Kamis
Biasa Pekan XXI (H)
1 Kor.
1:1-9
Mzm.
145:2-7
Mat. 24:
42-51
1 Kor.
1:1-9
1:1 Dari Paulus, yang oleh kehendak
Allah dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari Sostenes, saudara kita,
1:2 kepada jemaat Allah di Korintus,
yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi
orang-orang kudus, dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada
nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita.
1:3 Kasih karunia dan damai sejahtera
dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
1:4 Aku senantiasa mengucap syukur
kepada Allahku karena kamu atas kasih karunia Allah yang dianugerahkan-Nya
kepada kamu dalam Kristus Yesus.
1:5 Sebab di dalam Dia kamu telah
menjadi kaya dalam segala hal: dalam segala macam perkataan dan segala macam
pengetahuan,
1:6 sesuai dengan kesaksian tentang
Kristus, yang telah diteguhkan di antara kamu.
1:7 Demikianlah kamu tidak kekurangan
dalam suatu karunia pun sementara kamu menantikan penyataan Tuhan kita Yesus
Kristus.
1:8 Ia juga akan meneguhkan kamu
sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita
Yesus Kristus.
1:9 Allah, yang memanggil kamu kepada
persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia.
Mat. 24:
42-51
24:42 Karena itu berjaga-jagalah,
sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.
24:43 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan
rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti
ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.
24:44 Sebab itu, hendaklah kamu juga
siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga."
24:45 "Siapakah hamba yang setia
dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan
mereka makanan pada waktunya?
24:46 Berbahagialah hamba, yang
didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.
24:47 Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.
24:48 Akan tetapi apabila hamba itu
jahat dan berkata di dalam hatinya:
24:49 Tuanku tidak datang-datang, lalu
ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama
pemabuk-pemabuk,
24:50 maka tuan hamba itu akan datang
pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya,
24:51 dan akan membunuh dia dan
membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat
ratapan dan kertakan gigi."
Kesiapsediaan
dan Kesetiaan
Saudara terkasih, hari ini kita
diajak untuk merenungkan sabda Tuhan yang membicarakan mengenai
kesiapsediaan dan kesetiaan. Diilustrasikan dua sisi, di mana satu sebagai
pribadi yang setia, siapsedia, dan menjalankan perintah tanpa adanya tuannya.
Pada sisi lain, pribadi yang diberikan kepercayaan, karena merasa
tuannya tidak ada mereka menekan anak buahnya, menyiksa mereka, dan berbuat
sesuka hati mereka. Hal yang sangat ironis sebenarnya. kepercayaan itu karena
ketakutan.
Apa yang kita hadapi dalam hari-hari ini sebagai bangsa, bagaimana
kita dididik untuk takut bukan sadar. Takut melanggar lalu lintas maka ada
polisi yang mengawasi ada CCTV, dan ketika polisi tidak ada bisa
melanggar sesukanya. Hampir dalam segala hal, aparat negara yang bekerja
seenaknya sendiri karena tidak ada sanksi tegas dan keras. Main pingpong atau
catur, ibu-ibu belanja atau ngerumpi. Sekarang lebih asyik main hape padahal
begitu banyak yang harus dilayani. Jangan salah, di Gereja pu demikian, meminta
pastornya memberikan minyak suci atau misa, sebentar sedang asyik nonton siaran
langsung, atau jadwal badminton. Merasa tidak akan ada sanksi dan pengawasan
menjadi seenaknya sendiri.
Firman ribuan tahun lalu masih begitu relevan dan kontekstual. Mengambil
milik negara dan bersama tidak merasa bersalah karena memang nuraninya telah
tumpul. Mengaku khilaf namun besok mengulangi lagi.
Siap sedia itu mengandaikan kesetiaan. Kesetiaan itu bukan karena
ketakutan. Kasih Tuhan itu membebaskan dan memerdekakan, bukan membelenggu dan
mengikat. Ketika orang masih setia karena takut, siap hanya karena diawasi, apa
gunanya?
Mohonkanlah kepada Tuhan untuk memberikan kekuatan agar selalu
setia dan siap sedia di dalam Tuhan. Tidak karena takut namun sebagai
perwujudan kasih, sebagaimana Tuhan telah mengasihi. Kasih-Nya yang tak
terbatas telah diberikan, sepatutnya kita juga mengasihi. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar