HARI
MINGGU PEKAN BIASA XXI (H)
Yos.
24:1-2,15-17,18
Mzm.
34:2-3,16-17,18-19,20-21,22-23
Ef.
5:21-32
Yoh.
6:6-69
Yos.
24:1-2,15-17,18
24:1 Kemudian Yosua mengumpulkan semua suku orang Israel di
Sikhem. Dipanggilnya para tua-tua orang Israel, para kepalanya, para hakimnya
dan para pengatur pasukannya, lalu mereka berdiri di hadapan Allah.
24:2 Berkatalah Yosua kepada seluruh bangsa itu: "Beginilah
firman TUHAN, Allah Israel: Dahulu kala di seberang sungai Efrat, di situlah
diam nenek moyangmu, yakni Terah, ayah Abraham dan ayah Nahor, dan mereka
beribadah kepada allah lain.
24:15 Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada
TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang
kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang
Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan
beribadah kepada TUHAN!"
24:16 Lalu bangsa itu menjawab: "Jauhlah dari pada kami
meninggalkan TUHAN untuk beribadah kepada allah lain!
24:17 Sebab TUHAN, Allah kita, Dialah yang telah menuntun kita dan
nenek moyang kita dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan, dan yang telah
melakukan tanda-tanda mujizat yang besar ini di depan mata kita sendiri, dan
yang telah melindungi kita sepanjang jalan yang kita tempuh, dan di antara
semua bangsa yang kita lalui,
24:18 TUHAN menghalau semua bangsa dan orang Amori, penduduk
negeri ini, dari depan kita. Kami pun akan beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah
Allah kita."
Ef.
5:21-32
5:21 dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam
takut akan Kristus.
5:22 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
5:23 karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah
kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
5:24 Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian
jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.
5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah
mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan
memandikannya dengan air dan firman,
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan
diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi
supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
5:28 Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti
tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.
5:29 Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi
mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,
5:30 karena kita adalah anggota tubuh-Nya.
5:31 Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan
bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
5:32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan
Kristus dan jemaat.
Yoh.
6:6-69
6:60 Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus
yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup
mendengarkannya?"
6:61 Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya
bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan
itu menggoncangkan imanmu?
6:62 Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke
tempat di mana Ia sebelumnya berada?
6:63 Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna.
Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.
6:64 Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya." Sebab Yesus
tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia.
6:65 Lalu Ia berkata: "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu:
Tidak ada seorang pun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya
kepadanya."
6:66 Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri
dan tidak lagi mengikut Dia.
6:67 Maka kata Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah
kamu tidak mau pergi juga?"
6:68 Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah
kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal;
6:69 dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang
Kudus dari Allah."
Yesus
Nanting
Saudara terkasih, hari ini kita diajak Bunda Gereja
untuk merenungkan sabda Tuhan untuk bersikap atas pengajaran-Nya. Para murid
mengundurkan diri karena pernyataan-Nya keras. Keras dalam konteks ini bisa
kita aplikasikan dalam hidup kita hari ini, kekinian, dan situasi dan kondisi
masing-mmasing.
Pernyataan-Nya keras, siapa sanggup, sangat konkret
ketika kita hidup di tengah bangsa Indonesia. Bagaimana tidak, ketika kita
diminta mengampuni padahal bisa kita lihat, saksikan, dan alami bagaimana perilaku,
ketidakdilan, dan diskriminasi. Tetap setia, sekaligus mengampuni yang
menistakan kita, dan apakah mampu? Jelas banyak yang tidak tahan bukan?
Tidak mudah juga karena ketidakmauan untuk berusaha
lebih jauh. Sering kita ditanya mengenai Gereja kita, dan tidak mampu mnjawab,
lebih mudah ikut arus, diam saja, atau malah berpindah keyakian, karena kita tidak
tahan dan tidak mampu mempertahankan keyakinan sendiri.
Sering juga menjadi pilihan, adalah, pokoke pejang gesang ndherek Gusti. Masih
lumayan, karena pokoknya ikut Yesus, mau hidup atau mati. Militansi minus malum, yang cukup baik untuk bisa
bertahan dalam iman dan kepercayaannya pribadi.
Saudara terkasih, untuk bisa mampu memahami sabda
Tuhan, iman kepercayaan, dan pengetahuan keagamaan, terutama pengenalan akan
Tuhan Yesus adalah banyak membaca, ikut dalam pendalaman iman, terutama adalah
berdoa dan melakukan ibadat yang cukup baik, rutin, dan semakin mendalam
mengenal Tuhan dan kehendak-Nya.
Dalam pernyataan terakhirnya dalam bacaan ini,
Yesus bertanya kepada para murid, bagaimana sikap mereka, apakah mereka juga
tidak pergi? Dan tantingan, pertanyaan
Yesus ini masing-masing untuk kita, apakah kita mau pergi karena kita tidak
paham akan Tuhan dan ajaran-Nya? Atau berusaha untuk semakin mengenal-Nya
dengan berusaha, dan Tuhan juga akan selalu memberikan bimbingan, inspirasi,
dan hadir secara khusus untuk memampukan kita mengenal-Nya dan paham pada-Nya. Kita
perlu dan harus berpasrah untuk mampu. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar