Selasa, 05 Februari 2019

Santa Agatha dan Kuasa Kasih


Pw. S. Agatha, Prw Mrt (M)
Ib. 12:1-4
Mzm. 22:26b—27,28,30,31-32
Mrk 5:21-41



Ib. 12:1-4

12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
12:3 Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
12:4 Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.



Mrk 5:21-41

5:21 Sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau,
5:22 datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya
5:23 dan memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup."
5:24 Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya.
5:25 Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan.
5:26 Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk.
5:27 Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.
5:28 Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."
5:29 Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.
5:30 Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?"
5:31 Murid-murid-Nya menjawab: "Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?"
5:32 Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu.
5:33 Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya.
5:34 Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!"
5:35 Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?"
5:36 Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!"
5:37 Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus.
5:38 Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring.
5:39 Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!"
5:40 Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu.
5:41 Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!




Santa Agatha dan Kuasa Kasih


Saudara terkasih, hari ini kita diajak merayakan dan merenungkan mengenai Santa Agatha. Agatha seorang perawan suci yang memilih mengorbankan nyawanya dari pada imannya. Ia seorang gadis yang cantik, tidak heran gubernur Romawi yang tidak beriman jatuh cinta kepadanya. Namun ia bersikukuh dan tetap menolaknya.
Gubernur marah dan memerintahkan Agatha diserahkan pada rumah pelacuran. Ia disekap selama sebulan, namun ia tetap suci karena selalu berhasil mengatasi tipu daya yang akan membahayakan persembahannya.
Mucikari yang tidak berhasil membawa kembali kepada gubernur. Gubernur kali ini menyiksanya dan memeritahkannya untuk memotong kedua payudara si gadis.  Dari sinilah Agatha menjadi santa pelindung bagi para penderita kanker payudara. Banyak penderita kanker ini yang sembuh atas bantuan doa Santa Agatha.
Saudara terkasih, dalam bacaan Injil kita juga diajak untuk merenungkan mengenai ciri pribadi beriman. Ada dua, pertama seorang yang anaknya meninggal dan memohon bantuan Yesus. Kedua, seorang perempuan yang sakit pendarahan sekian tahun. Semua memberikan gambaran beriman yang mengandalkan Tuhan sepenuhnya.
Seorang perempuan yang demikian kuat dalam iman dan kepercayaan. Bagaimana ia mengatakan jika aku memegang jubah-Nya saja, maka aku akan sembuh. Lihat, ia bukan menghendaki sapaan, atau usapan, atau perbuatan fisik dari Yesus, atau sebuah kata-kata langsung, verbal dan lisan yang terucap. Hanya dalam menyentuh bagian jubah-Nya saja. Luar  biasa.
Yairus memohon kedatangan Tuhan untuk datang menyelamatkan puterinya yang sakit. Bayangkan ia adalah kepala rumah ibadat, merendahkan diri di hadapan Guru baru yang sedang naik daun. Jauh posisinya, padahal sebelumnya, kelompok mereka melemahkan dan mengejar-kejar Yesus. Namun kini mau demi anaknya yang sakit.
Saudara terkasih, kita dalam hidup sehari-hari juga mengalami kondisi di mana perlu bantuan Yesus, namun apakah kita mampu rendah hati dan terbuka di hadapan Tuhan? Atau malah meninggikan diri sebagaimana khas manusiawi. Kesediaan memohon bantuan kepada Sang Kuasa, dan kerendahan hati untuk merasa tidak mampu dan perlu dukungan dari Tuhan Yesus.
Tuhan berkehendak untuk kita mampu menjaga  kemurnian diri dan berserah kepada Tuhan semata. Tuhan Sang Pemelihara yang akan memberikan apapun yang kita butuhkan, namun apakah pernah kita meminta dan melibatkan Tuhan? BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar