Minggu, 26 Mei 2019

Jangan Cemas!


MINGGU PEKAN PASKAH VI (P)
Kis. 15:1-2,22-29
Mzm. 67:2-3,5,6,8
Why. 21:10-14,22-23
Yoh. 14:23-29




Kis. 15:1-2,22-29

15:1 Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ: "Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan."
15:2 Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal itu.
15:22 Maka rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat itu mengambil keputusan untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas, yaitu Yudas yang disebut Barsabas dan Silas. Keduanya adalah orang terpandang di antara saudara-saudara itu.
15:23 Kepada mereka diserahkan surat yang bunyinya: "Salam dari rasul-rasul dan penatua-penatua, dari saudara-saudaramu kepada saudara-saudara di Antiokhia, Siria dan Kilikia yang berasal dari bangsa-bangsa lain.
15:24 Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tiada mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka.
15:25 Sebab itu dengan bulat hati kami telah memutuskan untuk memilih dan mengutus beberapa orang kepada kamu bersama-sama dengan Barnabas dan Paulus yang kami kasihi,
15:26 yaitu dua orang yang telah mempertaruhkan nyawanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus.
15:27 Maka kami telah mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan pesan yang tertulis ini juga kepada kamu.
15:28 Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini:
15:29 kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat."



Why. 21:10-14,22-23

21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
21:11 Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.
21:12 Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel.
21:13 Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang dan di sebelah utara tiga pintu gerbang dan di sebelah selatan tiga pintu gerbang dan di sebelah barat tiga pintu gerbang.
21:14 Dan tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar dan di atasnya tertulis kedua belas nama kedua belas rasul Anak Domba itu.
21:22 Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu.
21:23 Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya.


Yoh. 14:23-29

14:23 Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.
14:24 Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.
14:25 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu;
14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
14:27 Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
14:28 Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.
14:29 Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi




Jangan Cemas!

Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk merenungkan perihidup kita. Kita biasa cemas, takut, gentar, dan khawatir dalam banyak hal. Tidak jarang kita cemas pada hak yang tidak mendasar, namun ketaktutan dan kecemasan lebih mudah hadir. Gelisah hanya karena kata orang, cemas hanya karena warna pakaian yang dikatakan orang norak.
Hal-hal yang sangat normal dan biasa kita terima. Mengapa hanya soal baju, pakaian, atau potongan rambut saja membuat kita cemas dan galau? Apakah demikian itu kehendak Tuhan? Tidak. Tuhan itu menganugerahkan kita kasih karunia. Kebahagiaan, kesejahteraan, kebahagiaan, kedamaian, dan juga suka cita. Mengapa kita tetap cemas? Karena kita tidak mendengarkan apa yang Tuhan nyatakan, katakan, dan menjadi kehendak Tuhan dalam hidup kita. Cemas itu karena adanya perbedaan antara keinginan kita dan kehendak Tuhan.
Ketika kita menginginkan sesuatu dan rencana dan kehendak Tuhan  tidak selaras, timbulah kecemasan dan kegalauan. Mau mendapatkan rezeki yang melimpah, namun Tuhan tahu bahwa kita tidak akan mampu dengan risikonya, dan tidak diberikan itu semua, maka cemas dan khawatirlah kita. Di sanalah adanya jurang antara realitas dan idealitas  yang membuat kita cemas.  Dalam banyak hal dan kondisi itu sangat mungkin terjadi. Keadaan yang sering juga kita alami. Termasuk bagi yang berian sekalipun. Mengapa demikian?
Kita lupa bahwa ada Tuhan dengan kuasa yang tidak akan mampu kita paksakan. Apakah kita demikian tidak berdaya? Jelas tidak. Tuhan mengutus Roh Kudus untuk memberikan penghiburan jika kita merasa cemas, tidak terima atas apa yang Tuhan berikan. Tuhan mengutus Roh Kudus untuk membantu kita mengenal DIA dan kehendak-Nya dengan lebih baik. Megingatkan kita tidak berkuasa atas seluruh hidup kita.
Saudara terkasih, namun perlu diingat, Tuhan bukan bertindak kejam atau pemarah jika menolak permohonan kita. Tuhan mengasihi kita, sehingga kita tidak diberikan apapun yang kita mintakan. Berbagai alasan bisa dikemukakan untuk apa kita ditolak. Belum saatnya, atau bukan hak kita untuk mendapatkan itu. Di sanalah kemungkinan kita menjadi cemas dan Tuhan hadir untuk menghibur dan menyemangati kita untuk mampu berserah. BD.eLeSHa.

Dunia akan Membencimu


Sabtu Pekan Paskah V (P)
Kis. 16:1-10
Mzm. 100:1-2,3,5
Yoh. 15:18-21



Kis. 16:1-10

16:1 Paulus datang juga ke Derbe dan ke Listra. Di situ ada seorang murid bernama Timotius; ibunya adalah seorang Yahudi dan telah menjadi percaya, sedangkan ayahnya seorang Yunani.
16:2 Timotius ini dikenal baik oleh saudara-saudara di Listra dan di Ikonium,
16:3 dan Paulus mau, supaya dia menyertainya dalam perjalanan. Paulus menyuruh menyunatkan dia karena orang-orang Yahudi di daerah itu, sebab setiap orang tahu bahwa bapanya adalah orang Yunani.
16:4 Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di Yerusalem dengan pesan, supaya jemaat-jemaat menurutinya.
16:5 Demikianlah jemaat-jemaat diteguhkan dalam iman dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya.
16:6 Mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia.
16:7 Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka.
16:8 Setelah melintasi Misia, mereka sampai di Troas.
16:9 Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan: ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya, katanya: "Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!"
16:10 Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana.


Yoh. 15:18-21

15:18 "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.
15:19 Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.
15:20 Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu.
15:21 Tetapi semuanya itu akan mereka lakukan terhadap kamu karena nama-Ku, sebab mereka tidak mengenal Dia, yang telah mengutus Aku



Dunia akan Membencimu

Saudara terkasih hari ini kita merenungkan sabda Tuhan mengenai konsekuensi mengikuti-Nya. Konsekuensi atas pilihan-Nya yang tidak enak di dunia kali ini menjadi bahan permenungan kita. Ingat bahwa permusuhan dan penolakan yang akan kita terima di dunia ini, bukan yang enak dan nyaman malahan. Jika mau nyaman, enak, dan mudah, itu jelas bukan kualifikasi murid Yesus.
Dalam bacaan Injil hari ini kita telah mendengarkan bahwa kita akan dibenci, bukan karenaa kita yang dunia benci, namun karena kita murid Yesus. Konsekuensi langsung atas pemuridan. Di sanalah peran murid yang cukup berbeda. Sering kita mengalami penolakan hanya karena kita mencantumkan nama baptis, atau menuliskan dalam kolom agama dengan isi Katolik. Menjadi pergunjingan bahkan ada yang ditolak untuk menjadi pengontrak di suatu desa. Pun tatapan sinis ketika menggunakan liotin salib, susahnya mendirikan gereja atau kapel, penolakan pemakaman, kegiatan ibadah kita. Apakah kemudian kita takut dan memilih menyembunyikan itu semua? Tentu tidak demikian bukan? Berbeda jika memang kita sangat ketakutan dan bukan murid pilihan sejati. Menyembunyikan identitas dan keberadaan kita sebagai murid Yesus memberikan bukti kita masih kalah oleh dunia.
Kita dibenci bukan karena kita, bukan karena keberadaan kita, namun karena kita adalah murid-Nya. Tuhan Yesus yang mereka benci dan tidak sukai. Mengapa demikian? Karena mereka, dunia, adalah anak-anak kegelapan, yang tidak melihat Terang Yang Sejati. Mereka tidak mendengarkan pengajaran Tuhan, mereka tidak mengenal Tuhan jadi sangat mungkin mereka membenci, bukan mengasihi Tuhan dan kita sebagai representasi-Nya di dalam dunia.
Saudara terkasih, jangan merasa hebat atau merasa lebih dari apapun ketika kita dibenci atau dimusuhi dunia, karena bukan kita yang tidak disukai, namun karena kita adalah anak-anak Tuhan. Mereka sangat tidak suka pada Tuhan karena kejahatan tidak akan pernah bersatu dengan Terang. Terang yang menelanjangi perilaku jahat dunia. Perilaku buruklah yang  membuat dunia memusuhi Tuhan Yesus Sang Terang Sejati. Terang yang membuat semua terlihat dengan jelas dan apa adanya. Inilah yang membuat kita ikut dibenci dan dimusuhi. BD.eLeSHa.

Jumat, 24 Mei 2019

Tuhan Memilih Kita



Jumat Pekan Paskah V  (P)
Kis. 15:22-31
Mzm. 57:8-9,10-12
Yoh. 15:12-17




Kis. 15:22-31

15:22 Maka rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat itu mengambil keputusan untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas, yaitu Yudas yang disebut Barsabas dan Silas. Keduanya adalah orang terpandang di antara saudara-saudara itu.
15:23 Kepada mereka diserahkan surat yang bunyinya: "Salam dari rasul-rasul dan penatua-penatua, dari saudara-saudaramu kepada saudara-saudara di Antiokhia, Siria dan Kilikia yang berasal dari bangsa-bangsa lain.
15:24 Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tiada mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka.
15:25 Sebab itu dengan bulat hati kami telah memutuskan untuk memilih dan mengutus beberapa orang kepada kamu bersama-sama dengan Barnabas dan Paulus yang kami kasihi,
15:26 yaitu dua orang yang telah mempertaruhkan nyawanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus.
15:27 Maka kami telah mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan pesan yang tertulis ini juga kepada kamu.
15:28 Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini:
15:29 kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat."
15:30 Setelah berpamitan, Yudas dan Silas berangkat ke Antiokhia. Di situ mereka memanggil seluruh jemaat berkumpul, lalu menyerahkan surat itu kepada mereka.
15:31 Setelah membaca surat itu, jemaat bersukacita karena isinya yang menghiburkan


Yoh. 15:12-17

15:12 Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.
15:13 Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
15:14 Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.
15:15 Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.
15:16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.
15:17 Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.



Tuhan Memilih Kita

Saudara terkasih, hari ini kita bersama  Bunda Gereja merenungkan perintah Tuhan dan pilihan Tuhan atas hidup kita. Tuhan mengajak  kita untuk saling mengasihi sebagai perintah dan yang IA lakukan terlebih dahulu. Mengasihi bukan hanya perintah namun juga sudah dilakukan Tuhan Yesus terlebih dahulu. Ini yang membedakan dengan utusan lain. kekhasan Tuhan adalah IA juga melakukan, solider itu nyata.
Paling besar adalah mengorbankan nyawa-Nya untuk sahabat-sahabat-Nya. Pengorbanan yang sangat besar. Kasih-Nya total bukan hanya klaim atau hanya kata-kata kosong, pengorbanan dan kasih yang tidak ada duanya. IA mengorbankan diri demi kasih yang IA perjuangan. Apa yang Yesus lakukan bukan omong kosong.
Ia mengangkat murid-murid-Nya dalam taraf yang berbeda. Sahabat, posisi istimewa, di mana biasanya guru dan murid seolah hamba dan tuan, namun Yesus mengangkat itu pada posisi paling atas. Di mana sahabat yang tahu apa yang dilakukan sahabatnya itu. Di sini juga membedakan kita dengan Tuhan yang lain, yang digambarkan dengan begitu seram, pendendam, maaf gila hormat, dan pemarah.
Kita sahabat Yesus, yang tahu bagaimana kasih-Nya itu luar biasa. Kasih-Nya bukan semata kita rasakan sesaat, namun dalam seluruh hidup kita. Tuhan yang hadir, Tuhan yang memperkenalkan diri, Tuhan yang menyapa kita dengan penuh kasih dan sayang.
Tuhan sudah berkenan hadir, datang, dan menyapa kita. Dan hanya sederhana yang Tuhan kehendaki, kita pun menjawab dengan sikap yang sama. Melakukan apa yang IA kehendaki, yaitu saling mengasihi. Kita dipilih-Nya, bukan kita yang memilih Tuhan. Tuhan Yang Mahakasih memilih kita yang hina ini.
Saudara terkasih, karena Tuhan yang memilih kita, selayaknya kita bersyukur, berbela rasa, dan melakukan apa yang Tuhan kehendaki. Apa yang kita bagikan, kebaikan apa yang  kita lakukan itu bukan kewajiban, bukan pula demi apa-apa, namun konsekuensi atas kasih dan kebaikan Tuhan yang kita terima. Kita tidak bisa egois menampung kebaikan untuk kita saja, namun menyalurkannya untuk dinikmati semakin banyak saudara. Saluran rahmat Tuhan, karena Tuhan berkenan memilih kita dan memberikan kelimpahan kasih karunia. BD.eLeSHa.

Kamis, 23 Mei 2019

Kasih Tuhan


Kamis Biasa Pekan Paskah V (P)
Kis. 15:7-21
Mzm. 96:1-2a,2b-3,10
Yoh. 15:9-11



Kis. 15:7-21

15:7 Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung pertukaran pikiran mengenai soal itu, berdirilah Petrus dan berkata kepada mereka: "Hai saudara-saudara, kamu tahu, bahwa telah sejak semula Allah memilih aku dari antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya.
15:8 Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita,
15:9 dan Ia sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman.
15:10 Kalau demikian, mengapa kamu mau mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu kuk, yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri?
15:11 Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga."
15:12 Maka diamlah seluruh umat itu, lalu mereka mendengarkan Paulus dan Barnabas menceriterakan segala tanda dan mujizat yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka di tengah-tengah bangsa-bangsa lain.
15:13 Setelah Paulus dan Barnabas selesai berbicara, berkatalah Yakobus: "Hai saudara-saudara, dengarkanlah aku:
15:14 Simon telah menceriterakan, bahwa sejak semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya.
15:15 Hal itu sesuai dengan ucapan-ucapan para nabi seperti yang tertulis:
15:16 Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan,
15:17 supaya semua orang lain mencari Tuhan dan segala bangsa yang tidak mengenal Allah, yang Kusebut milik-Ku demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya ini,
15:18 yang telah diketahui dari sejak semula.
15:19 Sebab itu aku berpendapat, bahwa kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi mereka dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah,
15:20 tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah.
15:21 Sebab sejak zaman dahulu hukum Musa diberitakan di tiap-tiap kota, dan sampai sekarang hukum itu dibacakan tiap-tiap hari Sabat di rumah-rumah ibadat."

Yoh. 15:9-11

15:9 "Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu.
15:10 Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.
15:11 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh



Kasih Tuhan

Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda Gereja merenungkan sabda Tuhan untuk penuh kasih sehingga beroleh suka cita. Yesus mengatakan itu bukan hanya bicara semata, namun IA terlebih dahulu melakukannya. IA mengasihi kita , sebagaimana Bapa juga mengasihi-Nya.
Perlu apa untuk bisa memperoleh kasih Allah dan kasih Yesus? Percaya dan melakukan perintah-Nya. Perintah-Nya untuk saling mengasihi satu sama lain sebagai perintah baru sebelum Tuhan kembali kepada Bapa. Kasih itu tidak mudah di tengah dunia yang penuh persaingan. Hidup adalah uang dan materi, kemanusiaan bisa menjadi nomor sekian. Apa yang ada, relasi, komunikasi, dan apapun orientasinya adalah keuntungan dan apa yang aku dapatkan dengan itu.
Aku memberi agar akan mendapatkan. Relasi kasih telah tergantikan dengan relasi imbal balik. Sering kita abai dan salah memahami. Berdoa pun demikian, aku rajin beribadah agar aku bisa lulus ujian, mendapatkan pekerjaan yang baik. Apa yang terjadi adalah pamrih. Demikian juga dalam keluarga dan masyarakat.
Sikap percaya dan menuruti perintah-Nya salah satunya adalah mengasihi sesama apa adanya, bukan karena ada apanya. Sering bukan kita merasa menghormati sesama kita karena ia kaya, karena ia pastor, karena ia adalah bupati atau pejabat lainnya. Sikap kita sebagai anak Allah diajak berubah. Mengasihi pada pihak yang justru sangat tidak mungkin memberikan kembalian kepada kita, sehingga hanya Tuhan yang akan melihat, mencatat, dan memberikan balasan yang sesuai dengan apa yang sudah kita lakukan.
Mengasihi Tuhan juga dengan mengasihi sesama. Sesama yang menderita, teraniaya, dan sendirian. Bagaimana sikap kita di  tengah dunia ini. kesiapsediaan kita untuk mengulurkan tangan, menghibur yang sedang menderita, melawat yang sakit, melayani yang sedang kesusahan. Inilah yang dilakukan Yesus juga terhadap begitu banyak orang, yang menderita, bersedih, dan perlu uluran tangan-Nya.
Saudara terkasih, mengasihi Tuhan adalah mengasihi sesama, mengapa? Karena Tuhan itu ada di tengah kita, ada di dalam saudara kita. Di sanalah Tuhan hadir dan menyapa kita untuk mampu berbela rasa, memberikan dan menerima kasih karunia, dan percaya di dalam kasih Bapa. BD.eLeSHa.

Rabu, 22 Mei 2019

Yesus Pokok Anggur


Rabu Biasa Ppekan Paskah V (P)
Kis. 15:1-6
Mzm. 145:10-11,12-13ab,21
Yoh. 15:1-8




Kis. 15:1-6

15:1 Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ: "Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan."
15:2 Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal itu.
15:3 Mereka diantarkan oleh jemaat sampai ke luar kota, lalu mereka berjalan melalui Fenisia dan Samaria, dan di tempat-tempat itu mereka menceriterakan tentang pertobatan orang-orang yang tidak mengenal Allah. Hal itu sangat menggembirakan hati saudara-saudara di situ.
15:4 Setibanya di Yerusalem mereka disambut oleh jemaat dan oleh rasul-rasul dan penatua-penatua, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka.
15:5 Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, datang dan berkata: "Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa."
15:6 Maka bersidanglah rasul-rasul dan penatua-penatua untuk membicarakan soal itu.


Yoh. 15:1-8

15:1 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.
15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
15:4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
15:6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
15:7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.
15:8 Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."




Yesus Pokok Anggur

Saudara terkasih, hari ini kita merenungkan mengenai keberadaan kita di dalam Tuhan. Simbolisasi yang dipakai adalah pokok anggur dan ranting-rantingnya. Ketergantungan mutlak ranting pada pokok anggur yang tidak bisa terpisahkan. Ada beberapa hal yang patut kita renungkan lebih dalam lagi yaitu:
Pertama, ketergantungan total atas ranting pada pokoknya. Tidak bisa digantikan oleh apapun juga dan dengan apapun juga. Terpisah berarti kering, mati, tidak akan menghasilkan apapun juga. Kondisi terpisah total dengan Sumber Hidup.
Kedua, keadaan ranting yang bersih, usai disiangi, ingat konteks pokok anggur yang dibersihkan dari ranting usai panen, kadang sulit kita pahami karena memang tidak ada budaya kita demikian. disiangi untuk mempersiapkan tunas baru dan daun baru yang kemudian akan menjadi bunga dan buah. Yesus menyatakan karena firman-Nya, sabda-Nya yang kita dengarkan, renungkan, dan resapkan telah membersihkan kita. Tinggal menghasilkan buah limpah.
Ketiga, keberadaan buah itu tergantu Allah Bapa di mana kita bernaung. Tanpa DIA dan di luar DIA, jangan bisa berharap banyak buah melimpah. Peran kita adalah bergantung sepenuhnya kepada-Nya.
Keempat, bukti atau fakta bahwa kita di dalam DIA adalah buah yang kita hasilkan. Buah melimpah berarti bahwa firman-Nya menghidupi kita. Kehendak-Nya yang kita jalankan dan lakukan, bukan kehendak kita sendiri.
Saudara terkasih, inilah yang perlu kita usahakan, upayakan, dan capai untuk selalu merenungkan firman-Nya. Mengapa? Menjaga agar hati kita tetap bersih, jernih, dan terbuka di dalam merasakan kehadiran Tuhan. Hati nurani yang tetap tajam di dalam melihat kehendak Tuhan, bukan hanya keinginan kita saja. Peran firman sebagaimana Tuhan, menyiapkan ranting kita bisa menghasilkan buah yang berlimpah.
Kita yang sudah bersih karena hidup di dalam firman itu perlu  untuk bisa sepenuhnya bergantung kepada-Nya. Jangan sampai bahwa firman-Nya itu hanyalah hafalan atau sebatas rutinitas, sehingga malah bukan membersihkan namun malah menambah kerak atau benalu karena membawa kita pada kesmombongan diri, menghakimi sesama, atau mencari-cari kelemahan pihak lain dengan ayat yang telah kita baca.
Saudara terkasih, bergantung pada Allah itu bukan kelemahan kita, namun justru kualitas hidup beriman kita. Di dalam DIAlah dan bersatu dengan-Nyalah iman kita itu mendapatkan manfaat dan menghasilkan kelimpahan buah.BD.eLeSHa.

Jangan Gentar Hatimu!


Selasa Biasa Pekan Paskah V (P)
Kis. 14:19-28
Mzm. 145:10-11,12-13b,21
Yoh. 14:27-31



Kis. 14:19-28

14:19 Tetapi datanglah orang-orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium dan mereka membujuk orang banyak itu memihak mereka. Lalu mereka melempari Paulus dengan batu dan menyeretnya ke luar kota, karena mereka menyangka, bahwa ia telah mati.
14:20 Akan tetapi ketika murid-murid itu berdiri mengelilingi dia, bangkitlah ia lalu masuk ke dalam kota. Keesokan harinya berangkatlah ia bersama-sama dengan Barnabas ke Derbe.
14:21 Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di kota itu dan memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia.
14:22 Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.
14:23 Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat itu dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka.
14:24 Mereka menjelajah seluruh Pisidia dan tiba di Pamfilia.
14:25 Di situ mereka memberitakan firman di Perga, lalu pergi ke Atalia, di pantai.
14:26 Dari situ berlayarlah mereka ke Antiokhia; di tempat itulah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan, yang telah mereka selesaikan.
14:27 Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman.
14:28 Di situ mereka lama tinggal bersama-sama dengan murid-murid itu


Yoh. 14:27-31

14:27 Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
14:28 Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.
14:29 Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi.
14:30 Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikit pun atas diri-Ku.
14:31 Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku, bangunlah, marilah kita pergi dari sini.



Jangan Gentar Hatimu!

Saudara terkasih, hari ini kita merenungkan firman Tuhan berkaitan dengan suka cita karena kematian. Sering bahwa kita menilai kematian adalah duka, keadaan yang berat karena kehilangan, perpisahan yang tidak akan pernah bisa bertemu lagi. Sikap yang cukup wajar dan alamiah, dan itu yang Tuhan kehendaki untuk berubah. Perbedaan dalam melihat bagaimana dunia dan surga menilai kematian.
Tuhan menyatakan bahwa memang sangat berat untuk para murid ketika ditinggalkan Yesus kembali kepada Bapa. Persoalan yang sangat bisa dimengerti karena masih hidup dalam dunia ini. Apa yang diberikan dunia cukup berbeda dengan apa yang ditawarkan Yesus. Kematian adalah suka cita karena kembali kepada Bapa. Hidup dalam keabadiaan, kebahagiaan kekal, tidak akan ada lagi sakit, duka, sedih, cemas, dan perasaan buruk lainnya.
Jangan gentar hatimu, sebuah anjuran, permintaan, dan juga perintah dari Tuhan, bahwa di dalam dunia ini kita tidak perlu gentar. Yang kita perlukan adalah damai sejahtera karena itu adalah anugerah Tuhan. Damai sejahtera yang bisa mengatasi kegentaran, bukan malah sebaliknya. Sangat mungkin bahwa kita hidup dalam kecemasan, gentar dalam banyak perkara. Namun perlu kita ingat damai sejahtera telah diberikan kepada kita dengan cuma-cuma. Anugerah Tuhan yang disedikana bagi kita.
Saudara terkasih, dunia dan kuasa jahat memang menjauhkan kita dari Tuhan. Ketika kita jauh dari-Nya, kita adalah warga dunia. Jauh dan terpisah dari Tuhan yang membuat kita tidak tenang, cemas, galau, dan khawatir, termasuk gentar. Banyak motivasi, penyebab, dan alasan untuk kita cemas dan galau. Satu yang perlu kita sadari karena kita abai untuk mengandalkan Tuhan. Hadirkan, bawa, dan libatkan Tuhan dalam segala hal. Damai sejahtera itu akan kembali hadir dan memberikan kekuatan baru untuk hidup kita.
Dunia perlu kita tinggalkan, bersatu dalam Tuhan dan di dalam cinta kasih-Nya akan membuat kita hidup dalam damai sejahtera. Kegentaran sirna dan berganti menjadi hati yang tenang dan penuh suka cita.
Termasuk ketika kita kehilangan orang yang kita sayangi dalam segala sebab. Apalagi jika itu kematian. Di dalam Tuhan kematian adalah sumber suka cita karena kembali dan bersatu dengan Bapa. Jika hilang dalam arti yang lain, kembalikan kepada kehendak-Nya, sehingga hidup kita dipenuhi suka cita. BD.eLeSHa.


Pengenalan akan Tuhan


Senin Biasa Pekan Paskah V (P)
Kis. 14:5-18
Mzm. 115:1-2,3-4,15-16
Yoh. 14:21-26



Kis. 14:5-18

14:5 Maka mulailah orang-orang yang tidak mengenal Allah dan orang-orang Yahudi bersama-sama dengan pemimpin-pemimpin mereka menimbulkan suatu gerakan untuk menyiksa dan melempari kedua rasul itu dengan batu.
14:6 Setelah rasul-rasul itu mengetahuinya, menyingkirlah mereka ke kota-kota di Likaonia, yaitu Listra dan Derbe dan daerah sekitarnya.
14:7 Di situ mereka memberitakan Injil.
14:8 Di Listra ada seorang yang duduk saja, karena lemah kakinya dan lumpuh sejak ia dilahirkan dan belum pernah dapat berjalan.
14:9 Ia duduk mendengarkan, ketika Paulus berbicara. Dan Paulus menatap dia dan melihat, bahwa ia beriman dan dapat disembuhkan.
14:10 Lalu kata Paulus dengan suara nyaring: "Berdirilah tegak di atas kakimu!" Dan orang itu melonjak berdiri, lalu berjalan kian ke mari.
14:11 Ketika orang banyak melihat apa yang telah diperbuat Paulus, mereka itu berseru dalam bahasa Likaonia: "Dewa-dewa telah turun ke tengah-tengah kita dalam rupa manusia."
14:12 Barnabas mereka sebut Zeus dan Paulus mereka sebut Hermes, karena ia yang berbicara.
14:13 Maka datanglah imam dewa Zeus, yang kuilnya terletak di luar kota, membawa lembu-lembu jantan dan karangan-karangan bunga ke pintu gerbang kota untuk mempersembahkan korban bersama-sama dengan orang banyak kepada rasul-rasul itu.
14:14 Mendengar itu Barnabas dan Paulus mengoyakkan pakaian mereka, lalu terjun ke tengah-tengah orang banyak itu sambil berseru:
14:15 "Hai kamu sekalian, mengapa kamu berbuat demikian? Kami ini adalah manusia biasa sama seperti kamu. Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia ini dan berbalik kepada Allah yang hidup, yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya.
14:16 Dalam zaman yang lampau Allah membiarkan semua bangsa menuruti jalannya masing-masing,
14:17 namun Ia bukan tidak menyatakan diri-Nya dengan berbagai-bagai kebajikan, yaitu dengan menurunkan hujan dari langit dan dengan memberikan musim-musim subur bagi kamu. Ia memuaskan hatimu dengan makanan dan kegembiraan."
14:18 Walaupun rasul-rasul itu berkata demikian, namun hampir-hampir tidak dapat mereka mencegah orang banyak mempersembahkan korban kepada mereka


Yoh. 14:21-26

14:21 Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."
14:22 Yudas, yang bukan Iskariot, berkata kepada-Nya: "Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?"
14:23 Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.
14:24 Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.
14:25 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu;
14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu



Pengenalan akan Tuhan

Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda Gereja merenungkan firman Tuhan berkaitan dengan relasi dan pengenalan akan Tuhan. Kepercayaan yang berawal dari kemauan untuk melaksanakan kehendak Bapa. Mengasihi Allah berarti melakukan apa yang dikehendaki Allah.
Pertanyaan Yudas yang bukan Iskariot menjadi penting dalam konteks ini. mengapa Yesus menyatakan diri kepada para rasul bukan kepada dunia. persoalan relasional, pengenalan, dan pemahaman jati diri Yesus menjadi pembeda dan penting. Bagi yang sudah kenal, para rasul jelas sudah kenal dan paham siapa Yesus, maka Yesus berkenan untuk menyatakan diri. Dunia selain belum mengenal-Nya juga dalam kekuasaan si jahat yang bisa membuat keadaan tidak lebih baik.
Saudara terkasih, hal yang sama juga kita alami bukan? Ketika kita tidak kenal, kita tidak paham, termasuk pada yang dekat sekalipun, mana kita mau berbicara  banyak dan mengeluarkan apapun yang ada dalam diri kita. Pun Yesus juga bersikap demikian. Kasih-Nya itu sangat berperan dalam hidup kita.
Siapa yang percaya dan mengasihi-Nya akan melakukan apapun yang IA kehendaki dan nyatakan. Apa yang kita kerjakan itu selaras dengan kehendak-Nya, apa yang IA kehendaki di dalam hidup kita ini. melakukan kehendak-Nya dalam seluruh hidup kita, bukan hanya menjalankan apa yang kita inginkan, demi kesenangan, apalagi hanya memenuhi nafsu dan hasrat duniawi.
Mengasihi sesama dengan tulus hati, mengampuni tanpa pamrih, dan mengasihi Tuhan Allah dengan seluruh jiwa dan raga. Ini bukan persoalan sederhana sebagaimana perkataan, namun juga dalam perbuatan sehari-hari. Mengasihi sesama sebagaimana diri sendiri itu tidak mudah.
Hari ini juga merenungkan peran Roh Kudus. Usai perutusan Yesus di dunia, bahkan kita hingga detik ini adalah peran Roh Kudus yang membantu mengenal DIA itu. jasa Roh Kudus yang menggerakan hati dan budi kita mengenal siapa Allah dan siapa Putera dengan benar.
Kita perlu menjalin relasi yang mendalam dengan Tuhan dalam banyak cara, menerima sakramen-sakramen, merenungka firman-Nya, hidup di dalam kebersamaan di dalam dunia, dan itu perlu dilakukan terus menerus. Melakukan aktivitas harian juga bagian dari upaya menjalin relasi dengan Tuhan. BD.eLeSHa.