Jumat, 01 November 2019

Para Kudus Bukan Orang Sempurna


HARI RAYA SEMUA ORANG KUDUS (P)
Why. 7:2-4,9-14
Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6
1 Yoh. 3:1-3
Mat. 5:1-12



Why. 7:2-4,9-14

7:2 Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut,
7:3 katanya: "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!"
7:4 Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.
7:9 Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.
7:10 Dan dengan suara nyaring mereka berseru: "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!"
7:11 Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu; mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah,
7:12 sambil berkata: "Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!"
7:13 Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?"
7:14 Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba


1 Yoh. 3:1-3

3:1 Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.
3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.


Mat. 5:1-12

5:1 Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya.
5:2 Maka Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya:
5:3 "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
5:4 Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.
5:5 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
5:6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
5:7 Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
5:9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
5:10 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
5:11 Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
5:12 Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."



Para Kudus Bukan Orang Sempurna

Saudara terkasih, hari ini kita merayakan Hari Raya Semua Orang Kudus. Bersama Bunda Gereja kita merenungkan bagaimana peran dan keberadaan Orang  Kudus itu bagi kita dan Gereja. Orang Kudus yang biasa dikenal dengan Santo atau Santa, adalah anggota Gereja yang sudah berbahagia di surga, mereka sudah selesai tugasnya di dunia ini dan kembali berbahagia bersama Bapa di Surga Abadi-Nya.
Orang Kudus telah menyelesaikan tugasnya sepanjang di dunia sebagai kaki tangan dan alat Tuhan Allah dengan sebaik-baiknya. Laku mereka sesuai dengan rencana dan rancangan Tuhan. Mereka bisa melakukan apa yang Tuhan Allah kehendaki dengan sebaik-baiknya. Mereka menjadi saksi kehadiran Allah di dunia.
Apakah mereka sempurna? Tidak. Mereka tetap manusia biasa yang jatuh pula kadang-kadang dalam dosa dan kelemahan manusiawi. Namun mereka mampu bangkit dan mengatasinya. Mereka menjadi pribadi yang tangguh. Ada yang mengorbankan nyawanya demi Gereja dan Tuhan Allah, merekalah martir Tuhan. Curahan darah bagi perkembangan Gereja.
Ada anak-anak Allah anggota Gereja yang berjuang mempertahankan iman dengan membela ajaran-ajaran Gereja dengan melahirkan teolog dan pujangga Gereja dengan rumusan-rumusan mereka yang memberikan pengajaran yang penting bagi Gereja sepanjang zaman. Sama pentingnya dengan yang memberikan kesaksian dengan pencurahan darah mereka.
Demikian banyak saksi-saksi iman, cara mereka memberikan kesaksian juga berbeda-beda. Ada yang menderita dengan penganiayaan. Pribadi lain mengelana dunia untuk mewartakan khabar gembira dan karya keselamatan. Semua adalah kepanjangan tangan dan kaki-kai Tuhan Allah di tengah dunia. Mereka bekerja tanpa pamrih, tidak meningat nama baik, ketenaran pribadi, atau berpikir akan mendapatkan gelar Santo atau Santa. Tidak ada yang demikian.
Gereja sangat hati-hati, cermat, dan tidak tergesa-gesa memberikan gelar Santa atau Santo.  Penelitian yang mendalam atas karya mereka, kehidupan di dalam membina iman, dan juga dampak setelah kematiannya. Mukjizat atas bantuan doa calon Santo dan Santa juga menjadi salah satu syarat. Hal yang tidak mudah karena menyangkut banyak hal.
Saudara terkasih, kita patut bersyukur memiliki teladan, bahkan juga pihak yang membantu kita berdoa sepanjang masa. Kita masih berjuang dan berziarah yang sangat mungkin jatuh perlu dukungan dari yang sudah mendahului. BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar