Rabu
Biasa Pekan X (H)
2
Kor. 3:4-11
Mzm.
99:5,6,7,8,9
Mat.
5:17-19
2
Kor. 3:4-11
3:4 Demikianlah besarnya
keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus.
3:5 Dengan diri kami sendiri
kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami
sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.
3:6 Ialah membuat kami juga
sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri
dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan,
tetapi Roh menghidupkan.
3:7 Pelayanan yang memimpin
kepada kematian terukir dengan huruf pada loh-loh batu. Namun demikian
kemuliaan Allah menyertainya waktu ia diberikan. Sebab sekalipun pudar juga,
cahaya muka Musa begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan
menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian
3:8 betapa lebih besarnya
lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh!
3:9 Sebab, jika pelayanan
yang memimpin kepada penghukuman itu mulia, betapa lebih mulianya lagi
pelayanan yang memimpin kepada pembenaran.
3:10 Sebenarnya apa yang
dahulu dianggap mulia, jika dibandingkan dengan kemuliaan yang mengatasi segala
sesuatu ini, sama sekali tidak mempunyai arti.
3:11 Sebab, jika yang pudar
itu disertai dengan kemuliaan, betapa lebihnya lagi yang tidak pudar itu
disertai kemuliaan.
Mat.
5:17-19
5:17 "Janganlah kamu
menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi.
Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
5:18 Karena Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau
satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya
terjadi.
5:19 Karena itu siapa yang
meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan
mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling
rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan
segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di
dalam Kerajaan Sorga.
Yesus
dan Hukum
Saudara terkasih, bacaan singkat dari Injil hari
ini merupakan pandangan Yesus mengenai hukum. Ia datang bukan untuk meniadakan
hukum Taurat ataupun hukum para Nabi yang lainnya, para pendahulu-Nya, namun menggenapinya. Kegenapan dengan sikap
dan perilaku adil atas hukum itu. Dia juga menyatakan barang siapa yang
meniadakan satu saja bagian kecil hukum tersebut sebagai hal yang fatal,
apalagi kalau sampai mengajarkannya.
Apa yang menjadi pokok pembicaraan Yesus ialah
sikap dalam menghadapi hukum. Sebagai contoh nyata dan konkret tentu ialah ahli
Taurat dan para Farisi. Hidup mereka jelas sekali berdasar pada Hukum Taurat. Kebanggaan
mereka adalah setia dan taat hukum itu melebihi siapapun. Larangan dan perintah
mereka jalankan dengan ketat dan keras. Hal tersebut mendapatkan apresiasi oleh
Yesus namun jauh lebih lagi ialah pelaksanaannya yang lebih radikal dan
mendalam sebagaimana akan kita renungkan esok hari dengan lebih lanjut mengenai
hukum dan bagaimana kita sebagai murid-Nya harus memandang dan melakukan hukum
itu.
Saudara terkasih, Yesus melihat hukum, baik hukum
Taurat atau hukum para Nabi ialah baik adanya, namun dalam pelaksaan perlu adanya
sikap khas pengikut-Nya yang tidak setengah-setengah dan merugikan pihak lain. Hal
yang sangat penting bagi kehidupan berbangsa kita hari-hari ini. Hukum kita
bagus dan menyeluruh, hanya sikap mental dan kebiasaan buruk beberapa orang
justru elit lah yang merusak tatanan dan hukum itu. Sebagai pengikut-Nya,
layakkah kita juga main-main dengan hukum tersebut? BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar