Kamis, 21 Februari 2019

Engkau Bukan Memikirkan Apa yang Dipikirkan Allah, Melainkan Apa yang Dipikirkan Manusia


Kamis Pekan Biasa VI (H)
Kej. 9:1-13
Mzm.102:16-18,19-21,29,22-23
Mrk. 8:27-33



Kej. 9:1-13

9:1 Lalu Allah memberkati Nuh dan anak-anaknya serta berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyaklah serta penuhilah bumi.
9:2 Akan takut dan akan gentar kepadamu segala binatang di bumi dan segala burung di udara, segala yang bergerak di muka bumi dan segala ikan di laut; ke dalam tanganmulah semuanya itu diserahkan.
9:3 Segala yang bergerak, yang hidup, akan menjadi makananmu. Aku telah memberikan semuanya itu kepadamu seperti juga tumbuh-tumbuhan hijau.
9:4 Hanya daging yang masih ada nyawanya, yakni darahnya, janganlah kamu makan.
9:5 Tetapi mengenai darah kamu, yakni nyawa kamu, Aku akan menuntut balasnya; dari segala binatang Aku akan menuntutnya, dan dari setiap manusia Aku akan menuntut nyawa sesama manusia.
9:6 Siapa yang menumpahkan darah manusia, darahnya akan tertumpah oleh manusia, sebab Allah membuat manusia itu menurut gambar-Nya sendiri.
9:7 Dan kamu, beranakcuculah dan bertambah banyak, sehingga tak terbilang jumlahmu di atas bumi, ya, bertambah banyaklah di atasnya."
9:8 Berfirmanlah Allah kepada Nuh dan kepada anak-anaknya yang bersama-sama dengan dia:
9:9 "Sesungguhnya Aku mengadakan perjanjian-Ku dengan kamu dan dengan keturunanmu,
9:10 dan dengan segala makhluk hidup yang bersama-sama dengan kamu: burung-burung, ternak dan binatang-binatang liar di bumi yang bersama-sama dengan kamu, segala yang keluar dari bahtera itu, segala binatang di bumi.
9:11 Maka Kuadakan perjanjian-Ku dengan kamu, bahwa sejak ini tidak ada yang hidup yang akan dilenyapkan oleh air bah lagi, dan tidak akan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi."
9:12 Dan Allah berfirman: "Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, yang bersama-sama dengan kamu, turun-temurun, untuk selama-lamanya:
9:13 Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi.


Mrk. 8:27-33

8:27 Kemudian Yesus beserta murid-murid-Nya berangkat ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Kata orang, siapakah Aku ini?"
8:28 Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi."
8:29 Ia bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Petrus: "Engkau adalah Mesias!"
8:30 Lalu Yesus melarang mereka dengan keras supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun tentang Dia.
8:31 Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari.
8:32 Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia.
8:33 Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.




Engkau Bukan Memikirkan Apa yang Dipikirkan Allah,
Melainkan Apa yang Dipikirkan Manusia


Saudara terkasih, hari ini Bunda Gereja mengajak kita merenungkan sabda Tuhan yang berbicara mengenai rancangan Allah yang bisa dimengerti jika kita mengenal dengan baik siapa Tuhan. Kita perlu mengena Tuhan dengan lebih baik. Pepatah yang mengatakan tak kenal maka tak sayang meneukan faktanya.
Pengenalan akan Yesus ternyata masih beragam. Dengan pernyataan menggunakan kata, bagaimana kata orang mengenai Yesus? Hal ini  tentu hendak menguji pengenalan termasukk para rasul yang hidup bersama dengan Yesus secara mendalam, intens, dan terus menerus. Ada yang mengatakan sebagai para nabi, ada yang memahami Yesus sebagai Elia.
Pernyataan kemudian langsung kepada para murid. Petrus sebagai tetua di antara mereka mewakili menjawab, bahwa Yesus adalah Mesias Putera Allah. Keren, luar biasa, dan patut mendapatkan apresiasi atas mendalamnya pengenalan Petrus akan pribadi Yesus. Putera Allah dan Mesias, sebuah konsep baru yang agi Yesus cukup sensitif, maka jangan dibicarakan secara sembarangan.
Yesus memikirkan bagaimana  jemaat memliki konsep yang cukup beragama mengenai pribadi Yesus. Pengenalan saja masih belum begitu jauh, bagaimana mereka bisa memahami misteri karya Allah yang  begitu agung dan mendasar itu?  Hal yang masih perlu waktu agar para pendengar tidak malah menjadi kaget, dan kebingungan melanda mereka.
Fakta itu ternyata dibuka oleh Petrus sendiri. Bagaimana Petrus tidak sepenuhnya mengenal Yesus. Mesias dalam gambarannya berbeda dengan Mesianisme ala Yesus. Mesias yang menderita sengsara, hal yang selama ini iman dan pengetahuan agama mereka tidak mengajarkan hal yang demikian. Hal ini masih perlu waktu, pengajaran, dan pendalaman untuk mengerti bagaimana Karya Keselamatan Allah itu terjadi.
Petrus ditegur Yesus karena memikirkan apa yang manusia pikirkan bukan Allah pikirkan. Sering kita juga mengalami bukan? Ketika kita berdoa mohon apa yang kita pikirkan dan nilai terbaik, namun Tuhan memberikan yang lain. kita kecewa, kadang marah juga. Mengapa demikian? Karena kita memikirkan apa yang kita inginkan, padahal Tuhan memiliki rancangan dan rencana lain, yang pastinya jauh lebih baik. Namun kita sudah kecewa duluan. Di sinilah pengenalan siapa Yesus menjadi penting sehingga kita tidak lagi salah menerima kehendak Tuhan dalam hidup kita.
Pengenalan akan Yesus mampu jika kita menjalin relasi dengan baik di dalam dan bersama Tuhan. Mau berempati pada sesama yang ada di lingkungan kita. Menerima dan merayakan sakramen dan sakramentali. Merenungkan sabda Tuhan turut membantu kita lebih kenal Tuhan. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar