HARI
MINGGU BIASA PEKAN V (H)
Yes.
6:1-8
Mzm.
138:1-2a, 2b-3,4-5,7-8
1
Kor. 15:1-11
Luk.
5:1-11
Yes.
6:1-8
6:1 Dalam tahun matinya raja
Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan
ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.
6:2 Para Serafim berdiri di
sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk
menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua
sayap dipakai untuk melayang-layang.
6:3 Dan mereka berseru
seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta
alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!"
6:4 Maka bergoyanglah alas
ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan rumah itu pun penuhlah
dengan asap.
6:5 Lalu kataku:
"Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan
aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah
melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."
6:6 Tetapi seorang dari pada
Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya
dengan sepit dari atas mezbah.
6:7 Ia menyentuhkannya kepada
mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka
kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni."
6:8 Lalu aku mendengar suara
Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi
untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"
1
Kor. 15:1-11
15:1 Dan sekarang,
saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan
kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri.
15:2 Oleh Injil itu kamu
diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan
kepadamu -- kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya.
15:3 Sebab yang sangat
penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri,
ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci,
15:4 bahwa Ia telah
dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai
dengan Kitab Suci;
15:5 bahwa Ia telah
menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya.
15:6 Sesudah itu Ia
menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan
dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah
meninggal.
15:7 Selanjutnya Ia menampakkan
diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul.
15:8 Dan yang paling akhir
dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang
lahir sebelum waktunya.
15:9 Karena aku adalah yang
paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah
menganiaya Jemaat Allah.
15:10 Tetapi karena kasih
karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang
dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih
keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia
Allah yang menyertai aku.
15:11 Sebab itu, baik aku,
maupun mereka, demikianlah kami mengajar dan demikianlah kamu menjadi percaya.
Luk.
5:1-11
5:1 Pada suatu kali Yesus
berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak
mendengarkan firman Allah.
5:2 Ia melihat dua perahu di
tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya.
5:3 Ia naik ke dalam salah
satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan
perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak
dari atas perahu.
5:4 Setelah selesai
berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan
tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan."
5:5 Simon menjawab:
"Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap
apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."
5:6 Dan setelah mereka
melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai
koyak.
5:7 Lalu mereka memberi
isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang
membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua
perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam.
5:8 Ketika Simon Petrus melihat
hal itu ia pun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah
dari padaku, karena aku ini seorang berdosa."
5:9 Sebab ia dan semua orang
yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka
tangkap;
5:10 demikian juga Yakobus
dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada
Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala
manusia."
5:11 Dan sesudah mereka
menghela perahu-perahunya ke darat, mereka pun meninggalkan segala sesuatu,
lalu mengikut Yesus.
Kesiapsediaan
dan Libatkan Allah
Saudara terkasih, hari ini kita diajak merenungkan
sabda Tuhan mengenai kesiapsediaan dan
melibatkan Tuhan. Siap sedia yang memerlukan keterbukaan hati,
kerendahan hati, dan suka cita yang menggambarkan jiwa bijak dan berserah
sepenuhnya di dalam Tuhan. Sikap yang sering berkebalikan yang kita pilih dan
ambil. Di sinilah beda peran dan pengaruh
dunia atau Ilahiah itu. melibatkan Tuhan dalam segala sesuatu juga memerlukan
sikap yang sama.
Bacaan Injil mengajarkan kepada kita, bagaimana
para murid semalaman menebarkan jala
tidak memperoleh hasil sama sekali. Mereka frustasi dan patah arang itu sangat
wajar. Mereka pulang dengan kekecewaan, mereka merasa tidak berdaya, dan tentu
bagaimana mereka mempertanggungjawabkan masalah ini juga bagi keluarga mereka.
Yesus yang tahu keadaan tersebut, juga hendak
mengajarkan kepada merek mengenai sikap terbuka di dalam Tuhan, memerintahkan
mereka bertolak ke tempat yang lebih dalam. Mereka sebagai para profesional
bisa saja mereka mengatakan, emang Kamu tahu dunia kami, kami ini profesional
dan semalaman gagal. Berbeda mereka tidak bersikap dan menanggapi demikian.
mereka berangkat dan menebarkan jala di mana sesuai dengan petunjuk Yesus. Mereka
mendapatkan kelimpahan, di- gambarkan perahu mereka hampir tenggelam karena
banyaknya tangkapan mereka.
Keterbukaan budi dan hati mereka ini yang membuat
panggilan mereka lebih dalam dan tinggi lagi, karena mereka dipanggil untuk
menjadi penjala manusia. Ujian mereka telah berhasil karena mereka mau
mendengarkan dan melibatkan Tuhan.
Saudara terkasih, sering kita merasa mampu
melakukan segalanya karena memiliki banyak kemampuan. Abai akan rencana dan
kasih Tuhan di dalam hidup kita. Kita perlu gagal dulu seperti para murid baru
kemudian diingatkan bahwa ada Penolong Sejati, mengapa tidak mau melibatkan
Tuhan. Di sinilah peran nurani kita agar mampu membawa segala sesuatu itu di
dalam Tuhan.
Ujian usai dan naik kelas, sebagaimana para murid
yang sukses naik level dari penjala ikan menjadi penjala manusia. Ketika di
dalam kegagalan kita mau kembali kepada Tuhan dan ikut apa yang Tuhan
kehendaki, kasih-Nya melimpah dan memberikan kenaikan pangkat dan tugas yang
lebih besar dan lebih kuat akan kita terima.
Tuhan tahu kualitas kita, namun Tuhan juga berhak
untuk menguji dan mengaji kita seberapa tekun dan siap menjalankan
rancangan-Nya. Siapkah kita naik level, atau malah mundur dengan kesombongan
diri sendiri yang menolak kasih Tuhan yang hendak membantu kita? BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar