Pw. S.
Benediktus, Abas PujG (P)
Yeh.
24:15-24
Ul.
32:18-21
Mat.
19:16-22
Yeh.
24:15-24
24:15 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku:
24:16 "Hai anak manusia, lihat, Aku hendak mengambil dari
padamu dia yang sangat kaucintai seperti yang kena tulah, tetapi janganlah
meratap ataupun menangis dan janganlah mengeluarkan air mata.
24:17 Diam-diam saja mengeluh, jangan mengadakan ratapan kematian;
lilitkanlah destarmu dan pakailah kasutmu, jangan tutupi mukamu dan jangan
makan roti perkabungan."
24:18 Pada paginya aku berbicara kepada bangsa itu dan pada
malamnya isteriku mati. Pada pagi berikutnya aku melakukan seperti
diperintahkan kepadaku.
24:19 Maka bangsa itu berkata kepadaku: "Tidakkah engkau
bersedia memberitahukan kepada kami, apa artinya ini bagi kami, bahwa engkau
melakukan demikian?"
24:20 Lalu kujawab mereka: "Firman TUHAN sudah datang
kepadaku:
24:21 Katakanlah kepada kaum Israel: Beginilah firman Tuhan ALLAH:
Sesungguh-sungguhnya Aku akan menajiskan tempat kudus-Ku, kekuasaanmu yang
kaubanggakan, kenikmatan bagi matamu dan bagi jiwamu; dan anak-anakmu lelaki
dan perempuan yang kamu tinggalkan akan mati rebah oleh pedang.
24:22 Kamu akan melakukan seperti yang kulakukan: Mukamu tidak
akan kamu tutupi dan roti perkabungan tidak akan kamu makan,
24:23 kepalamu pakai destar dan kakimu pakai kasut; dan kamu tidak
akan meratap atau menangis. Tetapi kamu akan hancur lebur dalam hukumanmu, dan
kamu akan mengeluh seorang kepada yang lain.
24:24 Demikianlah Yehezkiel menjadi lambang bagimu; tepat seperti
yang dilakukannya kamu akan lakukan. Kalau itu sudah terjadi maka kamu akan mengetahui,
bahwa Akulah Tuhan ALLAH.
Mat.
19:16-22
19:16 Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru,
perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang
kekal?"
19:17 Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku
tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk
ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah."
19:18 Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?"
Kata Yesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan
mengucapkan saksi dusta,
19:19 hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri."
19:20 Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah
kuturuti, apa lagi yang masih kurang?"
19:21 Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna,
pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin,
maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah
Aku."
19:22 Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia
dengan sedih, sebab banyak hartanya.
Santo Bernardus
Bernardus dari Claivaux (=lembah
Hening) lahir pada tahun 1090, dekat Dijon, Perancis. Putera dari Tescelin
Sorrel dan Aleth Montbard ini digelari Pujangga Gereja dan dikenal juga sebagai
Bapa Gereja Terakhir. Sepeninggal ibunya, Bernardus menjalani satu gaya hidup
tak beraturan selama beberapa tahun. Tetapi ia kemudian membaharui cara
hidupnya dan bersama beberapa orang temannya masuk biara pertapaan Citeaux yang
dipimpin oleh Santo Stefanus Harding. Keputusannya untuk memasuki hidup
membiara ini ditentang keras oleh ayah dan kedua kakaknya. Meskipun demikian
Bernardus tetap teguh pada pendiriannya. Kepada ayah dan saudara-saudara dan
iparnya, ia menjelaskan hasrat hatinya dengan segala alasan yang mendorong dia
mengambil keputusan itu. Penjelasannya ini berhasil meyakinkan ayah dan
saudara-saudaranya, dan beberapa orang temannya, hingga mereka pun ikut
bersamanya memasuki biara pertapaan itu.
Di bawah bimbingan Abbas Santo
Stefanus, Bernardus mempelajari Kitab Suci dan giat menulis banyak buku.
Kemahirannya dalam bahasa Latin sangat membantu dia di dalam menerangkan dengan
jitu makna Sabda Allah bagi hidup manusia. Karena kepandaiannya dan kesalehan
hidupnya, ia ditugaskan mendirikan sebuah biara pertapaan baru. Bersama 12
orang rekannya, Bernardus berangkat ke sebuah lembah yang disebut Claivaux.
Disana ia mendirikan pertapaan yang lazim disebut Pertapaan Claivaux. Di bawah
kepemimpinannya, biara ini berkembang pesat dan sangat masyur di seluruh Eropa.
Ada sekitar 70 buah biara baru didirikan selama masa hidupnya. Di mana-mana di
seluruh Eropa terdapat banyak biarawan asuhan Bernardus, sehingga Bernardus
disebut juga sebagai pendiri kedua Ordo Sistersian setelah Santo Stefanus
Harding.
Bernardus sendiri dikenal luas
sebagai seorang pewarta, pembawa damai dan penegak kebenara. Ia dengan gigih
membela hak Paus Inocensius II (1130-1143) melawan rongrongan Paus
tandingan Anakletus pada 1130, menentang pandangan-pandangan salah dari Petrus
Abelard III (1145-1153) bekas asuhannya di pertapaan Claivaux. Bernardus diutus
ke Jerman dan Prancis untuk berkhotbah menentang ajaran sesat Albigensia.
Khotbah-khotbahnya sangat berpengaruh dan tulisan-tulisannya mengilhami
mistisisme Abad Pertengahan. Ia meninggal dunia pada tahun 1153; dinyatakan
‘kudus’ pada tahun 1174 dan diakui sebagai Pujangga Gereja, bahkan Bapa Gereja
terakhir pada tahun 1830. Imankatolik.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar