Selasa, 15 September 2015

Peran Maria

Pw. SP. Maria Berdukacita (P)
1 Kor. 12:31-13:13
Mzm. 31:2-3a,3b-4,5-6,15-16,20
Luk. 2:33-35


1 Kor. 12:31-13:13

12:31 Jadi berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi
13:1 Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.
13:2 Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.
13:3 Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.
13:4 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
13:5 Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
13:6 Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
13:7 Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
13:8 Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.
13:9 Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna.
13:10 Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap.
13:11 Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.
13:12 Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.
13:13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.



Luk. 2:33-35

2:33 Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia.
2:34 Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan
2:35 -- dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri --, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang."



Peran Maria

Saudara terkasih, peran Ibu Maria sangat penting bagi karya Yesus. Dimulai dengan keberaniannya mengatakan ,”aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut kehendak-Mu.” Sikap siap sedia yang demikian besar, hingga berakhir ketika Yesus menyatakan dan menyerahkannya kepada murid-murid-Nya (Yoh. 19:27). Akhir dengan duka cita dan kepedihan, bagaimana Marai memegang peran itu tanpa henti, meskipun duka mendalam. Duka itu tidak hanya sekali, namun berkali-kali, bagaiamana ketika mereka menyerahkan ke dalam Bait Allah sebagai anak sulung laki-laki, Simeon mengatakan bahwa akan ada pedang yang menembus jiwamu. Pernyataan yang luar biasa kerasnya bagi hati seorang ibu.
Mengikuti Yesus bukan hanya ketika enak dan senang saja, berkali-kali Maria sebagai ibu tentu sedih, ditolak ketika Ia diajak pulang dari Bait Allah, juga ketika mereka mencari dan hendak bertemu. Pemahaman dan pengenalan akan Pribadi Yesus, sangat penting bagi kita, karena itu menentukan bagaimana relasi kita dengan DIA.
Sikap Maria yang selalu menyimpan dalam hati, melakukan apa yang menjadi rencana-Nya, bukan keinginan hatinya sendiri, merupakan sikap iman yang mendalam dan kuat. Tidak memaksakan keinginan dan kerinduan pribadi, namun apa yang menjadi kehendak Yesus dan Tuhan Allah tentunya. Duka yang membahagiakan bagi Maria, ketika ia sanggup dan berani menyatakan siap untuk menjadi rekan Allah dalam karya keselamatan.

Hati-hati penghormatan kepada Maria, jangan sampai menjauhkan kita kepada Allah, sering pilihan dan perbuatan kita karena keterbatasan kita malah tidak tepat. Bukan salah namun tidak tepat. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar