Jumat
Pekan Paskah V (P)
Kis.
15:22-31
Mzm.
57:8-9,10-12
Yoh.
15:12-17
Kis.
15:22-31
15:22 Maka rasul-rasul dan
penatua-penatua beserta seluruh jemaat itu mengambil keputusan untuk memilih
dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama
dengan Paulus dan Barnabas, yaitu Yudas yang disebut Barsabas dan Silas.
Keduanya adalah orang terpandang di antara saudara-saudara itu.
15:23 Kepada mereka
diserahkan surat yang bunyinya: "Salam dari rasul-rasul dan penatua-penatua,
dari saudara-saudaramu kepada saudara-saudara di Antiokhia, Siria dan Kilikia
yang berasal dari bangsa-bangsa lain.
15:24 Kami telah mendengar,
bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tiada mendapat pesan dari kami,
telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka.
15:25 Sebab itu dengan bulat
hati kami telah memutuskan untuk memilih dan mengutus beberapa orang kepada
kamu bersama-sama dengan Barnabas dan Paulus yang kami kasihi,
15:26 yaitu dua orang yang
telah mempertaruhkan nyawanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus.
15:27 Maka kami telah
mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan pesan yang
tertulis ini juga kepada kamu.
15:28 Sebab adalah keputusan
Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih
banyak beban dari pada yang perlu ini:
15:29 kamu harus menjauhkan
diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging
binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri
dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat."
15:30 Setelah berpamitan,
Yudas dan Silas berangkat ke Antiokhia. Di situ mereka memanggil seluruh jemaat
berkumpul, lalu menyerahkan surat itu kepada mereka.
15:31 Setelah membaca surat
itu, jemaat bersukacita karena isinya yang menghiburkan
Yoh.
15:12-17
15:12 Inilah perintah-Ku,
yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.
15:13 Tidak ada kasih yang
lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk
sahabat-sahabatnya.
15:14 Kamu adalah sahabat-Ku,
jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.
15:15 Aku tidak menyebut kamu
lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku
menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala
sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.
15:16 Bukan kamu yang memilih
Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya
kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu
minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.
15:17 Inilah perintah-Ku
kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.
Tuhan
Memilih Kita
Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda Gereja merenungkan perintah Tuhan dan
pilihan Tuhan atas hidup kita. Tuhan mengajak
kita untuk saling mengasihi sebagai perintah dan yang IA lakukan
terlebih dahulu. Mengasihi bukan hanya perintah namun juga sudah dilakukan
Tuhan Yesus terlebih dahulu. Ini yang membedakan dengan utusan lain. kekhasan
Tuhan adalah IA juga melakukan, solider itu nyata.
Paling besar adalah mengorbankan nyawa-Nya untuk
sahabat-sahabat-Nya. Pengorbanan yang sangat besar. Kasih-Nya total bukan hanya
klaim atau hanya kata-kata kosong, pengorbanan dan kasih yang tidak ada duanya.
IA mengorbankan diri demi kasih yang IA perjuangan. Apa yang Yesus lakukan
bukan omong kosong.
Ia mengangkat murid-murid-Nya dalam taraf yang
berbeda. Sahabat, posisi istimewa, di mana biasanya guru dan murid seolah hamba
dan tuan, namun Yesus mengangkat itu pada posisi paling atas. Di mana sahabat
yang tahu apa yang dilakukan sahabatnya itu. Di sini juga membedakan kita
dengan Tuhan yang lain, yang digambarkan dengan begitu seram, pendendam, maaf
gila hormat, dan pemarah.
Kita sahabat Yesus, yang tahu bagaimana kasih-Nya
itu luar biasa. Kasih-Nya bukan semata kita rasakan sesaat, namun dalam seluruh
hidup kita. Tuhan yang hadir, Tuhan yang memperkenalkan diri, Tuhan yang
menyapa kita dengan penuh kasih dan sayang.
Tuhan sudah berkenan hadir, datang, dan menyapa
kita. Dan hanya sederhana yang Tuhan kehendaki, kita pun menjawab dengan sikap
yang sama. Melakukan apa yang IA kehendaki, yaitu saling mengasihi. Kita dipilih-Nya,
bukan kita yang memilih Tuhan. Tuhan Yang Mahakasih memilih kita yang hina ini.
Saudara terkasih, karena Tuhan yang memilih kita,
selayaknya kita bersyukur, berbela rasa, dan melakukan apa yang Tuhan
kehendaki. Apa yang kita bagikan, kebaikan apa yang kita lakukan itu bukan kewajiban, bukan pula
demi apa-apa, namun konsekuensi atas kasih dan kebaikan Tuhan yang kita terima.
Kita tidak bisa egois menampung kebaikan untuk kita saja, namun menyalurkannya
untuk dinikmati semakin banyak saudara. Saluran rahmat Tuhan, karena Tuhan
berkenan memilih kita dan memberikan kelimpahan kasih karunia. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar