Pesta
Kelahiran SP Maria (P)
Rm.
8:18-23
Mzm.
13:6ab,6cd
Mat.
1:18-23
Rm.
8:18-23
8:28 Kita tahu sekarang,
bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi
mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan
rencana Allah.
8:29 Sebab semua orang yang
dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi
serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung
di antara banyak saudara.
8:30 Dan mereka yang
ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang
dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya,
mereka itu juga dimuliakan-Nya.
Mat.
1:18-23
1:18 Kelahiran Yesus Kristus
adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf,
ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami
isteri.
1:19 Karena Yusuf suaminya,
seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum,
ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.
1:20 Tetapi ketika ia
mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan
berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai
isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
1:21 Ia akan melahirkan anak
laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan
menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
1:22 Hal itu terjadi supaya
genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi:
1:23 "Sesungguhnya, anak
dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan
menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah menyertai kita.
Maria
dan Yesus
Saudara terkasih, kita sebagai umat Gereja Katolik
sering lebih dekat dan akrab berkaitan dengan devosional kepada Ibu Maria.
Ekaristi pun masih ada yang asyik dengan
rosarionya. Tempat ziarah akan penuh dibandingkan dengan perayaan Ekaristi. Tidak
ada yang salah dengan kebiasaan dan olah kesalehan ini, namun kita perlu tahu
bahwa Maria tidak bisa dan tidak boleh menggantikan Yesus.
Maria itu perantara kepada Yesus. Dasar iman
kepercayaan Katolik ada yang bernama tradisi, di mana dalam Kitab Suci tidak
ada, namun diyakini sejak awal Gereja dan diyakini kebenarannya. Seperti kelahiran
Maria ini tentu saja seara historis ada, meskipun dalam Kitab Suci tidak
melaporkannya. Mengapa Gereja memperingatinya? Sosok penting Maria dalam karya
keselamatan. Yesus tidak akan lahir ke dunia tanpa peran kandungan Maria. Maria
menjadi kudus karena Yesus yang bersemayam di kandungannya.
Saudara terkasih, penghormatan kita kepada Maria
tidak kalah pentingnya dengan penghormatan kita kepada Allah Bapa dan Putera,
namun jangan sampai justru lebih mengedepankan Maria. Tentu kita paham bahwa
berbicara dan meminta bantuan kepada ibu atau sosok perempuan lebih nyaman dan
lebih terbuka, pengalaman manusiawi tersebut terbawa dalam kehidupan
spiritual.BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar