Senin, 07 September 2015

Menyelamatkan atau Membinasakan?

Senin Biasa (H), Pekan XXIII
Kol. 1:24-2:3
Mzm. 62:6-7,9
Luk. 6:6-11


Kol. 1:24-2:3

1:24 Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat.
1:25 Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu,
1:26 yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.
1:27 Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!
1:28 Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.
1:29 Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku.
2:1 Karena aku mau, supaya kamu tahu, betapa beratnya perjuangan yang kulakukan untuk kamu, dan untuk mereka yang di Laodikia dan untuk semuanya, yang belum mengenal aku pribadi,
2:2 supaya hati mereka terhibur dan mereka bersatu dalam kasih, sehingga mereka memperoleh segala kekayaan dan keyakinan pengertian, dan mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus,
2:3 sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan.


Luk. 6:6-11

6:6 Pada suatu hari Sabat lain, Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya.
6:7 Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, supaya mereka dapat alasan untuk mempersalahkan Dia.
6:8 Tetapi Ia mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada orang yang mati tangannya itu: "Bangunlah dan berdirilah di tengah!" Maka bangunlah orang itu dan berdiri.
6:9 Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Aku bertanya kepada kamu: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?"
6:10 Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Orang itu berbuat demikian dan sembuhlah tangannya.
6:11 Maka meluaplah amarah mereka, lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan terhadap Yesus


Menyelamatkan atau Membinasakan?

Saudara terkasih, kita diajak oleh Yuhan untuk merenungkan apa yang menjadi prioritas, mendesak dan penting serta hanya masalah sepele dan biasa. Yesus telah diamat-amati untuk melihat apa yang akan dilakukan,yaitu alasan untuk menhentikan fenomena Yesus yang makin menguat di tengah mereka. Mereka tahu dengan persis apa yang akan Yesus lakukan karena ada orang lumpuh. Saat yang tepat untuk menjatuhkan “musuh” duri mereka.
Pilihan Yesus konsisten untuk tetap melakukan apa yang harus Ia lakukan. Ia akan menyembuhkan dengan bertanya terlebih dahulu, bagaimana mereka akan bereaksi yang telah IA ketahui. Penolakan atau hujatan. Menyelamatkan atau membinasakan yang kebih baik di hari Sabat. Jelas saja mereka tidak akan bisa menjawab karena ingin menjebak Yesus, justru mereka yang terdesak oleh kepercayaan mereka.
Yesus melakukan apa yang memang harus dilakukan bukan untuk mencari nama. Tetap saja Ia sembuhkan orang lumpuh tersebut. Menjalankan kehendak Tuhan dan menyelamatkan jiwa lebih IA pilih.

Sauadara terkasih, terkadang kita takut untuk menyatakan iman kepercayaan kita, apalagi menyuarakan kebenaran, ketika apa yang kita yakini benar itu tidak didukung oleh mayoritas lingkungan kita. Mencari aman demi apapun, pekerjaan, posisi, jabatan, atau apapun itu. Tuhan mengajarkan kepada kita untuk berani mengedepankan kebenaran dan keselamatan di atas segalanya. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar