MINGGU
PEKAN PASKAH V (P)
Kis.
14:21-27
Mzm.
145:8-9,10-11,12-13ab
Why.
21:1-5
Yoh.
13:31-35
Kis.
14:21-27
14:21 Paulus dan Barnabas
memberitakan Injil di kota itu dan memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah
mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia.
14:22 Di tempat itu mereka
menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di
dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita
harus mengalami banyak sengsara.
14:23 Di tiap-tiap jemaat
rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat itu dan setelah berdoa
dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah
sumber kepercayaan mereka.
14:24 Mereka menjelajah
seluruh Pisidia dan tiba di Pamfilia.
14:25 Di situ mereka
memberitakan firman di Perga, lalu pergi ke Atalia, di pantai.
14:26 Dari situ berlayarlah
mereka ke Antiokhia; di tempat itulah mereka dahulu diserahkan kepada kasih
karunia Allah untuk memulai pekerjaan, yang telah mereka selesaikan.
14:27 Setibanya di situ
mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu
yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia telah membuka pintu
bagi bangsa-bangsa lain kepada iman.
Why.
21:1-5
21:1 Lalu aku melihat langit
yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama
telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.
21:2 Dan aku melihat kota
yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias
bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
21:3 Lalu aku mendengar suara
yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di
tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan
menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.
21:4 Dan Ia akan menghapus
segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada
lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang
lama itu telah berlalu."
21:5 Ia yang duduk di atas
takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!"
Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan
benar."
Yoh.
13:31-35
13:31 Sesudah Yudas pergi,
berkatalah Yesus: "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah
dipermuliakan di dalam Dia.
13:32 Jikalau Allah
dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam
diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera.
13:33 Hai anak-anak-Ku, hanya
seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti
yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak
mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu.
13:34 Aku memberikan perintah
baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah
mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
13:35 Dengan demikian semua
orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling
mengasihi.
Perintah
Baru, Saling Mengasihi
Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda
Gereja merenungkan firman-Nya yang berisi mengenai perintah baru. Perintah
untuk saling mengasihi. Perilaku saling mengasihi ini akan membuat Yesus
dikenal. Yesus menampakan diri dalam sikap para murid yang saling mengasihi.
Mengasihi bukan semata kasih yang menuntut adanya
aksi, ada perbuatan, berupa perilaku dan aktivitas. Kata kerja bukan semata
kata sifat yang kadang terabaikan. Di sanalah inti dan kunci untuk melakukan
itu. Mengasihi itu ada aksi, ada aktivitas, kemudian ketersalingan. Saling
mengasihi satu sama lain.
Saudara terkasih, dalam era modern ini lebih
cenderung orang itu saling berlomba dan itu bisa dan mungkin saling sikut dan
saling sikat. Kompetisi bernada negatif, rivalitas secara buruk dan jahat.
Apakah rivalitas dan kompetisi bisa dalam nada positif? Jelas bisa, sangat
bisa. Orang bisa bersama-sama maju, bersama-sama berkembang. Jika motivasinya
mau memperkembangkan, ini juga perwujudan kasih lho. Di sanalah tumbuh kembang
bersama. Hidup penuh daya upaya untuk memperkembangkan sesama.
Sikap mengasihi bisa pula dilakukan dengan kemauan
untuk berbagi. Kehendak berbagi yang kadang orang salah mengerti karena
berpikir bahwa dengan berbagi orang akan berkurang apa yang dimiliki. Rugi dan eman
menjadi lebih dominan. Padahal di dalam Tuhan, apa sih yang kita miliki bukan
berasal dari-Nya? Semua diberikan Tuhan dengan gratis, mengapa kita perlu owel, perlu berat hati, perlu sayang
untuk membagikannya kepada sesama kita?
Sering kita berpikir mau berbagi kalau kita sudah
lebih, memiliki apa yang terlihat semata. Padahal yang tidak nampak, seperti
hati yang penuh belas kasih, mengulurkan tangan tanpa pamrih, memberikan
pengampunan, tumpangan untuk yang membutuhkan. Minimal mau mengalah dalam
antrian atau angkutan umum pada orang yang sangat membutuhkan itu juga sikap
kasih.
Kasih tidak mesti mahal atau mewah, namun
menasihati saudara yang terlena atau tersesat juga perbuatan kasih kog. Di mana
orang berlomba dengan menjelekan, kita memilih dengan cara yang berbeda, itu
juga perwujudan kasih. Caci maki dibalas dengan santun itu pun ladang kasih.BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar