Rabu, 10 Juni 2015

Yesus dan Hukum



Rabu Biasa Pekan X (H)
2 Kor. 3:4-11
Mzm. 99:5,6,7,8,9
Mat. 5:17-19


2 Kor. 3:4-11

3:4 Demikianlah besarnya keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus.
3:5 Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.
3:6 Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan.
3:7 Pelayanan yang memimpin kepada kematian terukir dengan huruf pada loh-loh batu. Namun demikian kemuliaan Allah menyertainya waktu ia diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, cahaya muka Musa begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian
3:8 betapa lebih besarnya lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh!
3:9 Sebab, jika pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu mulia, betapa lebih mulianya lagi pelayanan yang memimpin kepada pembenaran.
3:10 Sebenarnya apa yang dahulu dianggap mulia, jika dibandingkan dengan kemuliaan yang mengatasi segala sesuatu ini, sama sekali tidak mempunyai arti.
3:11 Sebab, jika yang pudar itu disertai dengan kemuliaan, betapa lebihnya lagi yang tidak pudar itu disertai kemuliaan.

Mat. 5:17-19

5:17 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
5:19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.


Yesus dan Hukum

Saudara terkasih, bacaan singkat dari Injil hari ini merupakan pandangan Yesus mengenai hukum. Ia datang bukan untuk meniadakan hukum Taurat ataupun hukum para Nabi yang lainnya, para pendahulu-Nya,  namun menggenapinya. Kegenapan dengan sikap dan perilaku adil atas hukum itu. Dia juga menyatakan barang siapa yang meniadakan satu saja bagian kecil hukum tersebut sebagai hal yang fatal, apalagi kalau sampai mengajarkannya.
Apa yang menjadi pokok pembicaraan Yesus ialah sikap dalam menghadapi hukum. Sebagai contoh nyata dan konkret tentu ialah ahli Taurat dan para Farisi. Hidup mereka jelas sekali berdasar pada Hukum Taurat. Kebanggaan mereka adalah setia dan taat hukum itu melebihi siapapun. Larangan dan perintah mereka jalankan dengan ketat dan keras. Hal tersebut mendapatkan apresiasi oleh Yesus namun jauh lebih lagi ialah pelaksanaannya yang lebih radikal dan mendalam sebagaimana akan kita renungkan esok hari dengan lebih lanjut mengenai hukum dan bagaimana kita sebagai murid-Nya harus memandang dan melakukan hukum itu.

Saudara terkasih, Yesus melihat hukum, baik hukum Taurat atau hukum para Nabi ialah baik adanya, namun dalam pelaksaan perlu adanya sikap khas pengikut-Nya yang tidak setengah-setengah dan merugikan pihak lain. Hal yang sangat penting bagi kehidupan berbangsa kita hari-hari ini. Hukum kita bagus dan menyeluruh, hanya sikap mental dan kebiasaan buruk beberapa orang justru elit lah yang merusak tatanan dan hukum itu. Sebagai pengikut-Nya, layakkah kita juga main-main dengan hukum tersebut? BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar