Pw.
S. Bonifasius UskMrt(M)
Tb.11:5-17
Mzm.
146:2abc,7,8-9a,9bc-10
Mrk.
12:35-37
Tb.11:5-17
11:5 Dalam pada itu duduklah
Hana mengamati jalan yang harus ditempuh anaknya.
11:6 Iapun telah mendapat
firasat bahwa anaknya tengah datang. Berkatalah Hana kepada ayah Tobia:
"Sungguh anakmu tengah datang dan juga orang yang menyertainya."
11:7 Sebelum Tobia mendekati
ayahnya berkatalah Rafael kepadanya: "Aku yakin bahwa mata ayahmu akan
dibuka.
11:8 Sapukanlah empedu ikan
itu kepada matanya. Obat itu akan memakan dahulu, lalu mengelupaskan
bintik-bintik putih itu dari matanya. Maka ayahmu akan melihat lagi dan
memandang cahaya."
11:9 Adapun Hana
bergegas-gegas mendekap anaknya, lalu berkatalah ia kepadanya: "Setelah
engkau kulihat, anakku, maka mulai sekarang aku dapat mati." Maka ia
menangis.
11:10 Tobitpun berdiri dan
meskipun kakinya tersandung namun ia keluar dari pintu pelataran rumah.
11:11 Tobia menghampirinya
dengan empedu ikan itu di tangan lalu ditiupinya mata Tobit, ditopangnya
ayahnya dan kemudian berkatalah ia kepadanya: "Tetapkan hati, pak!"
Selanjutnya obat itu dikenakannya padanya dan dibiarkannya sebentar.
11:12 Lalu dengan kedua
tangannya dikelupaskannya sesuatu dari ujung-ujung matanya.
11:13 Maka Tobit mendekap
Tobia sambil menangis. Katanya: "Aku melihat engkau, anakku, cahaya
mataku!"
11:14 Ia menyambung pula:
"Terpujilah Allah, terpujilah nama-Nya yang besar, terpujilah para
malaikat-Nya yang kudus. Hendaklah nama Tuhan yang besar ada di atas kita dan
terpujilah hendaknya segala malaikat untuk selama-lamanya. Sungguh aku telah
disiksa oleh Tuhan, tetapi kulihat anakku Tobia!"
11:15 Kemudian masuklah Tobia
ke rumah dengan sukacita sambil memuji Allah dengan segenap hatinya.
Diceritakannya kepada ayahnya bahwa perjalanannya berhasil baik; bahwa ia telah
membawa uang itu dan sudah mengambil Sara anak perempuan Raguel menjadi isterinya
dan bahwa isterinya masih dalam perjalanan dan sudah dekat pada pintu gerbang
kota Niniwe.
11:16 Maka keluarlah Tobit
menjemput anak menantunya pada pintu gerbang kota Niniwe dengan sukacita seraya
memuji Allah. Melihat Tobit berjalan dan maju dengan kekuatannya seperti dahulu
tanpa diantar oleh siapapun maka tercengang-cenganglah penduduk kota Niniwe.
Tobitpun lalu memaklumkan di hadapan mereka bahwa ia telah dikasihani oleh
Allah yang telah mencelikkan matanya.
11:17 Akhirnya Tobit
mendekati Sara, isteri anaknya Tobia, lalu diberkatinya dengan berkata:
"Selamat datang, anakku. Terpujilah Allahmu yang mengantar engkau kepada
kami, hai anakku! Tuhan memberkati ayahmu, memberkati anakku Tobia dan
memberkati engkau sendiri, hai anakku. Masuklah ke rumahmu dengan selamat,
dengan berkat dan gembira! Masuklah, hai anakku!
Mrk.
12:35-37
12:35 Pada suatu kali ketika
Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berkata: "Bagaimana ahli-ahli Taurat
dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah anak Daud?
12:36 Daud sendiri oleh
pimpinan Roh Kudus berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di
sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu.
12:37 Daud sendiri menyebut
Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?" Orang banyak yang besar
jumlahnya mendengarkan Dia dengan penuh minat.
Mesias
Anak Daud
Saudara terkasih, hari ini Gereja mengajak kita
untuk merenungkan Siapakah Yesus itu bagi kita. Dalam Bacaan Injil, Yesus
melontarkan pernyataan dan pertanyaan sekaligus bagaimana orang Yahudi menyebut
Mesias sebagai anak Daud, sedang Daud sendiri menyebuat Mesias sebagai tuannya?
Apa yang Yesus katakan ini tidak ada jawaban baik dari Yesus selaku penanya
ataunpun dari umat yang ada di sana. Pendengar-Nya selain murid tentu para ahli
Taurat, imam, dan para Saduki, ataupun Farisi dan semua diam tidak ada yang
memberikan satu pun jawaban.
Saudara terkasih, siapakah Mesias itu terjawab
gamblang ketika ada di peristiwa salib dan kebangkitan. Menarik ialah bahwa mereka meskipun belum tahu siapakah
Mesias itu namun memberikan perhatian penuh minat.
Saudara terkasih, kata penutup yang indah dari
Yesus, bagaimana keterbatasan kita dalam mengenali apapun, itu suatu hal yang
pasti, namun Allah memberikan kepada kita kemampuna untuk lebih mengenal,
sehingga kita diberikan hati yang jernih untuk memberikan perhatian yang
membantu untuk mengenali, salah satunyya ialah Siapakah DIA bagi kita. Yesus Sang
Mesias yang menebus kita, meskipun kita tidak melihat-Nya namun merasakan
sentuhan dan karya-Nya dalam hidup ini dengan penuh syukur dan iman yang teguh,
Dia Sang Mesias. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar