Sabtu, 06 Juni 2015

Persembahan Janda Miskin dan Sikap Ahli Taurat

Sabtu Biasa Pekan IX (H)
Tb. 12:1,5-15,20
To. 13:2,6,7,8
Mrk. 12:38-44


Tb. 12:1,5-15,20

12:1 Setelah perayaan nikah itu selesai maka Tobit memanggil anaknya Tobia. Berkatalah ia kepadanya: "Nak, ingatlah memberikan upahnya kepada orang yang telah menyertai engkau. Dan ingatlah menambah upahnya juga."
12:5 Maka ia dipanggil dan Tobit berkata kepadanya: "Ambillah sebagai upahmu separuh dari segala sesuatunya yang kaubawa waktu datang, lalu engkau boleh pergi dengan selamat."
12:6 Tetapi Rafael memanggil kedua orang itu sendiri-sendiri lalu berkata kepada mereka: "Pujilah Allah dan muliakanlah Dia di depan mata semua orang yang hidup karena segala anugerah yang telah diberikan-Nya kepada kamu. Pujilah nama-Nya dan bernyanyi-nyanyilah kepada-Nya. Wartakanlah kepada segala manusia perbuatan-perbuatan Allah sebagaimana layaknya. Jangan berayal memuliakan Dia.
12:7 Memang baiklah rahasia raja disembunyikan, tetapi pantaslah perbuatan Allah disingkapkan dan dimuliakan. Lakukanlah yang baik, niscaya malapetaka tidak akan menimpa kamu.
12:8 Lebih baiklah doa benar dan sedekah jujur daripada kekayaan yang lalim.
12:9 Memang sedekah melepaskan dari maut dan menghapus setiap dosa. Orang yang melakukan sedekah akan menjadi puas dengan umurnya.
12:10 Sebaliknya, orang yang berbuat dosa dan lalim menjadi seteru hidupnya sendiri.
12:11 Segenap kebenaran hendak kuwartakan kepada kamu dan tidak kusembunyikan apa-apa terhadap kamu. Sudah kutandaskan kepadamu: Baiklah rahasia raja disembunyikan, tetapi pantaslah perbuatan Allah disingkapkan.
12:12 Makanya, ketika engkau dan Sara berdoa maka ingatan akan doamu itu kusampaikan ke hadapan kemuliaan Tuhan. Dan demikianpun waktu engkau menguburkan orang-orang mati.
12:13 Ketika engkau tidak ayal-ayalan dan bangkit serta meninggalkan makananmu untuk pergi mengapani mayat itu, maka aku diutus untuk mencobai engkau.
12:14 Lagipula aku diutus oleh Allah untuk menyembuhkan baik engkau sendiri maupun Sara, menantumu.
12:15 Aku ini Rafael, satu dari ketujuh malaikat yang melayani di hadapan Tuhan yang mulia."
12:20 Oleh sebab itu, pujilah Tuhan di atas bumi dan muliakanlah Allah! Camkanlah! Aku naik kepada Dia yang telah mengutus aku. Tuliskanlah semuanya yang telah terjadi pada kamu." Maka iapun naik juga.


Mrk. 12:38-44

12:38 Dalam pengajaran-Nya Yesus berkata: "Hati-hatilah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar,
12:39 yang suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan,
12:40 yang menelan rumah janda-janda, sedang mereka mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat."
12:41 Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar.
12:42 Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit.
12:43 Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan.
12:44 Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."


Persembahan Janda Miskin dan Sikap Ahli Taurat

Saudara terkasih bacaan hari ini menggabungkan dua peristiwa untuk pengajaran kepada para murid. Pertama soal ahli Taurat dan yang kedua soal persembahan janda miskin. Namun demikian keduanya memiliki tautan yang amat erat. Pertama soal sikap ahli Taurat, ciri fisik mereka itu berjubah putih panjang, kalau berdoa panjang-panjang, disebut rabi, bapa, atau tuan di tengah masyarakat. duduk di tempat terhormat atau depan, baik ketika di Bait Allah atau di dalam perjamuan-perjamuan sehari-hari.
Hidup mereka digunakan untuk mempelajari Taurat dan kembali diajarkan kepada umat Yahudi. Kritik Yesus berkaitan dengan sikap mereka yang “menikmati” keramahan dan derma dari janda, dalam hal ini ialah kelompok yang sangat lemah. Mereka memang dilarang menerima bayaran dalam pengajarannya, namun hidupnya ditopang oleh sumbangan dari murid-muridnya. Apa yang Yesus soroti ialah mereka menggunakan itu sebagai sarana mencari untung sendiri. Sikap dan pilihan demi kemuliaan, kejayaan, dan kebanggaan menjadi catatan Yesus. Pemuridan dan Mesias yang Yesus ajarkan keballikan dari itu semua, yaitu sederhana, rendah hati, dan peduli pada sesama terutama yang menderita dan lemah.

Kedua, persembahan janda miskin, persembahan ini berkaitan dengan komitmennya bersama Allah. Bagaimana dan seberapa besar komitmen kita pada Allah. Saudara terkasih, dua peser dari janda ini, berarti hidupnya, ia berikan kepada Allah, kita sering memberikan sumbangan, atau persembahan dari kelebihan dan kelimpahan kita. Janda tersebut memberikan segalanya, yang bisa saja untuk menyambung hidupnya hari itu, namun ia kembalikan kepada Allah.BD. eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar