Jumat, 15 Februari 2019

Tuhan Menjadikan Segala-galanya Baik


Jumat Pekan Biasa V (H)
Kej. 3:1-8
Mzm. 32:1-2,5,6,7
Mrk. 7:31-37




Kej. 3:1-8

3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
3:2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,
3:3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
3:4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,
3:5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."
3:6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.
3:7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
3:8 Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.


Mrk. 7:31-37

7:31 Kemudian Yesus meninggalkan pula daerah Tirus dan dengan melalui Sidon pergi ke danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis.
7:32 Di situ orang membawa kepada-Nya seorang yang tuli dan yang gagap dan memohon kepada-Nya, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas orang itu.
7:33 Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu.
7:34 Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: "Efata!", artinya: Terbukalah!
7:35 Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik.
7:36 Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceriterakannya kepada siapa pun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya.
7:37 Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata.




Tuhan Menjadikan Segala-galanya Baik

Saudara terkasih, hari ini kita diajak merenungkan sabda Tuhan, mengenai karya Mesianik, di mana orang bisu berkata-kata. Orang tuli bisa mendengar. Karya keselamatan dan khabar gembira itu bukan hanya kelak di alam keabadian saja, namun kini, di dunia sudah dimulai. Betapa menderitanya si bisu dan tuli itu? kedatangan Tuhan Yesus membawa kegembiraan dan kebahagiaan bukan?
Yesus datang untuk memberikan kegembiraan, kebebasan, dan suka cita. Apalagi yang menjadikan para pendengar dan murid Yesus berhasil merefleksikan betapa baiknya Tuhan. Ia menjadikan segala-galanya baik. Apa yang Tuhan jadikan itu adalah baik adanya. Hal ini tentu kita ingat ketika Kisah Penciptaan ketika Tuhan Allah menyelesaikan karya-Nya, akan diakhiri, semuanya baik.
Apa yang Tuhan ciptakan itu baik, tidak ada yang tidak baik, dari apa yang Tuhan lakukan, ciptakan, dan anugerahkan kepada manusia. Apa yang tidak baik, apa yang kurang, dan apa yang buruk sejatinya adalah pengaruh manusia. Di mana manusia ikut terlibat yang tidak membuat makin baik, hanya malah menjadi lebih buruk bukan? Tuhan sudah berupaya memberikan dan menciptakan yang terbaik, hanya sayang kesombongan manusia, kehendak manusia yang cenderung merusak.
Bacaan pertama hendak menegaskan hal ini, bagaimana rupa tingkah polah manusia yang membuat keadaan memburuk. Awalnya baik-baik saja, di dalam kebersamaan dengan Allah, penghianatan manusia dalam pengaruh ularlah menjadikan manusia jatuh.
Mengapa manusia jatuh? Karena manusia hendak sama dengan Allah. Di mana ia ingin mengerti. Di sinilah kejatuhan manusia. Dewasa ini pun kadang pengetahuan bisa membuat keadaan memburuk. Lihat bagaimana manusia menjadi ketergantungan media seperti internet, televisi, dan sebagainya karena pengetahuan. Menciptakan senjata pembunuh massal. Obat yang membantu orang untuk membunuh manusia lain atas nama Tuhan kadang. Ini jauh lebih buruk bukan. Merugikan orang lain atas nama Tuhan? Miris dan mengerikan. Semua diinspirasikan Tuhan adalah baik adanya namun orang menjadikan itu buruk karena demi kepentingan sendiri.
Allah menciptakan semua baik adanya. Tuhan menjadikannya baik semuanya, namun manusia yang ingin memenuhi hasrat duniawi dan ketamakan manusiawi. Tuhan tidak pernah membuat hal yang buruk, apapun itu. BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar