Jumat, 05 Juni 2015

Mesias Anak Daud

Pw. S. Bonifasius UskMrt(M)
Tb.11:5-17
Mzm. 146:2abc,7,8-9a,9bc-10
Mrk. 12:35-37


Tb.11:5-17

11:5 Dalam pada itu duduklah Hana mengamati jalan yang harus ditempuh anaknya.
11:6 Iapun telah mendapat firasat bahwa anaknya tengah datang. Berkatalah Hana kepada ayah Tobia: "Sungguh anakmu tengah datang dan juga orang yang menyertainya."
11:7 Sebelum Tobia mendekati ayahnya berkatalah Rafael kepadanya: "Aku yakin bahwa mata ayahmu akan dibuka.
11:8 Sapukanlah empedu ikan itu kepada matanya. Obat itu akan memakan dahulu, lalu mengelupaskan bintik-bintik putih itu dari matanya. Maka ayahmu akan melihat lagi dan memandang cahaya."
11:9 Adapun Hana bergegas-gegas mendekap anaknya, lalu berkatalah ia kepadanya: "Setelah engkau kulihat, anakku, maka mulai sekarang aku dapat mati." Maka ia menangis.
11:10 Tobitpun berdiri dan meskipun kakinya tersandung namun ia keluar dari pintu pelataran rumah.
11:11 Tobia menghampirinya dengan empedu ikan itu di tangan lalu ditiupinya mata Tobit, ditopangnya ayahnya dan kemudian berkatalah ia kepadanya: "Tetapkan hati, pak!" Selanjutnya obat itu dikenakannya padanya dan dibiarkannya sebentar.
11:12 Lalu dengan kedua tangannya dikelupaskannya sesuatu dari ujung-ujung matanya.
11:13 Maka Tobit mendekap Tobia sambil menangis. Katanya: "Aku melihat engkau, anakku, cahaya mataku!"
11:14 Ia menyambung pula: "Terpujilah Allah, terpujilah nama-Nya yang besar, terpujilah para malaikat-Nya yang kudus. Hendaklah nama Tuhan yang besar ada di atas kita dan terpujilah hendaknya segala malaikat untuk selama-lamanya. Sungguh aku telah disiksa oleh Tuhan, tetapi kulihat anakku Tobia!"
11:15 Kemudian masuklah Tobia ke rumah dengan sukacita sambil memuji Allah dengan segenap hatinya. Diceritakannya kepada ayahnya bahwa perjalanannya berhasil baik; bahwa ia telah membawa uang itu dan sudah mengambil Sara anak perempuan Raguel menjadi isterinya dan bahwa isterinya masih dalam perjalanan dan sudah dekat pada pintu gerbang kota Niniwe.
11:16 Maka keluarlah Tobit menjemput anak menantunya pada pintu gerbang kota Niniwe dengan sukacita seraya memuji Allah. Melihat Tobit berjalan dan maju dengan kekuatannya seperti dahulu tanpa diantar oleh siapapun maka tercengang-cenganglah penduduk kota Niniwe. Tobitpun lalu memaklumkan di hadapan mereka bahwa ia telah dikasihani oleh Allah yang telah mencelikkan matanya.
11:17 Akhirnya Tobit mendekati Sara, isteri anaknya Tobia, lalu diberkatinya dengan berkata: "Selamat datang, anakku. Terpujilah Allahmu yang mengantar engkau kepada kami, hai anakku! Tuhan memberkati ayahmu, memberkati anakku Tobia dan memberkati engkau sendiri, hai anakku. Masuklah ke rumahmu dengan selamat, dengan berkat dan gembira! Masuklah, hai anakku!


Mrk. 12:35-37

12:35 Pada suatu kali ketika Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berkata: "Bagaimana ahli-ahli Taurat dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah anak Daud?
12:36 Daud sendiri oleh pimpinan Roh Kudus berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu.
12:37 Daud sendiri menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?" Orang banyak yang besar jumlahnya mendengarkan Dia dengan penuh minat.


Mesias Anak Daud

Saudara terkasih, hari ini Gereja mengajak kita untuk merenungkan Siapakah Yesus itu bagi kita. Dalam Bacaan Injil, Yesus melontarkan pernyataan dan pertanyaan sekaligus bagaimana orang Yahudi menyebut Mesias sebagai anak Daud, sedang Daud sendiri menyebuat Mesias sebagai tuannya? Apa yang Yesus katakan ini tidak ada jawaban baik dari Yesus selaku penanya ataunpun dari umat yang ada di sana. Pendengar-Nya selain murid tentu para ahli Taurat, imam, dan para Saduki, ataupun Farisi dan semua diam tidak ada yang memberikan satu pun jawaban.
Saudara terkasih, siapakah Mesias itu terjawab gamblang ketika ada di peristiwa salib dan kebangkitan. Menarik ialah  bahwa mereka meskipun belum tahu siapakah Mesias itu namun memberikan perhatian penuh minat.

Saudara terkasih, kata penutup yang indah dari Yesus, bagaimana keterbatasan kita dalam mengenali apapun, itu suatu hal yang pasti, namun Allah memberikan kepada kita kemampuna untuk lebih mengenal, sehingga kita diberikan hati yang jernih untuk memberikan perhatian yang membantu untuk mengenali, salah satunyya ialah Siapakah DIA bagi kita. Yesus Sang Mesias yang menebus kita, meskipun kita tidak melihat-Nya namun merasakan sentuhan dan karya-Nya dalam hidup ini dengan penuh syukur dan iman yang teguh, Dia Sang Mesias. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar