Kamis
Biasa Pekan XXIV (H)
1
Tim. 4:12-16
Mzm.
111:7-8,9,10
Luk.
7:36-50
1
Tim. 4:12-16
4:12 Jangan seorang pun
menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang
percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam
kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.
4:13 Sementara itu, sampai
aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan
dalam mengajar.
4:14 Jangan lalai dalam
mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh
nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua.
4:15 Perhatikanlah semuanya
itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang.
4:16 Awasilah dirimu sendiri
dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat
demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar
engkau.
Luk.
7:36-50
7:36 Seorang Farisi
mengundang Yesus untuk datang makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang
Farisi itu, lalu duduk makan.
7:37 Di kota itu ada seorang
perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu
mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia
membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi.
7:38 Sambil menangis ia pergi
berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan
air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan
meminyakinya dengan minyak wangi itu.
7:39 Ketika orang Farisi yang
mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hatinya: "Jika Ia ini
nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini;
tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa."
7:40 Lalu Yesus berkata
kepadanya: "Simon, ada yang hendak Kukatakan kepadamu." Sahut Simon:
"Katakanlah, Guru."
7:41 "Ada dua orang yang
berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar,
yang lain lima puluh.
7:42 Karena mereka tidak
sanggup membayar, maka ia menghapuskan hutang kedua orang itu. Siapakah di
antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia?"
7:43 Jawab Simon: "Aku
kira dia yang paling banyak dihapuskan hutangnya." Kata Yesus kepadanya:
"Betul pendapatmu itu."
7:44 Dan sambil berpaling
kepada perempuan itu, Ia berkata kepada Simon: "Engkau lihat perempuan
ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh
kaki-Ku, tetapi dia membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan
rambutnya.
7:45 Engkau tidak mencium
Aku, tetapi sejak Aku masuk ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku.
7:46 Engkau tidak meminyaki
kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi.
7:47 Sebab itu Aku berkata
kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat
kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih."
7:48 Lalu Ia berkata kepada perempuan
itu: "Dosamu telah diampuni."
7:49 Dan mereka, yang duduk
makan bersama Dia, berpikir dalam hati mereka: "Siapakah Ia ini, sehingga
Ia dapat mengampuni dosa?"
7:50 Tetapi Yesus berkata
kepada perempuan itu: "Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan
selamat!"
Pengurapan
Perempuan Berdosa
Saudara terkasih, kisah ini, khas Lukas yang sangat
menarik. Setelah beberapa saat berbicara penolakan, kali ini justru penerimaan.
Penerimaan oleh perempuan yang terkenal sebagai pendosa. Cakrawala baru, di
mana seorang Guru mau makan dan dibasuh oleh pendosa.
Keterbukaaan, Yesus datang untuk menyelamatkan
pendosa sebagaimana tabib datang untuk menyembuhkan orang sakit. Bukti nyata Ia
pertontonkan ketika menerima pendosa, salah satunya perempuan ini. Tidak heran
orang banyak, termasuk tuan rumah dan orag Farisi, heran dan berpikirm apakah
DIA tidak tahu.
Diam itu emas. Perempuan itu melakukan apa yang
hendak ia sampaikan dalam diam dan itu berkenan di hadapan Tuhan. Diam itu emas
dan melakukan tentu merupakan bukti, belas kasih yang tidak terhingga.
Pandangan baru. Kepercayaan pendosa menjamah orang
lain, bisa ikut tidak suci, paham yang hendak dirombak oleh Yesus. Yesus sebagai
Pribadi Yang Suci tidak terpengaruh oleh kedosaan manusia di sekeliling-Nya. Kualitas-Nya
tetap selamanya.
Kuasa mengampuni dosa. Kontroversi yang ada, namun
Yesus tetap dalam perutusan-Nya. Iman membuahkan pengampunan dan keselamatan,
ketia Ia hadir dan menerima kembali kita dari kedosaan kita.
Saudara terkasih, pengurapan perempuan berdosa
memberikan kepada kita banyak pelajaran berharga. Diam belum tentu buruk, dan
kasih itu perlu tindak nyata. Iman sebagai sarana mendapatkan keselamatan dan
kasih karunia Allah. Kedosaan orang lain atau pihak lain tidak mempengaruhi
kualitas seseorang kecuali pelakunya sendiri. Bagaimana pilihan kita dalam
hidup sehari-hari? BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar