Rabu, 09 September 2015

Seruan Kasih

Rabu Biasa Pekan XXIII (H)
Kol. 3:1-11
Mzm. 145:2-310-1112-13ab
Luk. 6:20-26


Kol. 3:1-11

3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
3:3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
3:4 Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
3:5 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
3:6 semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka].
3:7 Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.
3:8 Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
3:9 Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
3:10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
3:11 dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.


Luk. 6:20-26

6:27 "Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;
6:28 mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.
6:29 Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu.
6:30 Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu.
6:31 Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.
6:32 Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosa pun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka.
6:33 Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian.
6:34 Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak.
6:35 Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.
6:36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."
6:37 "Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.
6:38 Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."


Seruan Kasih

Seruan kasih radikal, sebagaimana Bapa juga melakukannya, yaitu mengasihi musuh, berbuat baik kepada yang membenci, memberkati yang mengutuk, dan berdoa bagi yang mencaci. Menarik karena dunia diwarnai oleh kebalikan dari keempatnya. Lebih banyak berteriak sama keras atau lebih keras. Kutuk dan dendam membara disiram oleh kehadiran Yesus yang membawa kesejukan.
Yesus bukan hanya mengatakan apa yang perlu dilakukan namun juga dengan memberikan contoh bagaimana dan apa yang harus dilakukan. Tanpa pamrih.
Yesus juga mengajak kita untuk menyadari apa yang kita inginkan orang lain kepada kita, perlu pula kita melakukan bagi yang lain terlebih dahulu. Tidak semata perlakuan adil namun perlu melihat pula memberikan perhatian kepada kebutuhan sesama.
Kasih para murid harus lebih dan tentu berbeda dengan orang kebanyakan. Bagaimana sikap kita tidak boleh hanya sama dengan orang kebanyakan. Kalau demikian apa bedanya dan kualitasnya?

Saudara terkasih, mengikuti Yesus berkaitan dengan kualitas, dalam hal ini adalah kualitas kasih yang diberikan dan diwujudkan bagi sesama dan juga kepada Tuhan. Mengasihi bahkan kepada musuh, jelas menunjukkan perbedaan yang signifikan, kebanyakan adalah pembalasan setimpal kadnag berlebih. Dendam, saling hujat dan kutuk, merupakan ladang kasih Tuhan untuk menghentikannya dengan bersikap sebaliknya. Bagaimana perlu memberkati siapa yang mengutuk dan mengampuni. Sikap yang tidak mudah kalau berjalan sendirian. Allah telah melakukannya dan kita akan dimampukannya. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar