Selasa, 30 Juni 2015

Takut karena Kurang Percaya


Selasa Biasa Pekan XIII (H)
Kej.19:15-29
Mzm. 34:2-3,9-20,11-12
Mat. 8:23-27


Kej.19:15-29

19:15 Ketika fajar telah menyingsing, kedua malaikat itu mendesak Lot, supaya bersegera, katanya: "Bangunlah, bawalah isterimu dan kedua anakmu yang ada di sini, supaya engkau jangan mati lenyap karena kedurjanaan kota ini."
19:16 Ketika ia berlambat-lambat, maka tangannya, tangan isteri dan tangan kedua anaknya dipegang oleh kedua orang itu, sebab TUHAN hendak mengasihani dia; lalu kedua orang itu menuntunnya ke luar kota dan melepaskannya di sana.
19:17 Sesudah kedua orang itu menuntun mereka sampai ke luar, berkatalah seorang: "Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di mana pun juga di Lembah Yordan, larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati lenyap."
19:18 Kata Lot kepada mereka: "Janganlah kiranya demikian, tuanku.
19:19 Sungguhlah hambamu ini telah dikaruniai belas kasihan di hadapanmu, dan tuanku telah berbuat kemurahan besar kepadaku dengan memelihara hidupku, tetapi jika aku harus lari ke pegunungan, pastilah aku akan tersusul oleh bencana itu, sehingga matilah aku.
19:20 Sungguhlah kota yang di sana itu cukup dekat kiranya untuk lari ke sana; kota itu kecil; izinkanlah kiranya aku lari ke sana. Bukankah kota itu kecil? Jika demikian, nyawaku akan terpelihara."
19:21 Sahut malaikat itu kepadanya: "Baiklah, dalam hal ini pun permintaanmu akan kuterima dengan baik; yakni kota yang telah kau sebut itu tidak akan kutunggangbalikkan.
19:22 Cepatlah, larilah ke sana, sebab aku tidak dapat berbuat apa-apa, sebelum engkau sampai ke sana." Itulah sebabnya nama kota itu disebut Zoar.
19:23 Matahari telah terbit menyinari bumi, ketika Lot tiba di Zoar.
19:24 Kemudian TUHAN menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari TUHAN, dari langit;
19:25 dan ditunggangbalikkan-Nyalah kota-kota itu dan Lembah Yordan dan semua penduduk kota-kota serta tumbuh-tumbuhan di tanah.
19:26 Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam.
19:27 Ketika Abraham pagi-pagi pergi ke tempat ia berdiri di hadapan TUHAN itu,
19:28 dan memandang ke arah Sodom dan Gomora serta ke seluruh tanah Lembah Yordan, maka dilihatnyalah asap dari bumi membubung ke atas sebagai asap dari dapur peleburan.
19:29 Demikianlah pada waktu Allah memusnahkan kota-kota di Lembah Yordan dan menunggangbalikkan kota-kota kediaman Lot, maka Allah ingat kepada Abraham, lalu dikeluarkan-Nyalah Lot dari tengah-tengah tempat yang ditunggangbalikkan itu.

Mat. 8:23-27

8:23 Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nya pun mengikuti-Nya.
8:24 Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur.
8:25 Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa."
8:26 Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali.
8:27 Dan heranlah orang-orang itu, katanya: "Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?



Takut karena Kurang Percaya

Saudara terkasih, peristiwa para murid secara khusus bersama Yesus di atas perahu merupakan kesempatan para murid mengenal secara khusus siapa Yesus, jauh berbeda dengan orang banyak yang juga mencari-Nya. Kuasa yang begitu besar atas ombak dan angin sakal yang membuat murid-murid ketakutan.
Angin dan ombak, laut dalam tradisi kuno sebagai lambang kekuatan setan atau kuasa jahat dalam melawan Allah. Yesus yang mampu meredakan angin dan laut tentunya memberikan gambaran kuat kuasa Allah dalam mengalahkan kuasa gelap yang menunjukkan kekuatannya. Lebih menonjolkan sisi simbol dan lambang.
Hardikan Yesus kepada angin yang langsung reda, juga memberikan gambaran bagaimana para murid yang masih saja belum bisa mengenalnya setelah sekian lama bersama-sama dan telah menerima pengajaran masih saja tidak tahu dengan baik siapakah DIA. Angin dan laut saja langusng tunduk hanya karena sabda-Nya, kata-kata-Nya.
Saudara terkasih, sering pula kita mencari mukjizat Tuhan dengan berbagai hal yang bombastis, besar, fenomenal, padahal Tuhan datang setiap saat, setiap waktu dengan seluruh nafas hidup kita, bisa besar, bisa pula kecil dan lembut. Kita tengok ke kanan dan kiri, siapa dan apa yang bukan perbuatan tangan-Nya dan tanpa bantuan kreasi-Nya.ada yang besar, sangat besar, ataupun karya sepele dalam sudut pandang kita sebagai manusia.

Kitatakut, mencari-cari, karena kurang percaya kepada-Nya. Kurang percaya karena tidak mau mencari dan mengenal DIA sebagaimana DIA, namun keyakinan dan gambaran kita sendiri yang kita cari. Karang penghalang itu, hanya diri dan hati kita sendiri yang penuh dengan gambaran dan konsep kita. Melepaskan biar Tuhan yang menjadi pusat dalam diri kita, takut, cemas akan sirna.BD.eLeSHa.

Senin, 29 Juni 2015

Berbalik Arah dan Melangkah Di Dalam DIA

HARI RAYA PETRUS DAN PAULUS, RAS. (M)
Kis. 12:1-11
Mzm. 34:2-3,4-5,6-7,8-9
2 Tim. 4:6-8,17-18
Mat. 16:13-19


Kis. 12:1-11

12:1 Kira-kira pada waktu itu raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat.
12:2 Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang.
12:3 Ketika ia melihat, bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus. Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi.
12:4 Setelah Petrus ditangkap, Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit. Maksudnya ialah, supaya sehabis Paskah ia menghadapkannya ke depan orang banyak.
12:5 Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah.
12:6 Pada malam sebelum Herodes hendak menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai. Selain itu prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu.
12:7 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya, katanya: "Bangunlah segera!" Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus.
12:8 Lalu kata malaikat itu kepadanya: "Ikatlah pinggangmu dan kenakanlah sepatumu!" Ia pun berbuat demikian. Lalu malaikat itu berkata kepadanya: "Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku!"
12:9 Lalu ia mengikuti malaikat itu ke luar dan ia tidak tahu, bahwa apa yang dilakukan malaikat itu sungguh-sungguh terjadi, sangkanya ia melihat suatu penglihatan.
12:10 Setelah mereka melalui tempat kawal pertama dan tempat kawal kedua, sampailah mereka ke pintu gerbang besi yang menuju ke kota. Pintu itu terbuka dengan sendirinya bagi mereka. Sesudah tiba di luar, mereka berjalan sampai ke ujung jalan, dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia.
12:11 Dan setelah sadar akan dirinya, Petrus berkata: "Sekarang tahulah aku benar-benar bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes dan dari segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi."


2 Tim. 4:6-8,17-18

4:6 Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat.
4:7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.
4:8 Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya
4:17 tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa.
4:18 Dan Tuhan akan melepaskan aku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di sorga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.

Mat. 16:13-19

16:13 Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?"
16:14 Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi."
16:15 Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
16:16 Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"
16:17 Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.
16:18 Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
16:19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."



Berbalik Arah dan Melangkah Di Dalam DIA

Saudara Terkasih, dua tokoh besar Gereja disatukan dalam perayaan. Petrus sebagai tokoh pembaharu di tanah dan umat Yahudi, sedang Paulus menjadi gambaran penyebaran Kekristenan di wilayah non Yahudi. Tidak heran Gereja hingga hari ini bisa melingkupi seluruh dunia. Petrus tanpa Paulus, Gereja hanya menjadi bagian kecil di antara Yahudi di Israel, sebaliknya kalau Paulus tanpa Petrus tentu tidak akan bisa memberikan tonggak di tempat kelahiran Yesus sendiri.
Petrus sebagai wakil para murid menjawab pertanyaan Yesus mengenai Siapakah Diri-Nya, jawaban lugas bahwa Yesus ialah Anak Allah Yang Hidup. murid-murid yang lain menjawab beraneka ragam, ada yang menyatakan sebagai Yohanes Pembaptis, Elia, atau Yeremia, dan sebagainya. Jawaban Petrus ini merupakan kehendak Allah melalui Petrus. Pengenalan di antara kesederhanaannya.
Paulus panglima yang mengejar-ngejar pengikut Yesus masa awal, dan memperoleh sapaan Yesus secara khusus justru saat bersemangat mengejar pengikut-Nya, berbalik arah dan menjadii pewarta utama lainnya. Ia bisa memandang bahwa kemuliaan itu hanya milik Allah, bagaimana yang mengejar kemuliaan diri sendiri bisa berubah melihat kemuliaan itu milik Allah saja.

Saudara terkasih, murid Yesus bukan orang yang sempurna dan selalu benar dan baik. Bukan berarti bahwa kita bisa berbuat seenaknya dan menyatakan Tuhan juga memberikan status  tinggi bagi Petrus dan Paulus, kita perlu menyadari kalau kita lemah dan pernah salah tidak berarti kita tidak layak untuk melayani-Nya dengan sungguh-sungguh. Tuhan memanggil kita secara penuh baik dan buruk, sisi kuat dan lemah kita. Tidak ada yang sempurna namun di dalam DIA semuanya bisa menjadi sempurna dan demi DIA saja. Berbalik arah dan melangkah bersama DIA. 

Minggu, 28 Juni 2015

Kuasa Yesus untuk Menyembuhkan

HARI MINGGU BIASA PEKAN XIII (H)
Keb. 1:13-15,2:23-24
Mzm. 30:2,4,5-6,11,12a,13b
2 Kor. 8:7,9,13-15
Mrk. 5:21-43


Keb. 1:13-15,2:23-24

1:13 Oleh Yang Mahatinggi dianugerahkan kepadaku kerelaan dan penghormatan dari pihak raja Salmaneser. Maka aku menjadi pembelanja segala sesuatunya yang diperlukan raja.
1:14 Dari sebab itu aku biasa pergi ke negeri Media untuk berbelanja baginya di sana sampai raja mangkat. Sekali kutitipkan sebuah pundi-pundi pada Gabael, saudara Gabria di negeri Media, yang sepuluh talenta perak isinya.
1:15 Semangkatnya Salmaneser maka puteranya Sanherib menjadi raja akan gantinya. Kemudian jalan-jalan di negeri Media tidak terpakai lagi, sehingga aku tidak dapat pergi ke Media lagi.
2:23 Sebab Allah telah menciptakan manusia untuk kebakaan, dan dijadikan-Nya gambar hakekat-Nya sendiri.
2:24 Tetapi karena dengki setan maka maut masuk ke dunia, dan yang menjadi milik setan mencari maut itu.


2 Kor. 8:7,9,13-15

8:7 Maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu, -- dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami -- demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih ini.
8:9 Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya
8:13 Sebab kamu dibebani bukanlah supaya orang-orang lain mendapat keringanan, tetapi supaya ada keseimbangan.
8:14 Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan.
8:15 Seperti ada tertulis: "Orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan.


Mrk. 5:21-43

5:21 Sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau,
5:22 datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya
5:23 dan memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup."
5:24 Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya.
5:25 Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan.
5:26 Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk.
5:27 Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.
5:28 Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."
5:29 Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.
5:30 Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?"
5:31 Murid-murid-Nya menjawab: "Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?"
5:32 Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu.
5:33 Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya.
5:34 Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!"
5:35 Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?"
5:36 Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!"
5:37 Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus.
5:38 Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring.
5:39 Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!"
5:40 Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu.
5:41 Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!"
5:42 Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub.
5:43 Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorang pun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan


Kuasa Yesus untuk Menyembuhkan

Saudara terkasih, Minggu ini Gereja mengajak kita merenungkan Kuasa Yesus untuk menyembuhkan bahkan membangkitkan. Kebangkitan anak Yairus dan kesembuhan seorang perempuan yang menderita pendarahan selama 12 tahun. Penyembuhan sebagai salah satu bagian penting pewartaan Markus nyata dalam perikop ini. Dua kisah yang memberikan keteladanan yang sama, bagaimana iman kepercayaan dari Yairus dan perempuan yang sakit pendarahan pada satu sisi dan sisi lain sikap dan jawaban Yesus yang memberikan kesembuhan dan kebangkitan hanya dengan Sabda atau Kata-Kata-Nya saja.
Sikap kerendahan hati untuk datang kepada Yesus, kepala rumah ibadat itu seorang awam bukan imam yang bertugas mengenai pelayanan ibadat, tentu pernah mengetahui Yesus yang sedang mengajar, atau minimal mendengar siapa DIA. Ia datang untuk meminta Yesus untuk menumpangkan tangan-Nya agar anaknya sembuh dan tetap hidup. Permintaan bukan untuk sembuh namun selamat dan tetap hidup. Jawaban Yesus yang menyaksikan anak ini telah mati dalam pandangan sanak saudaranya sebagai hidup, hanya tidur. Yesus memiliki sudut pandang yang berbeda dengan sudut pandang manusiawi, di mana kuasa Tuhan jauh lebih besar dan tidak ada batasnya, yang bisa membangunkan anak yang “mati/tidur” tersebut. Anak ini benar-benar mati, hanya dalam kacamata Yesus anak tersebut tidur sehingga bisa dibangunkan.
Kisah perempuan pendarahan yang percaya bahkan hanya dengan menyentuh jubah-Nya dia akan sembuh, bahkan di dalam ketidaksuciannya, ia mendapatkan kesembuhan. Gemetar dan takut karena suka cita dan takut atas reaksi keberaniannya menyentuh jubah Yesus membuat ia gemetar dan ketakutan, Yesus menyatakan imanmu telah menyelamatkanmu. Tanpa berbuat apa-apa, tanpa kata-kata selain sentuhan pada bagian jubah-Nya.
Pemuridan yang sangat kontras ditunjukkan kisah ini, bagaimana pada kisah sebelumnya 12 murid ketakutan, dibalik dengan dua iman anak manusia sederhana yang percaya dan beriman, kata atau sabda Yesus “Jangan takut, dna percayalah!” merupakan ungkapan kepada semua orang termasuk kita hari ini agar tetap percaya dan tidak perlu ada yang ditakuti atau risaukan. Kematian pun dikalahkan, kuasa kehiduoan ada di tangan-Nya, apalagi yang kita risaukan? BD.eLeSHa.


Sabtu, 27 Juni 2015

Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya

Sabtu Biasa Pekan XII (H)
Kej. 18:1-15
Luk. 1:46-47,48-49,50,53
Mat. 8:5-17


Kej. 18:1-15

18:1 Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik.
18:2 Ketika ia mengangkat mukanya, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Sesudah dilihatnya mereka, ia berlari dari pintu kemahnya menyongsong mereka, lalu sujudlah ia sampai ke tanah,
18:3 serta berkata: "Tuanku, jika aku telah mendapat kasih tuanku, janganlah kiranya lampaui hambamu ini.
18:4 Biarlah diambil air sedikit, basuhlah kakimu dan duduklah beristirahat di bawah pohon ini;
18:5 biarlah kuambil sepotong roti, supaya tuan-tuan segar kembali; kemudian bolehlah tuan-tuan meneruskan perjalanannya; sebab tuan-tuan telah datang ke tempat hambamu ini." Jawab mereka: "Perbuatlah seperti yang kaukatakan itu."
18:6 Lalu Abraham segera pergi ke kemah mendapatkan Sara serta berkata: "Segeralah! Ambil tiga sukat tepung yang terbaik! Remaslah itu dan buatlah roti bundar!"
18:7 Lalu berlarilah Abraham kepada lembu sapinya, ia mengambil seekor anak lembu yang empuk dan baik dagingnya dan memberikannya kepada seorang bujangnya, lalu orang ini segera mengolahnya.
18:8 Kemudian diambilnya dadih dan susu serta anak lembu yang telah diolah itu, lalu dihidangkannya di depan orang-orang itu; dan ia berdiri di dekat mereka di bawah pohon itu, sedang mereka makan.
18:9 Lalu kata mereka kepadanya: "Di manakah Sara, isterimu?" Jawabnya: "Di sana, di dalam kemah."
18:10 Dan firman-Nya: "Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki." Dan Sara mendengarkan pada pintu kemah yang di belakang-Nya.
18:11 Adapun Abraham dan Sara telah tua dan lanjut umurnya dan Sara telah mati haid.
18:12 Jadi tertawalah Sara dalam hatinya, katanya: "Akan berahikah aku, setelah aku sudah layu, sedangkan tuanku sudah tua?"
18:13 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Abraham: "Mengapakah Sara tertawa dan berkata: Sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua?
18:14 Adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk TUHAN? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki."
18:15 Lalu Sara menyangkal, katanya: "Aku tidak tertawa," sebab ia takut; tetapi TUHAN berfirman: "Tidak, memang engkau tertawa!"



Mat. 8:5-17


8:5 Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya:
8:6 "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita."
8:7 Yesus berkata kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya."
8:8 Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
8:9 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."
8:10 Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel.
8:11 Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga,
8:12 sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
8:13 Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: "Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya." Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.
8:14 Setibanya di rumah Petrus, Yesus pun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit demam.
8:15 Maka dipegang-Nya tangan perempuan itu, lalu lenyaplah demamnya. Ia pun bangunlah dan melayani Dia.
8:16 Menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit.

8:17 Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita."


Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya

Saudara terkasih pada hari ini Gereja mengajak kita merenungkan apa yang Yesus lakukan, bagaimana Dia melakukan  mukjizat dan kesembuhan juga bagi bangsa asing bukan hanya sebangsa-Nya. Hal ini berkaitan dengan universalisme karya Yesus. Kedua sikap perwira yang orang asing itu percaya akan kuasa Yesus dan sekaligus kerendahan hatinya. Dua sikap yang diapresiasi Yesus sebagai tidak ada di antara orang Israel.
Kesembuhan bukan karena permintaan perwira tersebut, Yesus menjawab kesembuhan sebagai jawaban atas kepercayaan. Terjadilah padamu seperti yang engkau percayai. Dan demikianlah yang terjadi. Bacaan pertama memberikan pembelajaran kepada kita dengan sikap yang berbeda, bagaimana Sara malah tertawa ketika Tuhan hadir dengan rencana dan karyanya. Tertawa sebagai bentuk kegamangan dan ketidakyakinan akan keadaan.

Saudara terkasih, sering kita berpikir ah tidak mungkin, terlalu besar bagiku, terlalu sulit untuk aku selesaikan, apa artinya? Kita terlalu berorientasi pada kita sendiri dan lupa bahwa ada Tuhan yang akan menyelesaikan dan membantu. Dia Yang Mahakuasa akan menyelesaikan semuanya. Kepercayaan kita akan Tuhan jawab dan balas dengan setimpal. Bagaimana DIA hendak berkarya sedang kita sendiri tidak yakin akan apa yang kita peroleh. Kepercayaan, kerendahan hati, dan kehendak Tuhan berpadu untuk melihat tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. BD.eLeSHa.

Jumat, 26 Juni 2015

Kuasa Yesus

Jumat Biasa Pekan XII (H)
Kej. 17:1,9-10,15-22
Mzm. 128:1-2,3,4-5
Mat. 8:1-4


Kej. 17:1,9-10,15-22


17:1 Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya: "Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela.
17:9 Lagi firman Allah kepada Abraham: "Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun.
17:10 Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat
17:15 Selanjutnya Allah berfirman kepada Abraham: "Tentang isterimu Sarai, janganlah engkau menyebut dia lagi Sarai, tetapi Sara, itulah namanya.
17:16 Aku akan memberkatinya, dan dari padanya juga Aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja bangsa-bangsa akan lahir dari padanya."
17:17 Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya: "Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak dan mungkinkah Sara, yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?"
17:18 Dan Abraham berkata kepada Allah: "Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!"
17:19 Tetapi Allah berfirman: "Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.
17:20 Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar.
17:21 Tetapi perjanjian-Ku akan Kuadakan dengan Ishak, yang akan dilahirkan Sara bagimu tahun yang akan datang pada waktu seperti ini juga."
17:22 Setelah selesai berfirman kepada Abraham, naiklah Allah meninggalkan Abraham


Mat. 8:1-4

8:1 Setelah Yesus turun dari bukit, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia.
8:2 Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku."
8:3 Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya.
8:4 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka."



Kuasa Yesus

Saudara terkasih, apa yang dilakukan Yesus ialah mengajar yang sangat menarik bagi banyak orang serta menyembuhkan orang-orang sakit. Salah satu kesembuhan ialah dari sakit  kusta, sakit bukan hanya fisik atau badan yang sakit, jauh lebih memedihkan ialah martabatnya. Perendahan amat sangat dengan adanya tanda kehadiran penderita agar orang tidak tertular, di hadapan umum rambut harus terurai dan menyatakan diri najis. Dikucilkan dan tidak boleh bergabung dengan keluarga dan masyarakatnya, lebih menyakitkan lagi vonis bahwa kusta tersebut adalah akibat kutukan Allah. Maka, kesemuhan dari kusta merupakan kesembuhan luar biasa besar karena martabatnya sendiri dipulihkan, meskipun masih harus menunggu pernyataan pihak berwenang dalam hal ini imam-imam.
Apa yang Yesus lakukan, merupakan hal luar biasa, menyembuhkan dan memulihkan martabat pribadi manusia sebagaimana adanya. Mukjizat yang memang dilakukan itu memulihkan kemanusiaan, yang sama sekali tidak pernah dilakukan, kalau mereka saja tidak hidup dengan wajar mana ada perawatan dan kesembuhan? Yesus melakukan yang lain dan itu memulihkan martabat manusiawi yang sempat di tempatkan pada posisi paling rendah.

Kita bisa membandingkan zaman modern dan kontekstual bangsa ini, bagaimana pejabat negara sudah jelas-jelas maling dan merampok, menggarong uang rakyat dan negara masih enak-enakan hidup mewah, merasa tidak bersalah, bahkan menuduh pihak lain sebagai buruk. Perasaan bersalah dan malu itu telah tiada dan merasa bangga dengan ungkapan suci meskipun di balik itu sejatinya kejahatan paling jahat. BD.eLeSHa.

Kamis, 25 Juni 2015

Mendengar dan Melakukan

Kamis Biasa Pekan XII (H)
Kej. 16:1-12,15-16
Mzm. 106:1-2,304a, 4b-5
Mat. 7:21-29


Kej. 16:1-12,15-16

16:1 Adapun Sarai, isteri Abram itu, tidak beranak. Ia mempunyai seorang hamba perempuan, orang Mesir, Hagar namanya.
16:2 Berkatalah Sarai kepada Abram: "Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak." Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai.
16:3 Jadi Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, -- yakni ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan --, lalu memberikannya kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya.
16:4 Abram menghampiri Hagar, lalu mengandunglah perempuan itu. Ketika Hagar tahu, bahwa ia mengandung, maka ia memandang rendah akan nyonyanya itu.
16:5 Lalu berkatalah Sarai kepada Abram: "Penghinaan yang kuderita ini adalah tanggung jawabmu; akulah yang memberikan hambaku ke pangkuanmu, tetapi baru saja ia tahu, bahwa ia mengandung, ia memandang rendah akan aku; TUHAN kiranya yang menjadi Hakim antara aku dan engkau."
16:6 Kata Abram kepada Sarai: "Hambamu itu di bawah kekuasaanmu; perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik." Lalu Sarai menindas Hagar, sehingga ia lari meninggalkannya.
16:7 Lalu Malaikat TUHAN menjumpainya dekat suatu mata air di padang gurun, yakni dekat mata air di jalan ke Syur.
16:8 Katanya: "Hagar, hamba Sarai, dari manakah datangmu dan ke manakah pergimu?" Jawabnya: "Aku lari meninggalkan Sarai, nyonyaku."
16:9 Lalu kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Kembalilah kepada nyonyamu, biarkanlah engkau ditindas di bawah kekuasaannya."
16:10 Lagi kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Aku akan membuat sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena banyaknya."
16:11 Selanjutnya kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab TUHAN telah mendengar tentang penindasan atasmu itu.
16:12 Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya."
16:15 Lalu Hagar melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abram dan Abram menamai anak yang dilahirkan Hagar itu Ismael.
16:16 Abram berumur delapan puluh enam tahun, ketika Hagar melahirkan Ismael baginya


Mat. 7:21-29

7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
7:24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
7:25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
7:26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
7:27 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."
7:28 Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya,
7:29 sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka



Mendengar dan Melakukan


Saudara terkasih, kita sebagai bangsa Indonesia, sedang prihatin. Bagaimana pembicaraan selalu diwarnai dengan nama Tuhan, KitabKitab Suci menjadi bagian dari kalimat yang hendak menunjukkan keimanan seseorang, ironisnya justru sebagai sarana mengelabui khalayak umum. Di balik kata-kata suci namun ada korupsi di sana, mencari untung sendiri dengan kamuflase atas nama rakyat, undang-undang, dan kadang kesucian agama. Lebih memprihatinkan lagi, masih juga merasa benar dan tidak merasa sama sekali bersalah. Rumah-rumah ibadat selalu penuh baik Jumat, Minggu, atau hari-hari raya, peringatan dengan meriah hari keagamaan, namun memiliki kekayaan jauh di atas  kemampuan dan gaji mereka. Jelas sekali bahwa kita ini selalu mendengarkan Sabda Tuhan, pendoa yang baik, namun masih juga suka akan kejahatan dengan berbagai taraf dan kondisinya.
Tuhan Allah menghendaki kita bukan hanya mendengar namun jauh lebih bermanfaat adalah melakukannya. Yesus memberikan perumpamaan mendengarkan Sabda-Nya sebagai pondasi atau alas bangunan dan melakukan itu sebagai gedung bangunan. Alas yang kokoh akan membuat bangunan tidak akan mudah roboh. Kita sebagai pribadi perlu pula mendengarkan Sabda-Nya sebagai kekuatan agar hidup kita kokoh dalam menghadapi badai. Badai dunia itu beranekaragam dan bisa menggerus iman kita kalau kita diam tanpa mendengar dan melakukan apa kehendak-Nya dalam hidup kita sehari-hari. BD.eLeSHa.


Rabu, 24 Juni 2015

Menjadi apakah anak ini nanti?

HARI RAYA KELAHIRAN S. YOHANES PEMBAPTIS (P)
Yes. 49:1-6
Mzm. 139:1-3,13-14ab, 14c-15
Kis. 13:22-26
Luk. 1:57-66,80


Yes. 49:1-6

49:1 Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! TUHAN telah memanggil aku sejak dari kandungan telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku.
49:2 Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya.
49:3 Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."
49:4 Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku."
49:5 Maka sekarang firman TUHAN, yang membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya, dan supaya Israel dikumpulkan kepada-Nya -- maka aku dipermuliakan di mata TUHAN, dan Allahku menjadi kekuatanku --, firman-Nya:
49:6 "Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."


Kis. 13:22-26

13:22 Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.
13:23 Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus.
13:24 Menjelang kedatangan-Nya Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis.
13:25 Dan ketika Yohanes hampir selesai menunaikan tugasnya, ia berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian dari padaku. Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak.
13:26 Hai saudara-saudaraku, baik yang termasuk keturunan Abraham, maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan itu sudah disampaikan kepada kita.

Luk. 1:57-66,80

1:57 Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan ia pun melahirkan seorang anak laki-laki.
1:58 Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia.
1:59 Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya,
1:60 tetapi ibunya berkata: "Jangan, ia harus dinamai Yohanes."
1:61 Kata mereka kepadanya: "Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian."
1:62 Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu.
1:63 Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: "Namanya adalah Yohanes." Dan mereka pun heran semuanya.
1:64 Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah.
1:65 Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea.
1:66 Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: "Menjadi apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia
1:80 Adapun anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya. Dan ia tinggal di padang gurun sampai kepada hari ia harus menampakkan diri kepada Israel.



Menjadi apakah anak ini nanti?

Saudara terkasih, hari ini Gereja merayakan Hari Raya kelahiran Yohanes Pembaptis. Pribadi yang lahir untuk membuka jalan dan menyiapkan jalan bagi karya Yesus. Kejadian luar biasa mewarnai seputar kelahirannya, sebelum mengandung, ibunya, Elizabet adalah perempuan tua yang sudah berhenti haid, bapaknya Zakaria menjadi bisu karena mempertanyakan kehendak dan rencana Allah. Bisunya terbuka dan berhenti ketika dia taat pada kehendak Tuhan dengan menamai puteranya dengan nama yang diberikan Tuhan, Yohanes. Nama yang sama sekali tidak ada dalam keluarga besar mereka.
Pendahulu saja membuat banyak orang heran, dengan pertanyaan, Menjadi apakah anak ini nanti? Pertanyaan yang sungguh besar artinya bagi karya selanjutnya. Kalau yang membuka jalan saja sudah memberikan kejutan demikian besar, apalagi yang akan Datang itu.

Peringatan apapun berpusat pada pribadi Yesus. Bagaimana Yohanes yang begitu besar ini tetap dalam kaitannya dengan kedatangan Yesus yang lebih besar. Orang besar menyediakan jalan tentu bagi yang lebih besar lagi, tidak mungkin lebih kecil atau bahkan bukan siapa-siapa. Layak ketika Yohanes menyatakan bahwa membuka tali kasut-Nya pun tidak layak. Membuka tali alas kaki saja Yohanes merasa tidak layak dan tidak pantas. Kerendahhatian seorang besar yang menyediakan diri bagi Pribadi yang jauh lebih besar lagi. Betapa beryukurnya ketika kita memiliki Tuhan yang begitu agung dan besar kasih dan kuasa-Nya bagi kita.BD.eLeSHa.

Selasa, 23 Juni 2015

Masukkan Melalui Pintu yang Sempit Itu!

Selasa Biasa Pekam XII (H)
Kej. 13:2,5-18
Mzm. 15:2-3ab,3cd-4ab,5
Mat. 7:6,12-14


Kej. 13:2,5-18

13:2 Adapun Abram sangat kaya, banyak ternak, perak dan emasnya
13:5 Juga Lot, yang ikut bersama-sama dengan Abram, mempunyai domba dan lembu dan kemah.
13:6 Tetapi negeri itu tidak cukup luas bagi mereka untuk diam bersama-sama, sebab harta milik mereka amat banyak, sehingga mereka tidak dapat diam bersama-sama.
13:7 Karena itu terjadilah perkelahian antara para gembala Abram dan para gembala Lot. Waktu itu orang Kanaan dan orang Feris diam di negeri itu.
13:8 Maka berkatalah Abram kepada Lot: "Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat.
13:9 Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri."
13:10 Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. -- Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. --
13:11 Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah.
13:12 Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom.
13:13 Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap TUHAN.
13:14 Setelah Lot berpisah dari pada Abram, berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan,
13:15 sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya.
13:16 Dan Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu tanah banyaknya, sehingga, jika seandainya ada yang dapat menghitung debu tanah, keturunanmu pun akan dapat dihitung juga.
13:17 Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah akan Kuberikan negeri itu."
13:18 Sesudah itu Abram memindahkan kemahnya dan menetap di dekat pohon-pohon tarbantin di Mamre, dekat Hebron, lalu didirikannyalah mezbah di situ bagi TUHAN.


Mat. 7:6,12-14

7:6 "Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu."
7:12 "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
7:13 Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya;
7:14 karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."


Masukkan Melalui Pintu yang Sempit Itu!

Saudara terkasih, apa yang Yesus sabdakan pagi ini,  memberikan gambaran mendalam bagi hidup kita. Kebebasan sepenuh-penuhnya bagi kita untuk memilih jalan yang hendak ditempuh. Ada dua pilihan dan kedua-duanya memberikan konsekuensi yang jauh berbeda dan bahkan bertolak belakang. Pertama, pintu atau jalan itu sempit. Konsekuensinya ialah kita akan mendapat kehidupan kekal. Jalan dan pintu yang sempit itu adalah jalan kebenaran dan membawa kepada-Nya. Kedua, jalan yang lapang dan pintu yang luas sehingga kita  dengan mudah melewatinya. Hasil yang akan diperoleh ialah kematian.
Saudara terkasih, hal ini memang Yesus ajarkan dan berikan sebagai wejangan kepada para murid, namun masih juga relevan bagi hidup kita. Berkat-Nya yang begitu besar dengan kebebasan itu harus kita jawab dengan pilihan yang benar dan terbaik. Konsekuensi yang ada di depan sana juga sangat jelas, kehidupan atau kematian.

Orang sering malas yang susah dan penuh dengan tantangan, namun itu jalan yang Tuhan berikan. Bekal yang bisa kita peroleh untuk perjalanan panjang itu banyak yang orang hindari. Potong kompas, instan, dan mencari enaknya lebih menggoda kita menjalani dengan rendah hati dan terbuka akan kehendak-Nya. Kesulitan dan halangan merupakan cara Tuhan dalam membina dan mendidik kita untuk makin berkualitas. Jalan yang lapang bisa melenakan dan membuat kita tidak waspada dan kurang memberikan bekal yang berguna. BD.eLeSHa.

Senin, 22 Juni 2015

Penghakiman

Selasa Biasa Pekan XII (H)
Kej. 12:1-9
Mzm. 33:12-13, 18-19,20,22
Mat. 7:1-5


Kej. 12:1-9

12:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
12:2 Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
12:3 Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."
12:4 Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lot pun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran.
12:5 Abram membawa Sarai, isterinya, dan Lot, anak saudaranya, dan segala harta benda yang didapat mereka dan orang-orang yang diperoleh mereka di Haran; mereka berangkat ke tanah Kanaan, lalu sampai di situ.
12:6 Abram berjalan melalui negeri itu sampai ke suatu tempat dekat Sikhem, yakni pohon tarbantin di More. Waktu itu orang Kanaan diam di negeri itu.
12:7 Ketika itu TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: "Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu." Maka didirikannya di situ mezbah bagi TUHAN yang telah menampakkan diri kepadanya.
12:8 Kemudian ia pindah dari situ ke pegunungan di sebelah timur Betel. Ia memasang kemahnya dengan Betel di sebelah barat dan Ai di sebelah timur, lalu ia mendirikan di situ mezbah bagi TUHAN dan memanggil nama TUHAN.
12:9 Sesudah itu Abram berangkat dan makin jauh ia berjalan ke Tanah Negeb.



Mat. 7:1-5

7:1 "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
7:2 Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
7:3 Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
7:4 Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.
7:5 Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."


Penghakiman

Saudara terkasih, hari ini Bunda Gereja mengajak kita untuk merenungkankehendak Tuhan. Yesus mengajar untuk tidak menghakimi satu sama lain. Relasi yang dibangun haruslah berlandaskan kepercayaan. Para murid juga diajak untuk memberikan pengampunan dari pada menghakimi apalagi balas dendam.
Penyelidikan diri atau evaluasi diri menjadi pokok sebelum menyatakan kesalahan orang. Meneliti diri menjadi kebiasaan yang baik sehingga tidak menyatakan orang lain sebagai salah, sedang diri sendiri menimbun begitu banyak kesalahan namun merasa benar.

Sabda yang kontekstual bagi bangsa ini. Kita bisa menyaksikan betapa banyak perkataan dan pernyataan para pejabat yang sok suci padahal jelas-jelas mereka merampok uang rakyat dengan kejamnya, namun bersikap dengan menggunakan ayat-ayat Kitab Suci dan perilaku suci lainnya, namun sama sekali hidupnya tidak mencerminkan hal demikian. Hal ini persoalan konkret kita berbangsa dan bernegara. Ideologi, agama dan iman kepercayaan, demokrasi masih sepanjang idealnya, namun belum menjadi bagian integral dari kehidupan ini. Bagaimana hujat dan cela dengan bungkus keagamaan. Berkat dan kutuk dinyatakan oleh mulut yang sama.BD.eLeSHa.