Sabtu
Biasa Pekan XXIII (H)
1
Tim. 1:15-17
Mzm.
113:1-2,-4,5a,6,7
Luk.
6:43-49
1
Tim. 1:15-17
1:15 Perkataan ini benar dan
patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk
menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling
berdosa.
1:16 Tetapi justru karena itu
aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus
Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh
bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.
1:17 Hormat dan kemuliaan
sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak
nampak, yang esa! Amin.
Luk.
6:43-49
6:43
"Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik,
dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik.
6:44 Sebab
setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik
buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur.
6:45 Orang yang
baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan
orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang
jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya."
6:46
"Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak
melakukan apa yang Aku katakan?
6:47 Setiap
orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya --
Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan --,
6:48 ia sama
dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan
meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda
rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun.
6:49 Akan
tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama
dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir
melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya."
Pohon Dikenal dari Buahnya
Saudara terkasih, hari ini Yesus
mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kita ini mengungkapkan kepribadian
kita dengan perilaku dan kata-kata kita. Yesus memberikan renungan dengan
mengatakan buah itu menunjukkan pohonya. Tidak mungkin pohon semak akan menghasilkan buah anggur manis.
Kita hari-hari ini disuguhi dengan
aneka hujatan dan cacian, oleh pelaku kecurangan, mengapa bisa demikian? itu
menunjukkan hati yang terdalam dari mereka yang memiliki hati yang memang
kotor, sehingga tidak bisa mengatakan maaf aku telah melakukan keburukan. Keburukan
itu dikemas dengan segala cara seolah-olah orang lain tidak akan tahu namun
tetap saja keluar apa yang ada di dalam hati sana. Kesejatian yang tidak akan
bisa disembunyikan.
Yesus mengajak kita untuk menilik
hati kita sendiri, bagaimana buah yang kita hasilkan itu, apakah baik atau
buruk, menguntungkan atau merugikan, membantu atau menghambat, baik untuk diri
kita ataupun orang lain. Kualitas kita bisa kita ketahui dari pilihan-pilihan
kita dalam hidup sehari-hari.
Saudara terkasih, Yesus mengajak kita
pula untuk tidak hanya puas menjadi pendengar sabda-Nya, namun juga
melakukannya. Melakukan sebagai buti konkret bahwa kita telah mengerti dengan
baik apa yang telah IA sabdakan. Ketaatan untuk datang, mendengar, dan
melakukan. Melakukan menjadi penting agar kita bisa menjadi saluran rahmat bagi
sesama kita. Kita menjadi saluran bukan malah menghentikan rahmat untuk diri
kita sendiri. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar