Kamis
Biasa Pekan XXIII (H)
Kol.
3:12-17
Mzm.
150:1-2,3-4,5-6
Luk.
6:27-38
Kol.
3:12-17
3:12 Karena itu, sebagai
orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas
kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
3:13 Sabarlah kamu seorang
terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang
menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu,
kamu perbuat jugalah demikian.
3:14 Dan di atas semuanya
itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
3:15 Hendaklah damai
sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah
dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.
3:16 Hendaklah perkataan
Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan
segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil
menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur
kepada Allah di dalam hatimu.
3:17 Dan segala sesuatu yang kamu
lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama
Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.
Luk.
6:27-38
6:27 "Tetapi kepada
kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik
kepada orang yang membenci kamu;
6:28 mintalah berkat bagi
orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.
6:29 Barangsiapa menampar
pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa
yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu.
6:30 Berilah kepada setiap
orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang
mengambil kepunyaanmu.
6:31 Dan sebagaimana kamu
kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.
6:32 Dan jikalau kamu
mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosa
pun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka.
6:33 Sebab jikalau kamu
berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang
berdosa pun berbuat demikian.
6:34 Dan jikalau kamu
meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu
dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada
orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak.
6:35 Tetapi kamu, kasihilah
musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak
mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak
Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu
berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.
6:36 Hendaklah kamu murah
hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."
6:37 "Janganlah kamu
menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum,
maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.
6:38 Berilah dan kamu akan
diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang
tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai
untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."
Kasih
Tanpa Pamrih
Saudara terkasih, hari ini gereja mengajak kita
untuk merenungkan bagaimana kebaikan dan kasih itu seharusnya kita lakukan. Pertama, umumnya atau biasanya orang
memiliki kasih atau kebaiakan kepada orang yang berlaku baik dan mengasihi
kita, sebaliknya ketika orang itu memusuhi kita, kita akan menarik diri dan juga
menjaga jarak dan kemudian berbuat buruk juga. Yesus menghendaki berbeda. Mengasihi
bahkan orang yang berbuat buruk kepada kita. Kedua, tidak menghendaki balasan. Orang sering berpamrih bahkan
juga kepada Tuhan, menggugat pernah berbuat kalau tidak mendapatkan balasan
setimpal, protes kepaa Tuhan pun tidak jarang dilakukan. Ketiga, tanpa bunga, meminjamkan biasanya kita berfikir adanya
bunga. Demikianpun berkaitan dengan Tuhan, ketika kita memberikan sesuatu baik
bagi gereja aksi sosial, atau apapun berpikir nanti akan mendapatkan jauh lebih
besar dari Tuhan.Tuhan justru kebalikannya dari itu, di mana Tuhan menghendaki
kita memberikan lebih dari orang yang membutuhkannya.
Mengapa Tuhan seolah menuntut hal yang begitu
besar? Sama sekali tidak karena Tuhan telah melakukan terlebih dahulu. Ia
memberikan teladan dengan perbuatan bukan hanya meminta atau menuntut saja. Ia yang
menguatkan dalam ketidakmampuan kita. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar