Kamis, 17 September 2015

Pengurapan Perempuan Berdosa

Kamis Biasa Pekan XXIV (H)
1 Tim. 4:12-16
Mzm. 111:7-8,9,10
Luk. 7:36-50


1 Tim. 4:12-16

4:12 Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.
4:13 Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar.
4:14 Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua.
4:15 Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang.
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.


Luk. 7:36-50

7:36 Seorang Farisi mengundang Yesus untuk datang makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan.
7:37 Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi.
7:38 Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.
7:39 Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hatinya: "Jika Ia ini nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini; tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa."
7:40 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Simon, ada yang hendak Kukatakan kepadamu." Sahut Simon: "Katakanlah, Guru."
7:41 "Ada dua orang yang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh.
7:42 Karena mereka tidak sanggup membayar, maka ia menghapuskan hutang kedua orang itu. Siapakah di antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia?"
7:43 Jawab Simon: "Aku kira dia yang paling banyak dihapuskan hutangnya." Kata Yesus kepadanya: "Betul pendapatmu itu."
7:44 Dan sambil berpaling kepada perempuan itu, Ia berkata kepada Simon: "Engkau lihat perempuan ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kaki-Ku, tetapi dia membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya.
7:45 Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku.
7:46 Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi.
7:47 Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih."
7:48 Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: "Dosamu telah diampuni."
7:49 Dan mereka, yang duduk makan bersama Dia, berpikir dalam hati mereka: "Siapakah Ia ini, sehingga Ia dapat mengampuni dosa?"
7:50 Tetapi Yesus berkata kepada perempuan itu: "Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!"



Pengurapan Perempuan Berdosa

Saudara terkasih, kisah ini, khas Lukas yang sangat menarik. Setelah beberapa saat berbicara penolakan, kali ini justru penerimaan. Penerimaan oleh perempuan yang terkenal sebagai pendosa. Cakrawala baru, di mana seorang Guru mau makan dan dibasuh oleh pendosa.
Keterbukaaan, Yesus datang untuk menyelamatkan pendosa sebagaimana tabib datang untuk menyembuhkan orang sakit. Bukti nyata Ia pertontonkan ketika menerima pendosa, salah satunya perempuan ini. Tidak heran orang banyak, termasuk tuan rumah dan orag Farisi, heran dan berpikirm apakah DIA tidak tahu.
Diam itu emas. Perempuan itu melakukan apa yang hendak ia sampaikan dalam diam dan itu berkenan di hadapan Tuhan. Diam itu emas dan melakukan tentu merupakan bukti, belas kasih yang tidak terhingga.
Pandangan baru. Kepercayaan pendosa menjamah orang lain, bisa ikut tidak suci, paham yang hendak dirombak oleh Yesus. Yesus sebagai Pribadi Yang Suci tidak terpengaruh oleh kedosaan manusia di sekeliling-Nya. Kualitas-Nya tetap selamanya.
Kuasa mengampuni dosa. Kontroversi yang ada, namun Yesus tetap dalam perutusan-Nya. Iman membuahkan pengampunan dan keselamatan, ketia Ia hadir dan menerima kembali kita dari kedosaan kita.
Saudara terkasih, pengurapan perempuan berdosa memberikan kepada kita banyak pelajaran berharga. Diam belum tentu buruk, dan kasih itu perlu tindak nyata. Iman sebagai sarana mendapatkan keselamatan dan kasih karunia Allah. Kedosaan orang lain atau pihak lain tidak mempengaruhi kualitas seseorang kecuali pelakunya sendiri. Bagaimana pilihan kita dalam hidup sehari-hari? BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar