, namun malah abai
akan perilaku dan iman kepada Tuhan. Jangan sampai kita asyik mencari-cari
kemungkinan tanda itu, malah melepaskan apa yang sejatinya telah Tuhan berikan.
Mengasihi Tuhan dan sesama dengan tulus dari hari ke hari, jauh lebih
bermanfaat dari sekadar tahu indikasi kedatangan Yesus dan Kerajaan Allah yang hadir.
Mengapa ada yang ketakutan? Karena belum memiliki
pengetahuan yang cukup sebagai persiapan dan atau tidak memiliki pegangan
sebagai jaminan. Jika sebagai anggota Gereja dan mengimani Yesus masih takut,
perlu cek ulang, bagaimana pengetahuan iman dan laku imannya dalam hidup
sehari-hari. Kita layak berbangga menjadi anak-anak Tuhan yang telah memperoleh
jaminan. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar