Rabu, 22 Mei 2019

Perintah Baru, Saling Mengasihi


MINGGU PEKAN PASKAH V (P)
Kis. 14:21-27
Mzm. 145:8-9,10-11,12-13ab
Why. 21:1-5
Yoh. 13:31-35



Kis. 14:21-27

14:21 Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di kota itu dan memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia.
14:22 Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.
14:23 Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat itu dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka.
14:24 Mereka menjelajah seluruh Pisidia dan tiba di Pamfilia.
14:25 Di situ mereka memberitakan firman di Perga, lalu pergi ke Atalia, di pantai.
14:26 Dari situ berlayarlah mereka ke Antiokhia; di tempat itulah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan, yang telah mereka selesaikan.
14:27 Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman.


Why. 21:1-5

21:1 Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.
21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
21:3 Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.
21:4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
21:5 Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."


Yoh. 13:31-35

13:31 Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia.
13:32 Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera.
13:33 Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu.
13:34 Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
13:35 Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.



Perintah Baru, Saling Mengasihi

Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda Gereja merenungkan firman-Nya yang berisi mengenai perintah baru. Perintah untuk saling mengasihi. Perilaku saling mengasihi ini akan membuat Yesus dikenal. Yesus menampakan diri dalam sikap para murid yang saling mengasihi.
Mengasihi bukan semata kasih yang menuntut adanya aksi, ada perbuatan, berupa perilaku dan aktivitas. Kata kerja bukan semata kata sifat yang kadang terabaikan. Di sanalah inti dan kunci untuk melakukan itu. Mengasihi itu ada aksi, ada aktivitas, kemudian ketersalingan. Saling mengasihi satu sama lain.
Saudara terkasih, dalam era modern ini lebih cenderung orang itu saling berlomba dan itu bisa dan mungkin saling sikut dan saling sikat. Kompetisi bernada negatif, rivalitas secara buruk dan jahat. Apakah rivalitas dan kompetisi bisa dalam nada positif? Jelas bisa, sangat bisa. Orang bisa bersama-sama maju, bersama-sama berkembang. Jika motivasinya mau memperkembangkan, ini juga perwujudan kasih lho. Di sanalah tumbuh kembang bersama. Hidup penuh daya upaya untuk memperkembangkan sesama.
Sikap mengasihi bisa pula dilakukan dengan kemauan untuk berbagi. Kehendak berbagi yang kadang orang salah mengerti karena berpikir bahwa dengan berbagi orang akan berkurang apa yang dimiliki. Rugi dan eman menjadi lebih dominan. Padahal di dalam Tuhan, apa sih yang kita miliki bukan berasal dari-Nya? Semua diberikan Tuhan dengan gratis, mengapa kita perlu owel, perlu berat hati, perlu sayang untuk membagikannya kepada sesama kita?
Sering kita berpikir mau berbagi kalau kita sudah lebih, memiliki apa yang terlihat semata. Padahal yang tidak nampak, seperti hati yang penuh belas kasih, mengulurkan tangan tanpa pamrih, memberikan pengampunan, tumpangan untuk yang membutuhkan. Minimal mau mengalah dalam antrian atau angkutan umum pada orang yang sangat membutuhkan itu juga sikap kasih.
Kasih tidak mesti mahal atau mewah, namun menasihati saudara yang terlena atau tersesat juga perbuatan kasih kog. Di mana orang berlomba dengan menjelekan, kita memilih dengan cara yang berbeda, itu juga perwujudan kasih. Caci maki dibalas dengan santun itu pun ladang kasih.BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar