Selasa, 30 Juni 2015

Takut karena Kurang Percaya


Selasa Biasa Pekan XIII (H)
Kej.19:15-29
Mzm. 34:2-3,9-20,11-12
Mat. 8:23-27


Kej.19:15-29

19:15 Ketika fajar telah menyingsing, kedua malaikat itu mendesak Lot, supaya bersegera, katanya: "Bangunlah, bawalah isterimu dan kedua anakmu yang ada di sini, supaya engkau jangan mati lenyap karena kedurjanaan kota ini."
19:16 Ketika ia berlambat-lambat, maka tangannya, tangan isteri dan tangan kedua anaknya dipegang oleh kedua orang itu, sebab TUHAN hendak mengasihani dia; lalu kedua orang itu menuntunnya ke luar kota dan melepaskannya di sana.
19:17 Sesudah kedua orang itu menuntun mereka sampai ke luar, berkatalah seorang: "Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di mana pun juga di Lembah Yordan, larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati lenyap."
19:18 Kata Lot kepada mereka: "Janganlah kiranya demikian, tuanku.
19:19 Sungguhlah hambamu ini telah dikaruniai belas kasihan di hadapanmu, dan tuanku telah berbuat kemurahan besar kepadaku dengan memelihara hidupku, tetapi jika aku harus lari ke pegunungan, pastilah aku akan tersusul oleh bencana itu, sehingga matilah aku.
19:20 Sungguhlah kota yang di sana itu cukup dekat kiranya untuk lari ke sana; kota itu kecil; izinkanlah kiranya aku lari ke sana. Bukankah kota itu kecil? Jika demikian, nyawaku akan terpelihara."
19:21 Sahut malaikat itu kepadanya: "Baiklah, dalam hal ini pun permintaanmu akan kuterima dengan baik; yakni kota yang telah kau sebut itu tidak akan kutunggangbalikkan.
19:22 Cepatlah, larilah ke sana, sebab aku tidak dapat berbuat apa-apa, sebelum engkau sampai ke sana." Itulah sebabnya nama kota itu disebut Zoar.
19:23 Matahari telah terbit menyinari bumi, ketika Lot tiba di Zoar.
19:24 Kemudian TUHAN menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari TUHAN, dari langit;
19:25 dan ditunggangbalikkan-Nyalah kota-kota itu dan Lembah Yordan dan semua penduduk kota-kota serta tumbuh-tumbuhan di tanah.
19:26 Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam.
19:27 Ketika Abraham pagi-pagi pergi ke tempat ia berdiri di hadapan TUHAN itu,
19:28 dan memandang ke arah Sodom dan Gomora serta ke seluruh tanah Lembah Yordan, maka dilihatnyalah asap dari bumi membubung ke atas sebagai asap dari dapur peleburan.
19:29 Demikianlah pada waktu Allah memusnahkan kota-kota di Lembah Yordan dan menunggangbalikkan kota-kota kediaman Lot, maka Allah ingat kepada Abraham, lalu dikeluarkan-Nyalah Lot dari tengah-tengah tempat yang ditunggangbalikkan itu.

Mat. 8:23-27

8:23 Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nya pun mengikuti-Nya.
8:24 Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur.
8:25 Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa."
8:26 Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali.
8:27 Dan heranlah orang-orang itu, katanya: "Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?



Takut karena Kurang Percaya

Saudara terkasih, peristiwa para murid secara khusus bersama Yesus di atas perahu merupakan kesempatan para murid mengenal secara khusus siapa Yesus, jauh berbeda dengan orang banyak yang juga mencari-Nya. Kuasa yang begitu besar atas ombak dan angin sakal yang membuat murid-murid ketakutan.
Angin dan ombak, laut dalam tradisi kuno sebagai lambang kekuatan setan atau kuasa jahat dalam melawan Allah. Yesus yang mampu meredakan angin dan laut tentunya memberikan gambaran kuat kuasa Allah dalam mengalahkan kuasa gelap yang menunjukkan kekuatannya. Lebih menonjolkan sisi simbol dan lambang.
Hardikan Yesus kepada angin yang langsung reda, juga memberikan gambaran bagaimana para murid yang masih saja belum bisa mengenalnya setelah sekian lama bersama-sama dan telah menerima pengajaran masih saja tidak tahu dengan baik siapakah DIA. Angin dan laut saja langusng tunduk hanya karena sabda-Nya, kata-kata-Nya.
Saudara terkasih, sering pula kita mencari mukjizat Tuhan dengan berbagai hal yang bombastis, besar, fenomenal, padahal Tuhan datang setiap saat, setiap waktu dengan seluruh nafas hidup kita, bisa besar, bisa pula kecil dan lembut. Kita tengok ke kanan dan kiri, siapa dan apa yang bukan perbuatan tangan-Nya dan tanpa bantuan kreasi-Nya.ada yang besar, sangat besar, ataupun karya sepele dalam sudut pandang kita sebagai manusia.

Kitatakut, mencari-cari, karena kurang percaya kepada-Nya. Kurang percaya karena tidak mau mencari dan mengenal DIA sebagaimana DIA, namun keyakinan dan gambaran kita sendiri yang kita cari. Karang penghalang itu, hanya diri dan hati kita sendiri yang penuh dengan gambaran dan konsep kita. Melepaskan biar Tuhan yang menjadi pusat dalam diri kita, takut, cemas akan sirna.BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar