Selasa, 07 Mei 2019

Kembalinya Orientasi


HHARI MINGGU PASKAH III (P)
Kis. 5:27-32,40-41
Mzm.30:2,4,5,6,11,12,13b
Why. 5:11-14
Yoh. 21:1-19



Kis. 5:27-32,40-41

5:27 Mereka membawa keduanya dan menghadapkan mereka kepada Mahkamah Agama. Imam Besar mulai menanyai mereka,
5:28 katanya: "Dengan keras kami melarang kamu mengajar dalam Nama itu. Namun ternyata, kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu dan kamu hendak menanggungkan darah Orang itu kepada kami."
5:29 Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.
5:30 Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh.
5:31 Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa.
5:32 Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia.
5:40 Mereka memanggil rasul-rasul itu, lalu menyesah mereka dan melarang mereka mengajar dalam nama Yesus. Sesudah itu mereka dilepaskan.
5:41 Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus


Why. 5:11-14

5:11 Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa,
5:12 katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!"
5:13 Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: "Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!"
5:14 Dan keempat makhluk itu berkata: "Amin". Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.

Yoh. 21:1-19

21:1 Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut.
21:2 Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain.
21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
21:4 Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
21:5 Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada."
21:6 Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.
21:7 Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.
21:8 Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu.
21:9 Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti.
21:10 Kata Yesus kepada mereka: "Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu."
21:11 Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.
21:12 Kata Yesus kepada mereka: "Marilah dan sarapanlah." Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan.
21:13 Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka, demikian juga ikan itu.
21:14 Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.
21:15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
21:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
21:19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."



Kembalinya Orientasi

Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda Gereja merenungkan sikap para murid ketika awal-awal ditinggalkan Yesus. Kehilangan orientasi, kebingungan mau apa lagi, balik kanan dan kembali pada masa lalu sangat mudah dan paling sering banyak diambil orang. Demikian juga para murid, di mana mereka yang awalnya para pencari ikan, penjala ikan, dan nelayan kini juga kembali menjadi nelayan.
Perjumpaan dengan Yesus, mengubah dan membuat mereka berubah. Perubahan yang sangat besar di mana mereka pencari dan penjala ikan menjadi penjala manusia. Kebiasaan, tabiat, bahkan profesi yang luar biasa dan tinggi martabatnya karena membawa orang pada jalan keselamatan, kini turun kembali menjadi penjala ikan.
Reorientasi sering menjadi penting. Melihat kembali apa motivasi kita, apa yang kita cari, dan kembali kepada nurani sebagai representasi kehendak dan kehadiran Tuhan menjadi penting. Di sanalah kita menjadi tahu apa yang Tuhan kehendaki, bukan apa yang kita ingini. Memang sering tidak mudah, karena harus mengubah banyak hal. Perubahan yang tidak hanya sedikit dan kecil-kecilan, namun drastis dan luar biasa.
Kadang di sini kita kehilangan orientasi apalagi jika malah memilih jauh dari Allah dan Tuhan dalam jalan yang kita tempuh. Mendapatkan halangan, ada hambatan sedikit saja kita akan merasa sangat berat dan enggan melanjutkan lagi. Memilih balik dan kembali pada masa lalu.
Lebih berat jika itu adalah kegagalan.  Orang yang gagal akan susah untuk diajak beranjak, ndheprok itu enak. Tanyakan saja pada para napi yang baru pulang dari penjara, mereka yang ditolak masyarakat. Sama juga orang yang pulang dari biara atau seminari, ketika penolakan dan sikap sinis dirasakan, mereka bisa makin jauh dari Tuhan. Dan jika tidak hati-hati, bisa malah menjadi tersesat dan bisa berabe.
Saudara terkasih, orientasi para murid menjadi kembali, semangat timbul lagi, dan mereka memang sempat malu dan takut, namun itu penting untuk membawa perubaha yang signifikan. Tanpa takut dan malu, mungkin para murid tidak akan kembali menjadi penjala ikan.
Titik balik pentingnya adalah kebersamaan dengan Tuhan. Tuhan yang hadir menyapa dan mengajak kembali pada kesejatian diri. Jadi siapa tahu ketika kita gagal atau mengalami hal yang tidak nyaman, itu adalah saatnya Tuhan mengajak kita untuk kembali kepada-Nya. Mengajak kita untuk kembali bersama-Nya dan mengenali kehendak-Nya saja. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar