Jumat
Biasa Pekan XXIII (H)
1
Tim. 1:1-2,12-14
Mzm.
16:1,2a,5,7-8,11
Luk.
6:39-42
1
Tim. 1:1-2,12-14
1:1 Dari Paulus, rasul
Kristus Yesus menurut perintah Allah, Juruselamat kita, dan Kristus Yesus,
dasar pengharapan kita,
1:2 kepada Timotius, anakku
yang sah di dalam iman: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah
Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau.
1:12 Aku bersyukur kepada
Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap
aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku --
1:13 aku yang tadinya seorang
penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah
dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di
luar iman.
1:14 Malah kasih karunia
Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan
kasih dalam Kristus Yesus.
Luk.
6:39-42
6:39 Yesus mengatakan pula
suatu perumpamaan kepada mereka: "Dapatkah orang buta menuntun orang buta?
Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lobang?
6:40 Seorang murid tidak
lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan
sama dengan gurunya.
6:41 Mengapakah engkau
melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu
sendiri tidak engkau ketahui?
6:42 Bagaimanakah engkau
dapat berkata kepada saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar yang
ada di dalam matamu, padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat? Hai
orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat
dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
Kebijaksanaan
Saudara terkasih, kita bisa belajar mengenai
kebijaksaan dalam bacaan kita hari ini. Pertama kebijaksaan yang mengajarkan
bagaimana tidak efektifnya orang buta yang dituntun oleh sesama oran buta. Kedua,
kebijaksanaan seorang murid yang akan sama dengan gurunya kalau telah
menyelesaikan belajarnya. Ketiga mengenai ajakan untuk mengadakan evaluasi ke
dalam diri sendiri sebelum mengadakan evaluasi bagi orang lain.
Apa yang kita saksikan hari-hari ini, baaan ini
benar-benar tepat dan kontekstual. Bagaimana banyak orang selalu mengajari
orang sedang dia sendiri sama sekali tidak bisa. Mengevaluasi, mengkritik, bahkan
akhirnya menghujat sedangkan diri mereka tidak melakukan apapun. Orang yang
tidak mau belajar namun selalu menunt orang lain berbuat lebih. Hal ini bukan
hanya di negara namun juga dalam kehidupan menggereja. Panggilan biar anak
orang lain saja, biar aku bantu dengan doa atau materi. Petugas, dipilih tidak
mau namun kalau ada kekurangan akan mencelanya dengan berlebih-lebihan.
Saudara terkasih, kita memang hidup di dalam dunia
yang demikian. kita tidak bisa menghindarinya, namun bisa menyelaminya dan
tidak ikut terlibat arus di sana. Pilihan Tuhan atas diri kita tentu Tuhan pula
yang akan memberikan kekuatan sehingga kita tidak akan jatuh dalam arus dunia
tersebut. Tiga catatan kebijaksanaan yang perlu kita geluti agar makin memiliki
hati yang penuh kasih dan peduli pada sesama. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar