Sabtu, 13 Juni 2015

Janganlah Bersumpah

Pw. Hati Tersuci SP Maria (P)
2 Kor. 5:14-21
Mzm. 103:1-2,3-4,8-9,11-12
Mat 5:33-37

2 Kor. 5:14-21

5:14 Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati.
5:15 Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.
5:16 Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang juga pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian.
5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
5:18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.
5:19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.
5:20 Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.
5:21 Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

Mat 5:33-37

5:33 Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan.
5:34 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah,
5:35 maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar;
5:36 janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun.
5:37 Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat


Janganlah Bersumpah

Saudara terkasih, soal sumpah merupakan hal yang sangat konstekstual hari-hari ini, bagaimana semua pegawai dan pejabat selalu bersumpah namun tidak lama telah berbuat yang sangat mengingkari sumpahnya sendiri itu. Bersumpah untuk melayani masyarakat malah melayani diri dan kelompok. Bersumpah untuk memberantas korupsi malah menjai terpidana korupsi. Persidangan bersumpah untuk mengatakan yang sebenarnya, mengatakan benar-benar kebohongan. Sangat ironis berbangsa yang bangga akan istilah kitab suci dan agama bahkan wajib di dalam KTP namun perilakunya jauh dari tabiat orang beradab apalagi beragama.
Yesus menyatakan dengan jelas apa yang harus kita lakukan, bagaimana kita untuk mengatakan kebenaran sebagai kebenaran, ya dan tidak. Ya atau tidak, tidak ada titik tengah dan tentu tidak serentak ya dan tidak. Atau ya kalau untung dan tidak kalau buntung. Yesus tidak menghendaki kebiasaan demikian. Dunia menarik dan menawari kita dengan pola itu, namun mengikuti Yesus hanya ada satu ya atau tidak.

Saudara terkasih, konsekuensi mengikuti-Nya memang tidak mudah, kalau menjalankannya tanpa melibatkan Dia. Tidak berani menyuarakan kebenaran, menyembunyikan kejahatan dengan alasan takut akan nyawa, karir, masa depan, dan juga penjara bukan pengikut-Nya. Melibatkan DIA dalam seluruh hidup kita menjadikan semua mudah dan tidak ada penghalang yang mampu menjadi aral bagi kita bersaksi mengenai kebenaran.Bd.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar