Rabu
Biasa Pekan XXIII (H)
Kol.
3:1-11
Mzm.
145:2-310-1112-13ab
Luk.
6:20-26
Kol.
3:1-11
3:1 Karena itu, kalau kamu
dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana
Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
3:2 Pikirkanlah perkara yang
di atas, bukan yang di bumi.
3:3 Sebab kamu telah mati dan
hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
3:4 Apabila Kristus, yang
adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama
dengan Dia dalam kemuliaan.
3:5 Karena itu matikanlah
dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa
nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
3:6 semuanya itu mendatangkan
murka Allah [atas orang-orang durhaka].
3:7 Dahulu kamu juga
melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.
3:8 Tetapi sekarang, buanglah
semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang
keluar dari mulutmu.
3:9 Jangan lagi kamu saling
mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
3:10 dan telah mengenakan
manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang
benar menurut gambar Khaliknya;
3:11 dalam hal ini tiada lagi
orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar
atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di
dalam segala sesuatu.
Luk.
6:20-26
6:27 "Tetapi kepada
kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik
kepada orang yang membenci kamu;
6:28 mintalah berkat bagi
orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.
6:29 Barangsiapa menampar
pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa
yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu.
6:30 Berilah kepada setiap
orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang
mengambil kepunyaanmu.
6:31 Dan sebagaimana kamu
kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada
mereka.
6:32 Dan jikalau kamu
mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosa
pun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka.
6:33 Sebab jikalau kamu
berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu?
Orang-orang berdosa pun berbuat demikian.
6:34 Dan jikalau kamu
meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu
dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada
orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak.
6:35 Tetapi kamu, kasihilah
musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak
mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak
Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu
berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.
6:36 Hendaklah kamu murah
hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."
6:37 "Janganlah kamu
menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum,
maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.
6:38 Berilah dan kamu akan
diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang
tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai
untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."
Seruan
Kasih
Seruan kasih radikal, sebagaimana Bapa juga
melakukannya, yaitu mengasihi musuh, berbuat baik kepada yang membenci,
memberkati yang mengutuk, dan berdoa bagi yang mencaci. Menarik karena dunia
diwarnai oleh kebalikan dari keempatnya. Lebih banyak berteriak sama keras atau
lebih keras. Kutuk dan dendam membara disiram oleh kehadiran Yesus yang membawa
kesejukan.
Yesus bukan hanya mengatakan apa yang perlu dilakukan
namun juga dengan memberikan contoh bagaimana dan apa yang harus dilakukan. Tanpa
pamrih.
Yesus juga mengajak kita untuk menyadari apa yang
kita inginkan orang lain kepada kita, perlu pula kita melakukan bagi yang lain
terlebih dahulu. Tidak semata perlakuan adil namun perlu melihat pula memberikan
perhatian kepada kebutuhan sesama.
Kasih para murid harus lebih dan tentu berbeda
dengan orang kebanyakan. Bagaimana sikap kita tidak boleh hanya sama dengan
orang kebanyakan. Kalau demikian apa bedanya dan kualitasnya?
Saudara terkasih, mengikuti Yesus berkaitan dengan
kualitas, dalam hal ini adalah kualitas kasih yang diberikan dan diwujudkan
bagi sesama dan juga kepada Tuhan. Mengasihi bahkan kepada musuh, jelas
menunjukkan perbedaan yang signifikan, kebanyakan adalah pembalasan setimpal
kadnag berlebih. Dendam, saling hujat dan kutuk, merupakan ladang kasih Tuhan
untuk menghentikannya dengan bersikap sebaliknya. Bagaimana perlu memberkati
siapa yang mengutuk dan mengampuni. Sikap yang tidak mudah kalau berjalan
sendirian. Allah telah melakukannya dan kita akan dimampukannya. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar