Sabtu
Biasa Pekan XXV (H)
Za.
2:1-5,10-11a
Yer.
31:31:10,11-12ab,13
Luk.
9:43b-45
Za.
2:1-5,10-11a
2:1 Aku melayangkan mataku
dan melihat: tampak seorang yang memegang tali pengukur.
2:2 Lalu aku bertanya:
"Ke manakah engkau ini pergi?" Maka ia menjawab aku: "Ke
Yerusalem, untuk mengukurnya, untuk melihat berapa lebarnya dan
panjangnya."
2:3 Dan sementara malaikat
yang berbicara dengan aku itu maju ke depan, majulah seorang malaikat lain
mendekatinya,
2:4 yang diberi perintah:
"Berlarilah, katakanlah kepada orang muda yang di sana itu, demikian:
Yerusalem akan tetap tinggal seperti padang terbuka oleh karena banyaknya
manusia dan hewan di dalamnya.
2:5 Dan Aku sendiri,
demikianlah firman TUHAN, akan menjadi tembok berapi baginya di sekelilingnya,
dan Aku akan menjadi kemuliaan di dalamnya."
2:10 Bersorak-sorailah dan
bersukarialah, hai puteri Sion, sebab sesungguhnya Aku datang dan diam di
tengah-tengahmu, demikianlah firman TUHAN;
2:11 dan banyak bangsa akan
menggabungkan diri kepada TUHAN pada waktu itu dan akan menjadi umat-Ku dan Aku
akan diam di tengah-tengahmu.
Luk.
9:43b-45
9:43b Ketika semua orang itu
masih heran karena segala yang diperbuat-Nya itu, Yesus berkata kepada
murid-murid-Nya:
9:44 "Dengarlah dan
camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan
manusia."
9:45 Mereka tidak mengerti
perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak
dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu
kepada-Nya.
Pemberitahuan
Kedua tentang Penderitaan
Warta mengenai penderitaan ini sangat terasa
kontras dengan apa yang disaksikan para murid di mana mereka bertiga melihat
dalam transfigurasi, Yesus penuh kemuliaan. Para pendengar dan murid lain
menyaksikan perbuatan besar dan ajaib yang dilakukan oleh Yesus, namun justru
Yesus menyatakan diri sebagai akan diserahkan ke dalam tangan manusia.
Para murid tidak bisa mengerti apa yang Yesus
maksudkan, namun tidak berani menanyakannya, dan hingga setelah penyaliban,
ketika di Emaus mereka sadar akan arti semua itu. Kebangkitan yang membawa
pengetahuan.
Saudara terkasih, Mesias yang menderita dan
mengalami penyiksaan bukan ciri mesianisme yang dikenal masa itu. Budaya dan
tradisi para murid masih menilai bahwa mesias itu tidak menderita seperti yang
akan dialami Yesus. Ketika Yesus mengenalkan mesianisme gaya baru, khas Yesus,
membuat mereka kaget dan bahkan bingung. Kebangkitan membawa pemahaman baru dan
merupakan pembaharuan bagi mereka dan budaya mereka. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar