Minggu, 17 November 2019

Bertahanlah di dalam Iman!


HARI MINGGU BIASA PEKAN XXXIII (H)
Mi. 4:1-2
Mzm. 98:5-6,7-8,9a,9bc
2 Tes. 3:7-12
Luk. 21:5-19




Mi. 4:1-2

4:1 Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka.
4:2 Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya. Kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang.


2 Tes. 3:7-12

3:7 Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu,
3:8 dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapa pun di antara kamu.
3:9 Bukan karena kami tidak berhak untuk itu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti.
3:10 Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.
3:11 Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna.
3:12 Orang-orang yang demikian kami peringati dan nasihati dalam Tuhan Yesus Kristus, supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan demikian makan makanannya sendiri.


Luk. 21:5-19

21:5 Ketika beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan itu yang dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai-bagai barang persembahan, berkatalah Yesus:
21:6 "Apa yang kamu lihat di situ -- akan datang harinya di mana tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan."
21:7 Dan murid-murid bertanya kepada Yesus, katanya: "Guru, bilamanakah itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?"
21:8 Jawab-Nya: "Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan: Saatnya sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka.
21:9 Dan apabila kamu mendengar tentang peperangan dan pemberontakan, janganlah kamu terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera."
21:10 Ia berkata kepada mereka: "Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan,
21:11 dan akan terjadi gempa bumi yang dahsyat dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan, dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit.
21:12 Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku.
21:13 Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi.
21:14 Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu.
21:15 Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu.
21:16 Dan kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh
21:17 dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku.
21:18 Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang.
21:19 Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu."



Bertahanlah di dalam Iman!

Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda Gereja merenungkan mengenai ketahanan di dalam kebersamaan dengan saudara dan saudari kita. Bertahanlah di dalam iman dan engkau akan hidup. Harapan, perintah, dan  nasihat Tuhan Allah bagi kita yang akan dan sedang menghadapi malam rohani, apalagi menyonyong penganiayaan dan masa depan yang tidak jelas.
Orang sangat mudah terkesima dengan penampilan duniawi, glamornya dunia, dan keindahan fisik yang di depan mata, sering menjadi sebuah kebanggaan dan tujuan kita. Yesus menasihatkan, bahwa itu akan dengan mudah binasa.
Usai Yesus menyatakan keberadaan kemegahan, keindahan, dan gagahnya bangunan, kita pun sangat mungkin akan dirusak dalam mental. Orang bisa menjadi kacau, bingung, dan kemudian meninggalkan jalan Tuhan. Jalan yang dirasakan susah, tidak mudah, dan melelahkan.
Ada sebuah kisah apik. Cerita rohani dengan penggambaran sederhana. Masing-masing orang memegang dan memanggul salib. Mereka memiliki kebebasan di dalam mengelola salib itu, ada yang merasa keberatan, sehingga memotongnya dan bisa melaju dengan mudah. Ada yang merasa berat ketika sudah separo perjalanan, dan mereka juga memotong sebagian. Ada yang tetap setia membawa dengan susah payah karena berat. Pada suatu titik, ternyata ada jurang dan salib itu bisa menjadi jembatan. Kini, ketika menghadapi masalah, ternyata yang setia, mau berpegang teguh, dan menanggung risiko bisa mulus menyelesaikan perjalanan.
Saudara terkasih, sering kita mengeluh di depan, merasa berat dan enggan bertahan serta bekerja keras, karena belum melihat apa yang bisa terjadi di depan sana. Tekanan susah mencari pekerjaan karena Iman kepada Yesus, menjadi takut, cemas, dan berpikir meninggalkan Yesus saja, toh memohon ampun bisa.
Atau meninggalkan iman dan keyakinannya demi mendapatkan jodoh, demi memperoleh jalan mulus dalam karir politik. Itu semua sangat mungkin. Apalagi kita sebagai anak bangsa Indonesia, sangat mungkin mengalami salah satu atau bahkan beberapa kesulitan sekaligus. Bagaimana kita bersikap, bertahan, dan kemudian memilih, dunia yang megah dan mewah, kemudahan namun jebakan, atau kesulitan namun bersama Tuhan?
Inilah kualitas iman, berani bertahan, siap menanggung risiko, dan selalu bersama Tuhan, kasih karunia Tuhan tidak terbatas dan membebaskan. Pilihan bebas itu menjadi penting dan membedakan kita untuk melihat bagaimana keselamatan yang kita pilih.BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar