Kamis, 23 Mei 2019

Kasih Tuhan


Kamis Biasa Pekan Paskah V (P)
Kis. 15:7-21
Mzm. 96:1-2a,2b-3,10
Yoh. 15:9-11



Kis. 15:7-21

15:7 Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung pertukaran pikiran mengenai soal itu, berdirilah Petrus dan berkata kepada mereka: "Hai saudara-saudara, kamu tahu, bahwa telah sejak semula Allah memilih aku dari antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya.
15:8 Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita,
15:9 dan Ia sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman.
15:10 Kalau demikian, mengapa kamu mau mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu kuk, yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri?
15:11 Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga."
15:12 Maka diamlah seluruh umat itu, lalu mereka mendengarkan Paulus dan Barnabas menceriterakan segala tanda dan mujizat yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka di tengah-tengah bangsa-bangsa lain.
15:13 Setelah Paulus dan Barnabas selesai berbicara, berkatalah Yakobus: "Hai saudara-saudara, dengarkanlah aku:
15:14 Simon telah menceriterakan, bahwa sejak semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya.
15:15 Hal itu sesuai dengan ucapan-ucapan para nabi seperti yang tertulis:
15:16 Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan,
15:17 supaya semua orang lain mencari Tuhan dan segala bangsa yang tidak mengenal Allah, yang Kusebut milik-Ku demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya ini,
15:18 yang telah diketahui dari sejak semula.
15:19 Sebab itu aku berpendapat, bahwa kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi mereka dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah,
15:20 tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah.
15:21 Sebab sejak zaman dahulu hukum Musa diberitakan di tiap-tiap kota, dan sampai sekarang hukum itu dibacakan tiap-tiap hari Sabat di rumah-rumah ibadat."

Yoh. 15:9-11

15:9 "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu.
15:10 Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.
15:11 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh



Kasih Tuhan

Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda Gereja merenungkan sabda Tuhan untuk penuh kasih sehingga beroleh suka cita. Yesus mengatakan itu bukan hanya bicara semata, namun IA terlebih dahulu melakukannya. IA mengasihi kita , sebagaimana Bapa juga mengasihi-Nya.
Perlu apa untuk bisa memperoleh kasih Allah dan kasih Yesus? Percaya dan melakukan perintah-Nya. Perintah-Nya untuk saling mengasihi satu sama lain sebagai perintah baru sebelum Tuhan kembali kepada Bapa. Kasih itu tidak mudah di tengah dunia yang penuh persaingan. Hidup adalah uang dan materi, kemanusiaan bisa menjadi nomor sekian. Apa yang ada, relasi, komunikasi, dan apapun orientasinya adalah keuntungan dan apa yang aku dapatkan dengan itu.
Aku memberi agar akan mendapatkan. Relasi kasih telah tergantikan dengan relasi imbal balik. Sering kita abai dan salah memahami. Berdoa pun demikian, aku rajin beribadah agar aku bisa lulus ujian, mendapatkan pekerjaan yang baik. Apa yang terjadi adalah pamrih. Demikian juga dalam keluarga dan masyarakat.
Sikap percaya dan menuruti perintah-Nya salah satunya adalah mengasihi sesama apa adanya, bukan karena ada apanya. Sering bukan kita merasa menghormati sesama kita karena ia kaya, karena ia pastor, karena ia adalah bupati atau pejabat lainnya. Sikap kita sebagai anak Allah diajak berubah. Mengasihi pada pihak yang justru sangat tidak mungkin memberikan kembalian kepada kita, sehingga hanya Tuhan yang akan melihat, mencatat, dan memberikan balasan yang sesuai dengan apa yang sudah kita lakukan.
Mengasihi Tuhan juga dengan mengasihi sesama. Sesama yang menderita, teraniaya, dan sendirian. Bagaimana sikap kita di  tengah dunia ini. kesiapsediaan kita untuk mengulurkan tangan, menghibur yang sedang menderita, melawat yang sakit, melayani yang sedang kesusahan. Inilah yang dilakukan Yesus juga terhadap begitu banyak orang, yang menderita, bersedih, dan perlu uluran tangan-Nya.
Saudara terkasih, mengasihi Tuhan adalah mengasihi sesama, mengapa? Karena Tuhan itu ada di tengah kita, ada di dalam saudara kita. Di sanalah Tuhan hadir dan menyapa kita untuk mampu berbela rasa, memberikan dan menerima kasih karunia, dan percaya di dalam kasih Bapa. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar