Senin, 18 Februari 2019

Cinta Tuhan adalah Tanda dari Surga


Senin Pekan Biasa VI (H)
Kej. 4:1-15,25
Mzm. 50:1,8,16bc-17,20-21
Mrk. 8:11-13




Kej. 4:1-15,25

4:1 Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: "Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN."
4:2 Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain; dan Habel menjadi gembala kambing domba, Kain menjadi petani.
4:3 Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan;
4:4 Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,
4:5 tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.
4:6 Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?
4:7 Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."
4:8 Kata Kain kepada Habel, adiknya: "Marilah kita pergi ke padang." Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.
4:9 Firman TUHAN kepada Kain: "Di mana Habel, adikmu itu?" Jawabnya: "Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?"
4:10 Firman-Nya: "Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah.
4:11 Maka sekarang, terkutuklah engkau, terbuang jauh dari tanah yang mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu.
4:12 Apabila engkau mengusahakan tanah itu, maka tanah itu tidak akan memberikan hasil sepenuhnya lagi kepadamu; engkau menjadi seorang pelarian dan pengembara di bumi."
4:13 Kata Kain kepada TUHAN: "Hukumanku itu lebih besar dari pada yang dapat kutanggung.
4:14 Engkau menghalau aku sekarang dari tanah ini dan aku akan tersembunyi dari hadapan-Mu, seorang pelarian dan pengembara di bumi; maka barangsiapa yang akan bertemu dengan aku, tentulah akan membunuh aku."
4:15 Firman TUHAN kepadanya: "Sekali-kali tidak! Barangsiapa yang membunuh Kain akan dibalaskan kepadanya tujuh kali lipat." Kemudian TUHAN menaruh tanda pada Kain, supaya ia jangan dibunuh oleh barangsiapa pun yang bertemu dengan dia.
4:25 Adam bersetubuh pula dengan isterinya, lalu perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki dan menamainya Set, sebab katanya: "Allah telah mengaruniakan kepadaku anak yang lain sebagai ganti Habel; sebab Kain telah membunuhnya.


Mrk. 8:11-13

8:11 Lalu muncullah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya suatu tanda dari sorga.
8:12 Maka mengeluhlah Ia dalam hati-Nya dan berkata: "Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberi tanda."
8:13 Ia meninggalkan mereka; Ia naik pula ke perahu dan bertolak ke seberang



Cinta Tuhan adalah Tanda dari Surga

Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda Gereja merenungkan kasih Tuhan sebagai karunia. Dalam bacaan Injil hari ini mengisahkan bagaimana orang Farisi yang menghendaki tanda dari Tuhan dengan segala pengajaran dan perilaku Yesus yang luar biasa itu. mereka masih merasa kurang dari apa yang Tuhan lakukan. Tanda sebagai perwujudan kuasa Tuhan Yesus.
Tanda yang mereka minta, sejatinya telah dilakukan Yesus di mana-mana. Namun orang Farisi tidak mau tahu dan tidak mau menerima jika Yesus memang Sabda Yang Menjadi Manusia. Cinta kasih-Nya adalah tanda yang luar biasa, jika mereka mau membuka hati dan budinya untuk memahami siapa Yesus.
Satu yang diperlukan untuk mereka bisa menerima, mengenal, mengetahui tanda dari Tuhan adalah jika mereka mau terbuka dan menjalin relasi dengan Tuhan. Relasi dengan Tuhan sehingga mengenal Tuhan dengan lebih baik. Memahami Tuhan dan kehendak Tuhan dengan terang akal budi dan iman. Sering kita gamang, gagal, dan tidak paham apa yang menjadi rancangan Tuhan, karena kita asyik dengan rencana, rancangan, angan-angan, dan keinginan kita sendiri.
Saudara terkasih, dalam apapun keadaanya, kita sudah sepatutnya hanya mengandalkan kasih karunia Tuhan saja. Upaya dan usaha yang kita lakukan, harus selaras dan sejalan dengan kehendak-Nya. Namun, kadang, dan bahkan sering kita justru memaksakan kehendak, yang malah bisa membuat kita susah dan menuju kepada kebinasaan. Keras kepala, tidak mau mengenal kehendak dan jalan Tuhan, merasa tahu segalanya, mengantar kita jauh dari Tuhan dan rancangan-Nya yang pasti terbaik bagi hidup kita.
Apa yang menjadi tanda dari Tuhan tidak perlu kita minta. Kedatangan-Nya ke dunia sebagai Manusia, dan nantinya dipuncaki di dalam wafat di salib dan kebangkitan-Nya adalah tanda yang melebihi apapun yang ada di dunia ini. Tanda apakah yang lebih besar dari yang dilakukan Yesus? Atau cinta apakah yang melebihi cinta Yesus di dunia ini? Tidak ada, tidak ada satupun, dan itu semua hanya Tuhan Yesus yang mampu dan telah melakukannya.
Apakah yang bisa kita buat dan lakukan jika demikian? Kita menjalin relasi dengan lebih erat, dekat, dan makin erat bersama dengan Tuhan, sehingga kita makin mengenal dan tahu Siapa Tuhan dan cinta kasih-Nya itu kita wartakan dan juga kita lakukan sesuai dengan kapasitas dan kemampuan kita masing-masing. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar