Selasa, 23 Juni 2015

Masukkan Melalui Pintu yang Sempit Itu!

Selasa Biasa Pekam XII (H)
Kej. 13:2,5-18
Mzm. 15:2-3ab,3cd-4ab,5
Mat. 7:6,12-14


Kej. 13:2,5-18

13:2 Adapun Abram sangat kaya, banyak ternak, perak dan emasnya
13:5 Juga Lot, yang ikut bersama-sama dengan Abram, mempunyai domba dan lembu dan kemah.
13:6 Tetapi negeri itu tidak cukup luas bagi mereka untuk diam bersama-sama, sebab harta milik mereka amat banyak, sehingga mereka tidak dapat diam bersama-sama.
13:7 Karena itu terjadilah perkelahian antara para gembala Abram dan para gembala Lot. Waktu itu orang Kanaan dan orang Feris diam di negeri itu.
13:8 Maka berkatalah Abram kepada Lot: "Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat.
13:9 Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri."
13:10 Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. -- Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. --
13:11 Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah.
13:12 Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom.
13:13 Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap TUHAN.
13:14 Setelah Lot berpisah dari pada Abram, berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan,
13:15 sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya.
13:16 Dan Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu tanah banyaknya, sehingga, jika seandainya ada yang dapat menghitung debu tanah, keturunanmu pun akan dapat dihitung juga.
13:17 Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah akan Kuberikan negeri itu."
13:18 Sesudah itu Abram memindahkan kemahnya dan menetap di dekat pohon-pohon tarbantin di Mamre, dekat Hebron, lalu didirikannyalah mezbah di situ bagi TUHAN.


Mat. 7:6,12-14

7:6 "Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu."
7:12 "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
7:13 Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya;
7:14 karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."


Masukkan Melalui Pintu yang Sempit Itu!

Saudara terkasih, apa yang Yesus sabdakan pagi ini,  memberikan gambaran mendalam bagi hidup kita. Kebebasan sepenuh-penuhnya bagi kita untuk memilih jalan yang hendak ditempuh. Ada dua pilihan dan kedua-duanya memberikan konsekuensi yang jauh berbeda dan bahkan bertolak belakang. Pertama, pintu atau jalan itu sempit. Konsekuensinya ialah kita akan mendapat kehidupan kekal. Jalan dan pintu yang sempit itu adalah jalan kebenaran dan membawa kepada-Nya. Kedua, jalan yang lapang dan pintu yang luas sehingga kita  dengan mudah melewatinya. Hasil yang akan diperoleh ialah kematian.
Saudara terkasih, hal ini memang Yesus ajarkan dan berikan sebagai wejangan kepada para murid, namun masih juga relevan bagi hidup kita. Berkat-Nya yang begitu besar dengan kebebasan itu harus kita jawab dengan pilihan yang benar dan terbaik. Konsekuensi yang ada di depan sana juga sangat jelas, kehidupan atau kematian.

Orang sering malas yang susah dan penuh dengan tantangan, namun itu jalan yang Tuhan berikan. Bekal yang bisa kita peroleh untuk perjalanan panjang itu banyak yang orang hindari. Potong kompas, instan, dan mencari enaknya lebih menggoda kita menjalani dengan rendah hati dan terbuka akan kehendak-Nya. Kesulitan dan halangan merupakan cara Tuhan dalam membina dan mendidik kita untuk makin berkualitas. Jalan yang lapang bisa melenakan dan membuat kita tidak waspada dan kurang memberikan bekal yang berguna. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar