Kamis
Biasa Pekan XVIII (H)
Yer.
31:31-34
Mzm.
51:12-15,18-19
Mat.
16:13-23
Yer.
31:31-34
31:31 Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman
TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda,
31:32 bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek
moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar
dari tanah Mesir; perjanjian-Ku itu telah mereka ingkari, meskipun Aku menjadi
tuan yang berkuasa atas mereka, demikianlah firman TUHAN.
31:33 Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel
sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin
mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka
dan mereka akan menjadi umat-Ku.
31:34 Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar
saudaranya dengan mengatakan: Kenallah TUHAN! Sebab mereka semua, besar kecil,
akan mengenal Aku, demikianlah firman TUHAN, sebab Aku akan mengampuni
kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka."
Mat.
16:13-23
16:13 Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya
kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?"
16:14 Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis,
ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah
seorang dari para nabi."
16:15 Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu,
siapakah Aku ini?"
16:16 Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak
Allah yang hidup!"
16:17 Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin
Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang
di sorga.
16:18 Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di
atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan
menguasainya.
16:19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang
kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia
ini akan terlepas di sorga."
16:20 Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya supaya jangan
memberitahukan kepada siapa pun bahwa Ia Mesias.
16:21 Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada
murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak
penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu
dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
16:22 Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia,
katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali
takkan menimpa Engkau."
16:23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus:
"Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan
memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan
manusia."
Siapakah
Anak Manusia itu?
Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk
merenungkan bagaimana para murid, para rasul, orang terdekat Yesus itu diuji. Mereka
ditanya, siapakah Anak Manusia itu kata orang. Pertanyaan yang enteng dijawab
karena hanya kata orang, tidak ada kedalaman atau pertanggungjawaban atas
jawaban itu. Bisa mengatakan Elia, Yohanes Pembaptis, atau nabi terdahulu, kan
kata orang. Mengatakan apa yang dinyatakan orang, sangat sederhana, dan bisa
mengelak jika ada pertanyaan lanjutan.
Yesus menguji mereka dengan lanjutan yang
cukup berbeda, kalau menurut kalian, siapakah DIA? Tentu hal ini tidak mudah,
karena berkaitan dengan pengetahuan, pengenalan, tanggung jawab moral, dan
tentunya iman ketika berkaitan dengan siapakah Anak Manusia itu.
Jika kita yang ditanya demikian? Bagaimana
kita akan menjawab, siapakah Yesus itu? Tentu akan kita pahami sepanjang kita
mengenal siapakah Yesus itu. Pengenalan dan keakraban yang bisa kita peroleh
dengan berbagai hal, macam, dan cara. Pengetahuan semata kognisi seperti
buku-buku teologi, kisah inspiratif rohani dan santo santa, atau yang lebih
mendalam seperti Kitab Suci dan pendalaman iman, meditasi, kontemplasi, dan
seterusnya. Menjalin komunikasi dan
dialog bersama Tuhan untuk lebih mengenal DIA sebagaimana mestinya. Sepanjang kita
mau mengenal DIA, sebagai jawaban atas pewahyuan-Nya, tentu akan tahu siapakah
DIA. Siapa Dia bukan karena kata siapa-siapa, namun karena memang mengenal
dengan baik, sesungguhnya, siapa DIA itu.
Pergaulan dengan sesama dalam kehidupan
sehari-hari, perjumpaan dalam pengalaman iman atau pengalaman hidup bersama
yang lain pun akan menambah pengenalan dan pengetahuan kita akan Siapakah Anak
Manusia itu.
Jawaban Petrus adalah wakil dari jawaban kita,
pun kelemahan Petrus juga kelemahan kita. Kita mudah jatuh untuk abai siapa
Yesus jika tidak terus menerus mengikatkan diri kepada-Nya. Kita bisa dengan
bangga mengatakan Ya Tuhanku dan Allahku, Juru Selamatku, namun tiba-tiba jatuh
pada aku tidak kenal Engkau karena takut ini dan itu. Gambaran yang mengajakk
kita untuk semakin mengenal DIA dan bergantung sepenuhnya kepada-Nya. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar