Pw. S. Maximilianus
Maria Kolbe, ImMrt (M)
Yeh.
2:8-3:4
Mzm.
119:14,24,72,103,111,131
Mat.
18:1-5,10,12-14
Yeh.
2:8-3:4
2:8 Dan engkau, anak manusia, dengarlah apa yang Kufirmankan
kepadamu; janganlah memberontak seperti kaum pemberontak ini. Ngangakanlah
mulutmu dan makanlah apa yang Kuberikan kepadamu."
2:9 Aku melihat, sesungguhnya ada tangan yang terulur kepadaku,
dan sungguh, dipegang-Nya sebuah gulungan kitab,
2:10 lalu dibentangkan-Nya di hadapanku. Gulungan kitab itu
ditulisi timbal balik dan di sana tertulis nyanyian-nyanyian ratapan, keluh
kesah dan rintihan.
3:1 Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, makanlah apa yang
engkau lihat di sini; makanlah gulungan kitab ini dan pergilah, berbicaralah
kepada kaum Israel."
3:2 Maka kubukalah mulutku dan diberikan-Nya gulungan kitab itu
kumakan.
3:3 Lalu firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, makanlah
gulungan kitab yang Kuberikan ini kepadamu dan isilah perutmu dengan itu."
Lalu aku memakannya dan rasanya manis seperti madu dalam mulutku.
3:4 Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, mari, pergilah
dan temuilah kaum Israel dan sampaikanlah perkataan-perkataan-Ku kepada mereka.
Mat.
18:1-5,10,12-14
18:1 Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan
bertanya: "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?"
18:2 Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di
tengah-tengah mereka
18:3 lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika
kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk
ke dalam Kerajaan Sorga.
18:4 Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti
anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.
18:5 Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam
nama-Ku, ia menyambut Aku."
18:10 Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak
kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang
selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.
18:12 "Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus
ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang
sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu?
18:13 Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil
menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas
yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat.
18:14 Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya
seorang pun dari anak-anak ini hilang."
Santo Maximilian Kolbe
Maximilian
Kolbe lahir di Zdunska-Wola, dekat Lodz Polandia pada tanggal 7 Januari 1894.
Ia kemudian dipermandikan dengan nama Raymond. Setelah dewasa, ia masuk biara
Fransiskan dan mengambil nama Maximilianus. Kaul kebiaraannya yang pertama
diucapkannya pada tahun 1911. Sebagai seorang biarawan Fransiskan, Maximilian
dikenal sebagai seorang yang saleh. Pada tahun 1917, ia mendirikan Militia
Maria Immaculata di Roma untuk memajukan kebaktian kepada Bunda Maria yang
dikandung tanpa noda. Pada tahun 1918, Maximilian ditabhiskan menjadi imam dan
kemudian kembali ke Polandia untuk berkarya disana. Di Polandia, ia menyebarkan
berbagai tulisan tentang Bunda Maria dalam buletin 'Militia Maria Immaculata'.
Selain itu ia mendirikan biara di Niepokalanov pada tahun 1927 untuk memberi
tempat pada 800 biarawan. Biara yang sama didirikannya di Jepang dan India.
Dikemudian hari, ia menjadi superior sendiri. Itulah sekilas kebesaran dan
karya Maximilian.
Tuhan
mencobai Maximilian yang saleh dan setia ini melibihi orang-orang lain. Kiranya
benar juga bahwa semakin kuat dan besar iman seseorang, semakin berat juga
cobaan yang harus dialami, demi memurnikan imannya dan mempertinggi
kesuciannya. Pada tahun 1939 Gespato, Jerman yang keji itu memasuki wilayah
Polandia. Diktator Jerman itu yakin bahwa untuk mematahkan semangat orang
Polandia perlulah menahan, memenjarakan dan membunuh para pemimpinnya, baik
pololik, maupun keagamaan dan para ahlinya. Lebih-lebih pers Polandia harus
dihancurkan.
Maximilian
Kolbe dikenal sebagai seorang penulis dan editor majalah. Maka ia ditangkap
oleh Gestapo dan diasingkan ke Lamsdorf, Jerman dan dimasukkan ke dalam kamp
konsentrasi Amstitz. Pernah ia dilepaskan, tetapi kemudian ditangkap lagi pada
tahun 1941, dan dipenjarakan di Pawiak, lalu dipindahkan ke kamp konsentrasi
Auscwitz. Di kamp konsentrasi ini, Maximilian dengan diam-diam menjalankan
tugasnya sebagai imam bagi para tahanan yang ada disana. Dengan kondisi tubuh
yang kurus kering, Maximilian turut serta dalam kerja paksa. TBC yang dideritanya
semakin parah karena kerja paksa itu.
Pada
suatu hari seorang sersan bernama Gajowniczek dijatuhi hukuman mati. Karena
sangat takut, ia berteriak-teriak menyebut anak-anak dan istrinya. Mendengar
teriakan sersan itu, Maximilian Kolbe maju dengan tegap untuk meminta
menggantikan sersan malang itu. "Daripada sersan yang beranak-istri ini
mati, lebih baiklah saya yang mati. Karena toh saya tidak beranak-istri",
kata Maximilian. Bersama dengan para sandera lainnya, Maximilian tidak diberi
makan dan minum. Namun ia bisa bertahan sebagai korban terakhir, dan baru mati
setelah disuntik dengan asam karbonat.Imankatolik.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar