Jumat, 25 September 2015

Pemberitahuan Kedua tentang Penderitaan

Sabtu Biasa Pekan XXV (H)
Za. 2:1-5,10-11a
Yer. 31:31:10,11-12ab,13
Luk. 9:43b-45


Za. 2:1-5,10-11a

2:1 Aku melayangkan mataku dan melihat: tampak seorang yang memegang tali pengukur.
2:2 Lalu aku bertanya: "Ke manakah engkau ini pergi?" Maka ia menjawab aku: "Ke Yerusalem, untuk mengukurnya, untuk melihat berapa lebarnya dan panjangnya."
2:3 Dan sementara malaikat yang berbicara dengan aku itu maju ke depan, majulah seorang malaikat lain mendekatinya,
2:4 yang diberi perintah: "Berlarilah, katakanlah kepada orang muda yang di sana itu, demikian: Yerusalem akan tetap tinggal seperti padang terbuka oleh karena banyaknya manusia dan hewan di dalamnya.
2:5 Dan Aku sendiri, demikianlah firman TUHAN, akan menjadi tembok berapi baginya di sekelilingnya, dan Aku akan menjadi kemuliaan di dalamnya."
2:10 Bersorak-sorailah dan bersukarialah, hai puteri Sion, sebab sesungguhnya Aku datang dan diam di tengah-tengahmu, demikianlah firman TUHAN;
2:11 dan banyak bangsa akan menggabungkan diri kepada TUHAN pada waktu itu dan akan menjadi umat-Ku dan Aku akan diam di tengah-tengahmu.


Luk. 9:43b-45

9:43b Ketika semua orang itu masih heran karena segala yang diperbuat-Nya itu, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya:
9:44 "Dengarlah dan camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia."
9:45 Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada-Nya.



Pemberitahuan Kedua tentang Penderitaan

Warta mengenai penderitaan ini sangat terasa kontras dengan apa yang disaksikan para murid di mana mereka bertiga melihat dalam transfigurasi, Yesus penuh kemuliaan. Para pendengar dan murid lain menyaksikan perbuatan besar dan ajaib yang dilakukan oleh Yesus, namun justru Yesus menyatakan diri sebagai akan diserahkan ke dalam tangan manusia.
Para murid tidak bisa mengerti apa yang Yesus maksudkan, namun tidak berani menanyakannya, dan hingga setelah penyaliban, ketika di Emaus mereka sadar akan arti semua itu. Kebangkitan yang membawa pengetahuan.
Saudara terkasih, Mesias yang menderita dan mengalami penyiksaan bukan ciri mesianisme yang dikenal masa itu. Budaya dan tradisi para murid masih menilai bahwa mesias itu tidak menderita seperti yang akan dialami Yesus. Ketika Yesus mengenalkan mesianisme gaya baru, khas Yesus, membuat mereka kaget dan bahkan bingung. Kebangkitan membawa pemahaman baru dan merupakan pembaharuan bagi mereka dan budaya mereka. BD.eLeSHa.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar