Sabtu
Biasa Pekan IV (H)
Ibr.
13:15-17,20-21
Mzm.
23:1-3a,3b-4,5,6
Mrk.
6:30-34
Ibr.
13:15-17,20-21
13:15 Sebab itu marilah kita,
oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan
bibir yang memuliakan nama-Nya.
13:16 Dan janganlah kamu lupa
berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang
berkenan kepada Allah.
13:17 Taatilah
pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas
jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan
itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab
hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.
13:20 Maka Allah damai
sejahtera, yang oleh darah perjanjian yang kekal telah membawa kembali dari
antara orang mati Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita,
13:21 kiranya memperlengkapi
kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di
dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi Dialah
kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin
Mrk.
6:30-34
6:30 Kemudian rasul-rasul itu
kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka
kerjakan dan ajarkan.
6:31 Lalu Ia berkata kepada
mereka: "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan
beristirahatlah seketika!" Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang
dan yang pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat.
6:32 Maka berangkatlah mereka
untuk mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi.
6:33 Tetapi pada waktu mereka
bertolak banyak orang melihat mereka dan mengetahui tujuan mereka. Dengan
mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu
sehingga mendahului mereka.
6:34 Ketika Yesus mendarat,
Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas
kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai
gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka
Skala
Prioritas ala Yesus
Saudara terkasih, hari ini kita diajak Bunda Gereja
untuk merenungkan skala prioritas sebagaimana Yesus pilih dan lakukan. Dalam bacaan
Injil kita disugugi kisah yang sangat berat bagi para murid dan Yesus. Mereka mau
beristirahat dan makan, namun tidak bisa karena waktunya habis untuk para
pendengar dan penderita yang ingin disembuhkan.
Istirahat dan makan itu kebutuhan dasar dan manusiawi.
Ketika ada pilihan untuk mengorbankan kebutuhan mendasar demi orang lain, jelas
itu lebih dari sekadar manusiawi bukan? Mengikuti Yesus itu lebih dari sekadar
manusia.
Skala prioriatasnya adalah mendahulukan orang lain,
penderitaan dan kebutuhan orang lain menjadi lebih penting, utama, dan mendesak
daripada kepentingannya sendiri. Pelajaran penting, berharga, dan juga sangat mendesak
untuk direnungkan, bagaimana kita sering lebih asyik dengan hobi, gadget, atau
kesenangan kita dibandingkan membantu
orang lain yang memerlukan uluran tangan. Ini bukan hanya umat, level imampun
ada yang demikian. Umat meminta sakramen saja kalau oleh badminton. Ini serius
dan fakta, bukan rekaan atau ilustrasi semata. Apa badminton itu lebih penting?
Iya bagi imam itu. Nyawa umat bisa ditangguhkan mungkin. Imam ini mungkin lupa
mana yang tanggung jawab, kewajiban, dan hak serta apa yang hanya kesenangan.
Kita pun bisa jatuh dalam hal demikian jika tidak kritis di dalam mengaji
diri dan nurani masing-masing. Memang lebih enak dan asyik memenuhi kesenangan,
hobby, bahkan makan dan istirahat. Siapa sih yang tidak mau makan enak dan
ngaso? Jelas saja semua mau dan pengin. Ternyata Yesus menghendaki sikap yang
berbeda. Istirahat dan makan bisa ditunda, namun kepentingan dan kebutuhan yang
di hadapan mereka itu juga penting dan lebih penting. Ini serius.
Kita patut belajar mana penting dan tidak penting,
mendesak atau kurang mendesak. Jika terampil di dalam memilah-milah hal
demikian, kita akan melakukan apapun tanggung jawab kita dengan lebih
bijaksana. Kebijaksanaan sebagai tanda iman juga perlu dibina, diasah, dan
dipelajari. Memilih skala prioritas juga kwalitas dan nilai luhur yang patut
dipelajari agar bisa terampil. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar