Rabu, 22 Mei 2019

Jangan Gentar Hatimu!


Selasa Biasa Pekan Paskah V (P)
Kis. 14:19-28
Mzm. 145:10-11,12-13b,21
Yoh. 14:27-31



Kis. 14:19-28

14:19 Tetapi datanglah orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium dan mereka membujuk orang banyak itu memihak mereka. Lalu mereka melempari Paulus dengan batu dan menyeretnya ke luar kota, karena mereka menyangka, bahwa ia telah mati.
14:20 Akan tetapi ketika murid-murid itu berdiri mengelilingi dia, bangkitlah ia lalu masuk ke dalam kota. Keesokan harinya berangkatlah ia bersama-sama dengan Barnabas ke Derbe.
14:21 Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di kota itu dan memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia.
14:22 Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.
14:23 Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat itu dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka.
14:24 Mereka menjelajah seluruh Pisidia dan tiba di Pamfilia.
14:25 Di situ mereka memberitakan firman di Perga, lalu pergi ke Atalia, di pantai.
14:26 Dari situ berlayarlah mereka ke Antiokhia; di tempat itulah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan, yang telah mereka selesaikan.
14:27 Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman.
14:28 Di situ mereka lama tinggal bersama-sama dengan murid-murid itu


Yoh. 14:27-31

14:27 Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
14:28 Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.
14:29 Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi.
14:30 Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikit pun atas diri-Ku.
14:31 Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku, bangunlah, marilah kita pergi dari sini.



Jangan Gentar Hatimu!

Saudara terkasih, hari ini kita merenungkan firman Tuhan berkaitan dengan suka cita karena kematian. Sering bahwa kita menilai kematian adalah duka, keadaan yang berat karena kehilangan, perpisahan yang tidak akan pernah bisa bertemu lagi. Sikap yang cukup wajar dan alamiah, dan itu yang Tuhan kehendaki untuk berubah. Perbedaan dalam melihat bagaimana dunia dan surga menilai kematian.
Tuhan menyatakan bahwa memang sangat berat untuk para murid ketika ditinggalkan Yesus kembali kepada Bapa. Persoalan yang sangat bisa dimengerti karena masih hidup dalam dunia ini. Apa yang diberikan dunia cukup berbeda dengan apa yang ditawarkan Yesus. Kematian adalah suka cita karena kembali kepada Bapa. Hidup dalam keabadiaan, kebahagiaan kekal, tidak akan ada lagi sakit, duka, sedih, cemas, dan perasaan buruk lainnya.
Jangan gentar hatimu, sebuah anjuran, permintaan, dan juga perintah dari Tuhan, bahwa di dalam dunia ini kita tidak perlu gentar. Yang kita perlukan adalah damai sejahtera karena itu adalah anugerah Tuhan. Damai sejahtera yang bisa mengatasi kegentaran, bukan malah sebaliknya. Sangat mungkin bahwa kita hidup dalam kecemasan, gentar dalam banyak perkara. Namun perlu kita ingat damai sejahtera telah diberikan kepada kita dengan cuma-cuma. Anugerah Tuhan yang disedikana bagi kita.
Saudara terkasih, dunia dan kuasa jahat memang menjauhkan kita dari Tuhan. Ketika kita jauh dari-Nya, kita adalah warga dunia. Jauh dan terpisah dari Tuhan yang membuat kita tidak tenang, cemas, galau, dan khawatir, termasuk gentar. Banyak motivasi, penyebab, dan alasan untuk kita cemas dan galau. Satu yang perlu kita sadari karena kita abai untuk mengandalkan Tuhan. Hadirkan, bawa, dan libatkan Tuhan dalam segala hal. Damai sejahtera itu akan kembali hadir dan memberikan kekuatan baru untuk hidup kita.
Dunia perlu kita tinggalkan, bersatu dalam Tuhan dan di dalam cinta kasih-Nya akan membuat kita hidup dalam damai sejahtera. Kegentaran sirna dan berganti menjadi hati yang tenang dan penuh suka cita.
Termasuk ketika kita kehilangan orang yang kita sayangi dalam segala sebab. Apalagi jika itu kematian. Di dalam Tuhan kematian adalah sumber suka cita karena kembali dan bersatu dengan Bapa. Jika hilang dalam arti yang lain, kembalikan kepada kehendak-Nya, sehingga hidup kita dipenuhi suka cita. BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar