Kamis, 10 September 2015

Kasih Tanpa Pamrih

Kamis Biasa Pekan XXIII (H)
Kol. 3:12-17
Mzm. 150:1-2,3-4,5-6
Luk. 6:27-38


Kol. 3:12-17

3:12 Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
3:13 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
3:15 Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.
3:16 Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
3:17 Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.

Luk. 6:27-38

6:27 "Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;
6:28 mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.
6:29 Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu.
6:30 Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu.
6:31 Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.
6:32 Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosa pun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka.
6:33 Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian.
6:34 Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak.
6:35 Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.
6:36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."
6:37 "Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.
6:38 Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."



Kasih Tanpa Pamrih

Saudara terkasih, hari ini gereja mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kebaikan dan kasih itu seharusnya kita lakukan. Pertama, umumnya atau biasanya orang memiliki kasih atau kebaiakan kepada orang yang berlaku baik dan mengasihi kita, sebaliknya ketika orang itu memusuhi kita, kita akan menarik diri dan juga menjaga jarak dan kemudian berbuat buruk juga. Yesus menghendaki berbeda. Mengasihi bahkan orang yang berbuat buruk kepada kita. Kedua, tidak menghendaki balasan. Orang sering berpamrih bahkan juga kepada Tuhan, menggugat pernah berbuat kalau tidak mendapatkan balasan setimpal, protes kepaa Tuhan pun tidak jarang dilakukan. Ketiga, tanpa bunga, meminjamkan biasanya kita berfikir adanya bunga. Demikianpun berkaitan dengan Tuhan, ketika kita memberikan sesuatu baik bagi gereja aksi sosial, atau apapun berpikir nanti akan mendapatkan jauh lebih besar dari Tuhan.Tuhan justru kebalikannya dari itu, di mana Tuhan menghendaki kita memberikan lebih dari orang yang membutuhkannya.


Mengapa Tuhan seolah menuntut hal yang begitu besar? Sama sekali tidak karena Tuhan telah melakukan terlebih dahulu. Ia memberikan teladan dengan perbuatan bukan hanya meminta atau menuntut saja. Ia yang menguatkan dalam ketidakmampuan kita. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar