Kamis
Pekan Biasa VI (H)
Kej.
9:1-13
Mzm.102:16-18,19-21,29,22-23
Mrk.
8:27-33
Kej.
9:1-13
9:1 Lalu Allah memberkati Nuh
dan anak-anaknya serta berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan
bertambah banyaklah serta penuhilah bumi.
9:2 Akan takut dan akan
gentar kepadamu segala binatang di bumi dan segala burung di udara, segala yang
bergerak di muka bumi dan segala ikan di laut; ke dalam tanganmulah semuanya
itu diserahkan.
9:3 Segala yang bergerak,
yang hidup, akan menjadi makananmu. Aku telah memberikan semuanya itu kepadamu
seperti juga tumbuh-tumbuhan hijau.
9:4 Hanya daging yang masih
ada nyawanya, yakni darahnya, janganlah kamu makan.
9:5 Tetapi mengenai darah
kamu, yakni nyawa kamu, Aku akan menuntut balasnya; dari segala binatang Aku
akan menuntutnya, dan dari setiap manusia Aku akan menuntut nyawa sesama
manusia.
9:6 Siapa yang menumpahkan
darah manusia, darahnya akan tertumpah oleh manusia, sebab Allah membuat
manusia itu menurut gambar-Nya sendiri.
9:7 Dan kamu, beranakcuculah
dan bertambah banyak, sehingga tak terbilang jumlahmu di atas bumi, ya,
bertambah banyaklah di atasnya."
9:8 Berfirmanlah Allah kepada
Nuh dan kepada anak-anaknya yang bersama-sama dengan dia:
9:9 "Sesungguhnya Aku
mengadakan perjanjian-Ku dengan kamu dan dengan keturunanmu,
9:10 dan dengan segala makhluk
hidup yang bersama-sama dengan kamu: burung-burung, ternak dan
binatang-binatang liar di bumi yang bersama-sama dengan kamu, segala yang
keluar dari bahtera itu, segala binatang di bumi.
9:11 Maka Kuadakan
perjanjian-Ku dengan kamu, bahwa sejak ini tidak ada yang hidup yang akan
dilenyapkan oleh air bah lagi, dan tidak akan ada lagi air bah untuk
memusnahkan bumi."
9:12 Dan Allah berfirman:
"Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan kamu serta segala
makhluk yang hidup, yang bersama-sama dengan kamu, turun-temurun, untuk
selama-lamanya:
9:13 Busur-Ku Kutaruh di
awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi.
Mrk.
8:27-33
8:27 Kemudian Yesus beserta
murid-murid-Nya berangkat ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di
tengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Kata orang,
siapakah Aku ini?"
8:28 Jawab mereka: "Ada
yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula
yang mengatakan: seorang dari para nabi."
8:29 Ia bertanya kepada
mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Petrus:
"Engkau adalah Mesias!"
8:30 Lalu Yesus melarang
mereka dengan keras supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun tentang Dia.
8:31 Kemudian mulailah Yesus
mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak
penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat,
lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari.
8:32 Hal ini dikatakan-Nya
dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia.
8:33 Maka berpalinglah Yesus
dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya:
"Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah,
melainkan apa yang dipikirkan manusia.
Engkau
Bukan Memikirkan Apa yang Dipikirkan Allah,
Melainkan
Apa yang Dipikirkan Manusia
Saudara terkasih, hari ini Bunda Gereja mengajak
kita merenungkan sabda Tuhan yang berbicara mengenai rancangan Allah yang bisa
dimengerti jika kita mengenal dengan baik siapa Tuhan. Kita perlu mengena Tuhan
dengan lebih baik. Pepatah yang mengatakan tak kenal maka tak sayang meneukan
faktanya.
Pengenalan akan Yesus ternyata masih beragam. Dengan
pernyataan menggunakan kata, bagaimana kata orang mengenai Yesus? Hal ini tentu hendak menguji pengenalan termasukk
para rasul yang hidup bersama dengan Yesus secara mendalam, intens, dan terus
menerus. Ada yang mengatakan sebagai para nabi, ada yang memahami Yesus sebagai
Elia.
Pernyataan kemudian langsung kepada para murid.
Petrus sebagai tetua di antara mereka mewakili menjawab, bahwa Yesus adalah Mesias
Putera Allah. Keren, luar biasa, dan patut mendapatkan apresiasi atas
mendalamnya pengenalan Petrus akan pribadi Yesus. Putera Allah dan Mesias,
sebuah konsep baru yang agi Yesus cukup sensitif, maka jangan dibicarakan
secara sembarangan.
Yesus memikirkan bagaimana jemaat memliki konsep yang cukup beragama
mengenai pribadi Yesus. Pengenalan saja masih belum begitu jauh, bagaimana
mereka bisa memahami misteri karya Allah yang begitu agung dan mendasar itu? Hal yang masih perlu waktu agar para
pendengar tidak malah menjadi kaget, dan kebingungan melanda mereka.
Fakta itu ternyata dibuka oleh Petrus sendiri. Bagaimana
Petrus tidak sepenuhnya mengenal Yesus. Mesias dalam gambarannya berbeda dengan
Mesianisme ala Yesus. Mesias yang menderita sengsara, hal yang selama ini iman
dan pengetahuan agama mereka tidak mengajarkan hal yang demikian. Hal ini masih
perlu waktu, pengajaran, dan pendalaman untuk mengerti bagaimana Karya
Keselamatan Allah itu terjadi.
Petrus ditegur Yesus karena memikirkan apa yang
manusia pikirkan bukan Allah pikirkan. Sering kita juga mengalami bukan? Ketika
kita berdoa mohon apa yang kita pikirkan dan nilai terbaik, namun Tuhan
memberikan yang lain. kita kecewa, kadang marah juga. Mengapa demikian? Karena
kita memikirkan apa yang kita inginkan, padahal Tuhan memiliki rancangan dan
rencana lain, yang pastinya jauh lebih baik. Namun kita sudah kecewa duluan. Di
sinilah pengenalan siapa Yesus menjadi penting sehingga kita tidak lagi salah menerima
kehendak Tuhan dalam hidup kita.
Pengenalan akan Yesus mampu jika kita menjalin
relasi dengan baik di dalam dan bersama Tuhan. Mau berempati pada sesama yang
ada di lingkungan kita. Menerima dan merayakan sakramen dan sakramentali. Merenungkan
sabda Tuhan turut membantu kita lebih kenal Tuhan. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar