Rabu, 15 Mei 2019

Gembala Yang Baik



HARI MINGGU PASKAH IV (P)
Kis. 13:14.43-52
Mzm. 100:2,3,5
Why.  7:9,14-17
Yoh. 10:27-30



Kis. 13:14.43-52

13:14 Dari Perga mereka melanjutkan perjalanan mereka, lalu tiba di Antiokhia di Pisidia. Pada hari Sabat mereka pergi ke rumah ibadat, lalu duduk di situ.
13:43 Setelah selesai ibadah, banyak orang Yahudi dan penganut-penganut agama Yahudi yang takut akan Allah, mengikuti Paulus dan Barnabas; kedua rasul itu mengajar mereka dan menasihati supaya mereka tetap hidup di dalam kasih karunia Allah.
13:44 Pada hari Sabat berikutnya datanglah hampir seluruh kota itu berkumpul untuk mendengar firman Allah.
13:45 Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati dan sambil menghujat, mereka membantah apa yang dikatakan oleh Paulus.
13:46 Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata: "Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain.
13:47 Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi."
13:48 Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya.
13:49 Lalu firman Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu.
13:50 Orang-orang Yahudi menghasut perempuan-perempuan terkemuka yang takut akan Allah, dan pembesar-pembesar di kota itu, dan mereka menimbulkan penganiayaan atas Paulus dan Barnabas dan mengusir mereka dari daerah itu.
13:51 Akan tetapi Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka sebagai peringatan bagi orang-orang itu, lalu pergi ke Ikonium.
13:52 Dan murid-murid di Antiokhia penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus.


Why.  7:9,14-17

7:9 Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.
7:14 Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.
7:15 Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.
7:16 Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi.
7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.

Yoh. 10:27-30

10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
10:29 Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.
10:30 Aku dan Bapa adalah satu.



Gembala Yang Baik

Saudara terkasih, hari Minggu ini kita merayakan Ekaristi untuk mengenangkan kisah Gembala Yang Baik, dan juga merayakan Minggu Panggilan. Dua hal  yang sesuai antara bacaan Injil dan Minggu Panggilan. Gembala Yang Baik, sebagai gambaran Yesus sendiri. Dalam alam budaya pengembara dan pternak, posisi gembala menjadi sangat penting dan vital.
Gembala dalam tradisi peternak menjadi sangat penting karena ia adalah penjaga, pengasuh, dan yang ebrtanggung jawab atas makanan, keselamatan, dan keamanan, serta keberadaan binatang yang dipercayakan kepada mereka. Nah kita yang hidup dalam budaya modern tentu tidak akan mudah memahami hal itu.
Masih ada hal yang tertinggal itu kerbau. Mau mencuri kerbau akan sulit, meskipun tidak ditali, kandang ala kadarnya, namun sulit karena ia  perlu siapa yang membawanya keluar dari kandangnya. Maling kerbau biasanya bisa karena penggembalanya, atau orang yang mengenakan baju yang biasa menggembalakan kerbau itu. Mengapa susah mencuri kerbau? Karena si kerbau mengenal gembalanya.
Dalam bacaan Injil juga dikisahkan bagaimana domba mengenal Gembalanya, karena Gembala sangat mengenal domba-domba-Nya. Tuhan sebagai Gembala paham satu demi satu domba yang IA gembalakan dan jaga, bahkan kehidupannya itu diperhatikan dengan sangat luar biasa. Mengenal ini menjadi kata kunci, bagaimana Yesus, Tuhan itu Gembala Yang Baik. Semua dalam kendali Tuhan Si Gembala, apapun itu.
Dalam konteks, hidup menggereja saat ini, apakah gembala mengenal domba itu demikian identik dengan apa yang Tuhan Yesus lakukan? Mungkin era misionaris awal dari Barat dulu bisa demikian. Namun kini? Beberapa kisah patut menjadi renungan dalam Minggu Panggilan, rekan saya dulu sampai trauma untuk mengaku dosa. Yang ketakutan bukan hanya satu, namun dua. Alasannya yang sama, dimarahi pastornya ketika mengaku dosa. Bayangkan, bagaimana dombanya malah ketakutan pada gembalanya seperti ini?
Kisahnya yang cukup identik, ada umat merasa sakit hati karena pastornya memberikan nasi dan lauk-pauk dari umat untuk makanan anjing pastoran. Umat itu susah payah mencari rezeki dan disisihkan untuk gembalanya, namun malah diberikan anjing. Lha memangnya gembalanya si anjing? Kadang, cukup sering kekecewaan umat itu sangat besar, sehingga berpengaruh pada relasi gembala dan dombanya. Penolakan yang kadang tepat dari si gembala dengan pertimbangan matang, belum tentu diterima dengan baik oleh si domba. Hal yang patut menjadi permenungan, bukan hanya soal panggilan, namun juga yang sudah dalam jalan panggilan untuk menelaah setiap sikap dan perilakunya dalam menjalankan perutusannya. BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar