Sabtu Biasa Pekan IX (H)
Tb. 12:1,5-15,20
To. 13:2,6,7,8
Mrk. 12:38-44
Tb. 12:1,5-15,20
12:1 Setelah perayaan nikah
itu selesai maka Tobit memanggil anaknya Tobia. Berkatalah ia kepadanya:
"Nak, ingatlah memberikan upahnya kepada orang yang telah menyertai
engkau. Dan ingatlah menambah upahnya juga."
12:5 Maka ia dipanggil dan
Tobit berkata kepadanya: "Ambillah sebagai upahmu separuh dari segala
sesuatunya yang kaubawa waktu datang, lalu engkau boleh pergi dengan
selamat."
12:6 Tetapi Rafael memanggil
kedua orang itu sendiri-sendiri lalu berkata kepada mereka: "Pujilah Allah
dan muliakanlah Dia di depan mata semua orang yang hidup karena segala anugerah
yang telah diberikan-Nya kepada kamu. Pujilah nama-Nya dan bernyanyi-nyanyilah
kepada-Nya. Wartakanlah kepada segala manusia perbuatan-perbuatan Allah
sebagaimana layaknya. Jangan berayal memuliakan Dia.
12:7 Memang baiklah rahasia
raja disembunyikan, tetapi pantaslah perbuatan Allah disingkapkan dan
dimuliakan. Lakukanlah yang baik, niscaya malapetaka tidak akan menimpa kamu.
12:8 Lebih baiklah doa benar
dan sedekah jujur daripada kekayaan yang lalim.
12:9 Memang sedekah
melepaskan dari maut dan menghapus setiap dosa. Orang yang melakukan sedekah
akan menjadi puas dengan umurnya.
12:10 Sebaliknya, orang yang
berbuat dosa dan lalim menjadi seteru hidupnya sendiri.
12:11 Segenap kebenaran
hendak kuwartakan kepada kamu dan tidak kusembunyikan apa-apa terhadap kamu.
Sudah kutandaskan kepadamu: Baiklah rahasia raja disembunyikan, tetapi
pantaslah perbuatan Allah disingkapkan.
12:12 Makanya, ketika engkau
dan Sara berdoa maka ingatan akan doamu itu kusampaikan ke hadapan kemuliaan
Tuhan. Dan demikianpun waktu engkau menguburkan orang-orang mati.
12:13 Ketika engkau tidak
ayal-ayalan dan bangkit serta meninggalkan makananmu untuk pergi mengapani
mayat itu, maka aku diutus untuk mencobai engkau.
12:14 Lagipula aku diutus
oleh Allah untuk menyembuhkan baik engkau sendiri maupun Sara, menantumu.
12:15 Aku ini Rafael, satu
dari ketujuh malaikat yang melayani di hadapan Tuhan yang mulia."
12:20 Oleh sebab itu, pujilah
Tuhan di atas bumi dan muliakanlah Allah! Camkanlah! Aku naik kepada Dia yang
telah mengutus aku. Tuliskanlah semuanya yang telah terjadi pada kamu."
Maka iapun naik juga.
Mrk. 12:38-44
12:38 Dalam pengajaran-Nya
Yesus berkata: "Hati-hatilah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka
berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar,
12:39 yang suka duduk di
tempat terdepan di rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan,
12:40 yang menelan rumah
janda-janda, sedang mereka mengelabui mata orang dengan doa yang
panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat."
12:41 Pada suatu kali Yesus
duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak
memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar.
12:42 Lalu datanglah seorang
janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit.
12:43 Maka dipanggil-Nya
murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang
memasukkan uang ke dalam peti persembahan.
12:44 Sebab mereka semua
memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua
yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."
Persembahan
Janda Miskin dan Sikap Ahli Taurat
Saudara terkasih bacaan hari ini menggabungkan dua
peristiwa untuk pengajaran kepada para murid. Pertama soal ahli Taurat dan yang
kedua soal persembahan janda miskin. Namun demikian keduanya memiliki tautan
yang amat erat. Pertama soal sikap ahli Taurat, ciri fisik mereka itu berjubah
putih panjang, kalau berdoa panjang-panjang, disebut rabi, bapa, atau tuan di
tengah masyarakat. duduk di tempat terhormat atau depan, baik ketika di Bait
Allah atau di dalam perjamuan-perjamuan sehari-hari.
Hidup mereka digunakan untuk mempelajari Taurat dan
kembali diajarkan kepada umat Yahudi. Kritik Yesus berkaitan dengan sikap
mereka yang “menikmati” keramahan dan derma dari janda, dalam hal ini ialah
kelompok yang sangat lemah. Mereka memang dilarang menerima bayaran dalam
pengajarannya, namun hidupnya ditopang oleh sumbangan dari murid-muridnya. Apa yang
Yesus soroti ialah mereka menggunakan itu sebagai sarana mencari untung
sendiri. Sikap dan pilihan demi kemuliaan, kejayaan, dan kebanggaan menjadi
catatan Yesus. Pemuridan dan Mesias yang Yesus ajarkan keballikan dari itu
semua, yaitu sederhana, rendah hati, dan peduli pada sesama terutama yang
menderita dan lemah.
Kedua, persembahan janda miskin, persembahan ini
berkaitan dengan komitmennya bersama Allah. Bagaimana dan seberapa besar
komitmen kita pada Allah. Saudara terkasih, dua peser dari janda ini, berarti
hidupnya, ia berikan kepada Allah, kita sering memberikan sumbangan, atau
persembahan dari kelebihan dan kelimpahan kita. Janda tersebut memberikan
segalanya, yang bisa saja untuk menyambung hidupnya hari itu, namun ia
kembalikan kepada Allah.BD. eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar