Rabu, 30 September 2015

Mengikuti Yesus

Pw. S. Hieronimus, ImPujG (P)
Neh. 2:1-8
Mzm. 137:1-2,3,4-5
Luk. 9:57-62



Neh. 2:1-8

2:1 Pada bulan Nisan tahun kedua puluh pemerintahan raja Artahsasta, ketika menjadi tugasku untuk menyediakan anggur, aku mengangkat anggur dan menyampaikannya kepada raja. Karena aku kelihatan sedih, yang memang belum pernah terjadi di hadapan raja,
2:2 bertanyalah ia kepadaku: "Mengapa mukamu muram, walaupun engkau tidak sakit? Engkau tentu sedih hati." Lalu aku menjadi sangat takut.
2:3 Jawabku kepada raja: "Hiduplah raja untuk selamanya! Bagaimana mukaku tidak akan muram, kalau kota, tempat pekuburan nenek moyangku, telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya habis dimakan api?"
2:4 Lalu kata raja kepadaku: "Jadi, apa yang kauinginkan?" Maka aku berdoa kepada Allah semesta langit,
2:5 kemudian jawabku kepada raja: "Jika raja menganggap baik dan berkenan kepada hambamu ini, utuslah aku ke Yehuda, ke kota pekuburan nenek moyangku, supaya aku membangunnya kembali."
2:6 Lalu bertanyalah raja kepadaku, sedang permaisuri duduk di sampingnya: "Berapa lama engkau dalam perjalanan, dan bilakah engkau kembali?" Dan raja berkenan mengutus aku, sesudah aku menyebut suatu jangka waktu kepadanya.
2:7 Berkatalah aku kepada raja: "Jika raja menganggap baik, berikanlah aku surat-surat bagi bupati-bupati di daerah seberang sungai Efrat, supaya mereka memperbolehkan aku lalu sampai aku tiba di Yehuda.
2:8 Pula sepucuk surat bagi Asaf, pengawas taman raja, supaya dia memberikan aku kayu untuk memasang balok-balok pada pintu-pintu gerbang di benteng Bait Suci, untuk tembok kota dan untuk rumah yang akan kudiami." Dan raja mengabulkan permintaanku itu, karena tangan Allahku yang murah melindungi aku.



Luk. 9:57-62

9:57 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus: "Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi."
9:58 Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
9:59 Lalu Ia berkata kepada seorang lain: "Ikutlah Aku!" Tetapi orang itu berkata: "Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku."
9:60 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana."
9:61 Dan seorang lain lagi berkata: "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku."
9:62 Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."



Mengikuti Yesus

Saudara terkasih, mengikuti Yesus berkaitan dengan kesempatan untuk semakin mengenal DIA secara pribadai dan ajaran-ajaran-Nya, terutama berkaitan dengan pemuridan. Pemuridan yang mengandaikan adanya komitmen dan perutusan.
Pengajaran melalui dialog tanya jawab sebagaimana pertanyaan ke mana Yesus akan pergi, dan jawaban yang jelas dan tegas baghwa IA tidak akan memberikan jaminan kenyamanan. Kesediaan untuk menyangkal diri dan memanggul salib. Gegap gempita dan semangat yang berkobar-kobar sering tidak mudah untuk menghadapi tantangan pemuridan Yesus ini.
Siapapun yang dipanggil mengikuti-Nya harus siap sedia dan tidak lagi menoleh ke belakang. Apapun harus ditinggalkan, termasuk keluarga, dan banyak hal yang sering kita berat untuk melepaskannya. Panggilan-Nya berarti ya dan tidak ada nanti atau sebentar.
Komitmen utuh dan mengalahkan segalanya demi Tuhan. Hal ini wajar dan layak ketika kita ingat bahwa Tuhan juga memberikan kepada kita apapun yang kita perlukan, tidak ada yang Tuhan lupakan akan hidup kita.
Saudara terkasih, komitmen total untuk mengikuti-Nya demi mewartakan kerajaan surga dan mengalahkan segala sesuatu. Diri sendiri dengan berbagai hal bisa kemampuan, harta, kecintaan, keluarga, bahkan juga karir. IA selalu nomor satu dan jangan harap akan kenyamanan. Apa yang Ia janjikan akan panggilan bukan untuk di dunia ini, namun ada di kehidupan nanti.BD.eLeSHa.


Selasa, 29 September 2015

Mari dan Lihatlah!

Pesta S. Mikael, Gabriel, dan Rafael, Malaikat Agung (P)
Dan. 7:9-10,13-14
Mzm. 138:1-2a,2bc-3,4-5
Yoh. 1:47-51


Dan. 7:9-10,13-14

7:9 Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;
7:10 suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab.
7:13 Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.
7:14 Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.


Yoh. 1:47-51

1:47 Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!"
1:48 Kata Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara."
1:49 Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!"
1:50 Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu."
1:51 Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."



Mari dan Lihatlah!

Saudara terkasih pola pemuridan Yesus sangat menarik, bagaimana seluruh murid itu diawali oleh perjumpaan satu orang secara langsung kepada Yesus dan kemudian mengajak rekan atau suadaranya untuk juga datang kepada Yesus. Pengalaman Natanael juga hampir mirip, ia dibawa oleh Filipus. Yesus mengatakan apa yang Ia lihat dalam diri Natanael yaitu orang yang tidak memiliki kepalsuan sama sekali, yang IA namakan sebagai Israel sejati.
Murid Yesus adalah dulunya murid Yohanes, bukan karena direbut, namun justru oleh Yohanes ditunjukkan dan diarahkan kepada Yang Kemudian itu. Sinergi peran dan perutusan yang sama sekali tidak menimbulkan friksi dan perselisihan.
Saudara terkasih, hari ini juga oleh Gereja dirayakan sebagai pesta Malaikat Agung yang terdiri atas Mikael, Gabriel, dan Rafael, di mana ketiganya memegang peran masing-masing. Mereka lah yang menyampaikan khabar gembira, mendampingi manusia untuk bisa sampai kepada Yesus, dan memberikan perlindungan dari mara bahaya terutama ketika diganggu roh jahat dan dunia yang makin mengerikan. Kita patut bergembira bahwa malaikat yang kita kenal adalah pribadi yang baik, bukan memata-matai kita, namun menjaga, memberi khabar gembira, dan mengawl kehidupan kita agar lebih baik. Pemuridan kita juga mengandaikan peran mereka, para malaikat itu yang memberikan kepada kita warta gembira, sehingga kita mampu menemukan Tuhan yang hendak menyelamatkan kita. BD.eLeSHa.



Senin, 28 September 2015

Siapa yang Terbesar

Senin Biasa Pekan XXVI (H)
Za. 8:1-8
Mzm. 102:16-18,19-21,29,22-23
Luk. 9:46-50


Za. 8:1-8

8:1 Datanglah firman TUHAN semesta alam, bunyinya:
8:2 "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Aku berusaha untuk Sion dengan kegiatan yang besar dan dengan kehangatan amarah yang besar.
8:3 Beginilah firman TUHAN: Aku akan kembali ke Sion dan akan diam di tengah-tengah Yerusalem. Yerusalem akan disebut Kota Setia, dan gunung TUHAN semesta alam akan disebut Gunung Kudus.
8:4 Beginilah firman TUHAN semesta alam: Akan ada lagi kakek-kakek dan nenek-nenek duduk di jalan-jalan Yerusalem, masing-masing memegang tongkat karena lanjut usianya.
8:5 Dan jalan-jalan kota itu akan penuh dengan anak laki-laki dan anak perempuan yang bermain-main di situ.
8:6 Beginilah firman TUHAN semesta alam: Kalau pada waktu itu sisa-sisa bangsa ini menganggap hal itu ajaib, apakah Aku akan menganggapnya ajaib? demikianlah firman TUHAN semesta alam.
8:7 Beginilah firman TUHAN semesta alam: Sesungguhnya, Aku menyelamatkan umat-Ku dari tempat terbitnya matahari sampai kepada tempat terbenamnya,
8:8 dan Aku akan membawa mereka pulang, supaya mereka diam di tengah-tengah Yerusalem. Maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka dalam kesetiaan dan kebenaran."


Luk. 9:46-50

9:46 Maka timbullah pertengkaran di antara murid-murid Yesus tentang siapakah yang terbesar di antara mereka.
9:47 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Karena itu Ia mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di samping-Nya,
9:48 dan berkata kepada mereka: "Barangsiapa menyambut anak ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku; dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia, yang mengutus Aku. Karena yang terkecil di antara kamu sekalian, dialah yang terbesar."
9:49 Yohanes berkata: "Guru, kami lihat seorang mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita."
9:50 Yesus berkata kepadanya: "Jangan kamu cegah, sebab barangsiapa tidak melawan kamu, ia ada di pihak kamu."



Siapa yang Terbesar

Saudara terkasih, beberapa saat sebelumnya, Yesus baru saja berbicara mengenai derita yang akan IA tanggungkan. Ia akan menderita di tangan manusia, namun malah para murid menjawab dalam kebingungan mereka, soal siapa yang terbesar di antara mereka. Bisik-bisik karena pemikiran mereka yang tidak bisa menerima gagasan Mesianisme yang menderita. Permintaan Yesus untuk para murid agar menyangkal diri justru berjawab dengan pertikaian soal siapa yang lebih besar.
Siapa yang paling besar, paling hebat, dan paling unggul adalah seperti kata Yesus yang menyatakan siapa di antara mereka yang paling besar. Paling besar adalah yang paling kecil di antara mereka. Berkaitan dengan menyambut-Nya, dan perumpamaan soal anak kecil.
Soal kedua, adalah sangat wajar terjadi secara manusiawi, di mana eksklusif dan egois itu mewarnai hati dan pikiran kita. Murid juga merasa heran ketika ada orang lainn menyatakan diri dalam kuasa yesus untuk mengusir setan. Lihat bagaimana kemanusiaan para murid demikian besar. Setelah bertengkar soal siapa yang terbesar, kali ini meributkan anugerah yang diterima orang lain. Keakuan masih begiru kuat dan menonjol.

Saudara terkasih, sering kita berpikir sangat sempit dan egosektoral, tidak ada apa-apanya di luar sana, orang lain tidak boleh sama dengan kita, dan milik kita tidak boleh orang lain memiliki yang sama. Bagaimana sikap kanak-kanak iman para murid diajar oleh Yesus agar semakin berubah dan berkembang menjadi lebih baik lagi dan lagi.BD.eLeSHa.

Sabtu, 26 September 2015

Hukuman Penyesat

HARI MINGGU BIASA PEKAN XXVI (H)
Bil. 11:25-29
Mzm. 19:8,10,12-13,14
Yak.5:1-6
Mrk. 9:38-43,45,47-48


Bil. 11:25-29

11:25 Lalu turunlah TUHAN dalam awan dan berbicara kepada Musa, kemudian diambil-Nya sebagian dari Roh yang hinggap padanya, dan ditaruh-Nya atas ketujuh puluh tua-tua itu; ketika Roh itu hinggap pada mereka, kepenuhanlah mereka seperti nabi, tetapi sesudah itu tidak lagi.
11:26 Masih ada dua orang tinggal di tempat perkemahan; yang seorang bernama Eldad, yang lain bernama Medad. Ketika Roh itu hinggap pada mereka -- mereka itu termasuk orang-orang yang dicatat, tetapi tidak turut pergi ke kemah -- maka kepenuhanlah mereka seperti nabi di tempat perkemahan.
11:27 Lalu berlarilah seorang muda memberitahukan kepada Musa: "Eldad dan Medad kepenuhan seperti nabi di tempat perkemahan."
11:28 Maka menjawablah Yosua bin Nun, yang sejak mudanya menjadi abdi Musa: "Tuanku Musa, cegahlah mereka!"
11:29 Tetapi Musa berkata kepadanya: "Apakah engkau begitu giat mendukung diriku? Ah, kalau seluruh umat TUHAN menjadi nabi, oleh karena TUHAN memberi Roh-Nya hinggap kepada mereka!"

Yak.5:1-6

5:1 Jadi sekarang hai kamu orang-orang kaya, menangislah dan merataplah atas sengsara yang akan menimpa kamu!
5:2 Kekayaanmu sudah busuk, dan pakaianmu telah dimakan ngengat!
5:3 Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir.
5:4 Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena upah yang kamu tahan dari buruh yang telah menuai hasil ladangmu, dan telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam keluhan mereka yang menyabit panenmu.
5:5 Dalam kemewahan kamu telah hidup dan berfoya-foya di bumi, kamu telah memuaskan hatimu sama seperti pada hari penyembelihan.
5:6 Kamu telah menghukum, bahkan membunuh orang yang benar dan ia tidak dapat melawan kamu.


Mrk. 9:38-43,45,47-48

9:38 Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita."
9:39 Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorang pun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.
9:40 Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.
9:41 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."
9:42 "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut.
9:43 Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan;
9:45 Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang, dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka;
9:47 Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka,
9:48 di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam.



Hukuman Penyesat

Saudara terkasih, apa yang terjadi apabila ada orang yang menyesatkan? Orang yang sangat jahat, apalagi anak-anak. Sesat saja sudah buruk, malah ini, menyesatkan anak kecil. Tersesat masih wajar, kalau menyesatkan itu ada unsur ajakan, menjadi penyebab, dan unsur kesengajaan. Tidak heran ketika Tuhan Yesus menyatakan hukuman yang sangat berat bagi pelaku penyesatan.
Mengapa Tuhan mengatakan hal ini, ialah, bahwa Ia hendak mengatakan kepada para murid yang menyaksikan orang yang bukan murid mengadakan mukjizat atas nama Tuhan. Tidak mungkin orang yang memuji sekaligus menghujat. Bagaimana orang yang menyebabkan orang tersesat itu justru leih berbahaya.
Saudara terkasih, sering kita justru menghalang-halangi orang hendak berbuat baik dan mendekat pada Tuhan karena keterbatasan kita. Pemikiran-pemikiran kita menjadikan hambatan saudara kita lebih mengenal Tuhan dengan dalih kebenaran yang adalah versi kita. Hal ini justru lebih berbahaya daripada yang bisa kita lakukan sekiranya kita rendah hati dan tidak merasa lebih.BD.eLeSHa.


Jumat, 25 September 2015

Pemberitahuan Kedua tentang Penderitaan

Sabtu Biasa Pekan XXV (H)
Za. 2:1-5,10-11a
Yer. 31:31:10,11-12ab,13
Luk. 9:43b-45


Za. 2:1-5,10-11a

2:1 Aku melayangkan mataku dan melihat: tampak seorang yang memegang tali pengukur.
2:2 Lalu aku bertanya: "Ke manakah engkau ini pergi?" Maka ia menjawab aku: "Ke Yerusalem, untuk mengukurnya, untuk melihat berapa lebarnya dan panjangnya."
2:3 Dan sementara malaikat yang berbicara dengan aku itu maju ke depan, majulah seorang malaikat lain mendekatinya,
2:4 yang diberi perintah: "Berlarilah, katakanlah kepada orang muda yang di sana itu, demikian: Yerusalem akan tetap tinggal seperti padang terbuka oleh karena banyaknya manusia dan hewan di dalamnya.
2:5 Dan Aku sendiri, demikianlah firman TUHAN, akan menjadi tembok berapi baginya di sekelilingnya, dan Aku akan menjadi kemuliaan di dalamnya."
2:10 Bersorak-sorailah dan bersukarialah, hai puteri Sion, sebab sesungguhnya Aku datang dan diam di tengah-tengahmu, demikianlah firman TUHAN;
2:11 dan banyak bangsa akan menggabungkan diri kepada TUHAN pada waktu itu dan akan menjadi umat-Ku dan Aku akan diam di tengah-tengahmu.


Luk. 9:43b-45

9:43b Ketika semua orang itu masih heran karena segala yang diperbuat-Nya itu, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya:
9:44 "Dengarlah dan camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia."
9:45 Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada-Nya.



Pemberitahuan Kedua tentang Penderitaan

Warta mengenai penderitaan ini sangat terasa kontras dengan apa yang disaksikan para murid di mana mereka bertiga melihat dalam transfigurasi, Yesus penuh kemuliaan. Para pendengar dan murid lain menyaksikan perbuatan besar dan ajaib yang dilakukan oleh Yesus, namun justru Yesus menyatakan diri sebagai akan diserahkan ke dalam tangan manusia.
Para murid tidak bisa mengerti apa yang Yesus maksudkan, namun tidak berani menanyakannya, dan hingga setelah penyaliban, ketika di Emaus mereka sadar akan arti semua itu. Kebangkitan yang membawa pengetahuan.
Saudara terkasih, Mesias yang menderita dan mengalami penyiksaan bukan ciri mesianisme yang dikenal masa itu. Budaya dan tradisi para murid masih menilai bahwa mesias itu tidak menderita seperti yang akan dialami Yesus. Ketika Yesus mengenalkan mesianisme gaya baru, khas Yesus, membuat mereka kaget dan bahkan bingung. Kebangkitan membawa pemahaman baru dan merupakan pembaharuan bagi mereka dan budaya mereka. BD.eLeSHa.



Pengakuan Petrus

Jumat Biasa Pekan XXV (H)
Hag. 2:1b-9
Mzm. 43:1,2,3,4
Luk. 9:19-22


Hag. 2:1b-9

2:1b Pada tahun yang kedua zaman raja Darius,
2:2 dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal dua puluh satu bulan itu, datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai, bunyinya:
2:3 "Katakanlah kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, dan kepada selebihnya dari bangsa itu, demikian:
2:4 Masih adakah di antara kamu yang telah melihat Rumah ini dalam kemegahannya semula? Dan bagaimanakah kamu lihat keadaannya sekarang? Bukankah keadaannya di matamu seperti tidak ada artinya?
2:5 Tetapi sekarang, kuatkanlah hatimu, hai Zerubabel, demikianlah firman TUHAN; kuatkanlah hatimu, hai Yosua bin Yozadak, imam besar; kuatkanlah hatimu, hai segala rakyat negeri, demikianlah firman TUHAN; bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman TUHAN semesta alam,
2:6 sesuai dengan janji yang telah Kuikat dengan kamu pada waktu kamu keluar dari Mesir. Dan Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu. Janganlah takut!
2:7 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat;
2:8 Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam.
2:9 Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam.


Luk. 9:19-22

9:19 Jawab mereka: "Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit."
9:20 Yesus bertanya kepada mereka: "Menurut kamu, siapakah Aku ini?" Jawab Petrus: "Mesias dari Allah."
9:21 Lalu Yesus melarang mereka dengan keras, supaya mereka jangan memberitahukan hal itu kepada siapa pun.
9:22 Dan Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.



Pengakuan Petrus

Saudara terkasih, beberapa kali muncul pertanyaan, Siapakah Yesus? Kali ini, sebaliknya, Yesus menanyakan kepada para murid, Siapakah Dia, menurut mereka. Mereka menyatakan apa yang mereka ketahui mengenai kata orang, pengenalan orang akan Yesus, yaitu ada yang menilai sebagai Yohanes Pembaptis, ada yang mengenal sebagai Elia, ada pula yang mengenal sebagai nabi-nabi terdahulu yang bangkit kembali. Karya dan pelayanan Yesus memang menunjukkan  kenabian sebagiamana mereka mengenal nabi-nabi yang terdahulu, wajar kalau mereka menilai demikian, kali ini Yesus justru langsung bertanya kepada para murid, menurut mereka, siapakan Yesus itu.
Petrus sebagai ketua dari para murid menyatakan dengan tegas, Engkau adalah Mesias dari Allah. Jawaban lugas yang oleh Yesus langsung disambut dengan pesan untuk tidak menyampaikan apa yang mereka nyatakan itu kepada siapa saja. Mengapa demikian? Mereka masih membutuhkan waktu untuk mengenal dengan baik Mesias yang harus menderita. Pengenalan akan Kemesiasan Yesus oleh para murid belum seutuhnya. Mereka masih perlu waktu lagi untuk bisa memahami Mesias yang personal Yesus, belum sebagaimana mereka pahami selama ini. Para murid yang bergaul, hidup, dan berkarya bersama Yesus saja masih perlu waktu, apalagi jemaat yang tidak mengenal dengan personal siapa Yesus.

Saudara terkasih, pengenalan akan Yesus menjadi penting agar kita tidak salah memahami apa yang menjadi kehendak-Nya. Mengapa demikian? kita manusia yang terbatas dan lemah ini sering memiliki keinginan dan angan-angan sendiri, dan kadang tidak sama dengan apa yang Tuhan kehendaki dan maui. Sabar untuk lebih mengenal Tuhan menjadi kunci agar makin tahu siapakah DIA. Bukan kata orang, namun Allah yang memberikan inspirasi kepada kita.BD.eLeSHa.

Kamis, 24 September 2015

Keingintahuan Herodes

Kamis Biasa Pekan XXV (H)
Hag. 1:1-8
Mzm. 149:1-2,3-4,5-6a,9b
Luk. 9:7-9



Hag. 1:1-8

1:1 Pada tahun yang kedua zaman raja Darius, dalam bulan yang keenam, pada hari pertama bulan itu, datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, bunyinya:
1:2 "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Bangsa ini berkata: Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali rumah TUHAN!"
1:3 Maka datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai, bunyinya:
1:4 "Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan?
1:5 Oleh sebab itu, beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu!
1:6 Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang!
1:7 Beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu!
1:8 Jadi naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu; maka Aku akan berkenan kepadanya dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ, firman TUHAN.


Luk. 9:7-9

9:7 Herodes, raja wilayah, mendengar segala yang terjadi itu dan ia pun merasa cemas, sebab ada orang yang mengatakan, bahwa Yohanes telah bangkit dari antara orang mati.
9:8 Ada lagi yang mengatakan, bahwa Elia telah muncul kembali, dan ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit.
9:9 Tetapi Herodes berkata: "Yohanes telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal demikian?" Lalu ia berusaha supaya dapat bertemu dengan Yesus.


Keingintahuan Herodes


Saudara terkasih, kali ini Gereja menyajikan permenungan mengenai keinginan Herodes untuk mengenal Yesus. Info yang ia terima sangat beragam. Ada yang menyebut sebagai Yohanes Pembaptis yang bangkit kembali, ada yang menyatakan sebagai Elia atau nabi masa lalu, Herodes Antipas memang berkuasa ketika Yohanes dan Yesus berkarya.
Kematian Yohanes yang misterius bagi masyarakat kebanyakan membuat pemikiran mereka bahwa ia telah kembali dan bangkit. Karya yang mirip ditampilkan Yesus membuat gagasan mereka menjadi lebih kuat.
Elia atau nabi masa lalu yang hadir merupakan pemikiran akan hadirnya masa mesianik di mana bahwa mereka, nabi-nabi di masa lalu hadir kembali. Kerinduan akan mesias dan masa pembebasan dari bangsa terjajah menguatkan kepercayaan mereka dalam hal ini. Sudut pandang kebebasan rohani yang terbalut politis tentunya.
Herodes memandang pada sudut lain, di mana ia khawatir bahwa pembebasan mereka secara politis tentu membahayakan posisinya. Tentu pajak yang menhimpit membuat keinginan warga Yahudi untuk dapat bebas. Keingintahuan ini berkembang menjadi ketakutan dan keinginan membunuh yang tercapai dengan kerjasama dengan Pilatus, dan imam-imam kepala dan kaum Farisi.

Saudara terkasih keingintahuan siapa Pribadi Yesus baik, namun motivasinya juga menentukan. Lihat bagaimana keinginan Herodes demikian hebat namun ternyata untuk memusuhi  bukan untuk lebih mengenal dan dekat dengan Yesus. Saudara terkasih, belajar dan mengenal Yesus lebih dan lebih lagi itu penting, namun apakah hal itu semakin membawa kita kepada DIA atau malah memegahkan diri dan memisahkan kita dengan-Nya? BD.eLeSHa.

Rabu, 23 September 2015

Perutusan Keduabelas Murid

Pw. S. Padre Pio dr Pietrelcina, Im. (P)
Ezr, 9:5-9
Mzm. 19:2-3,4-5
Luk. 9:1-6


Ezr, 9:5-9

9:5 Pada waktu korban petang bangkitlah aku dan berhenti menyiksa diriku, lalu aku berlutut dengan pakaianku dan jubahku yang koyak-koyak sambil menadahkan tanganku kepada TUHAN, Allahku,
9:6 dan kataku: "Ya Allahku, aku malu dan mendapat cela, sehingga tidak berani menengadahkan mukaku kepada-Mu, ya Allahku, karena dosa kami telah menumpuk mengatasi kepala kami dan kesalahan kami telah membubung ke langit.
9:7 Dari zaman nenek moyang kami sampai hari ini kesalahan kami besar, dan oleh karena dosa kami maka kami sekalian dengan raja-raja dan imam-imam kami diserahkan ke dalam tangan raja-raja negeri, ke dalam kuasa pedang, ke dalam penawanan dan penjarahan, dan penghinaan di depan umum, seperti yang terjadi sekarang ini.
9:8 Dan sekarang, baru saja kami alami kasih karunia dari pada TUHAN, Allah kami yang meninggalkan pada kami orang-orang yang terluput, dan memberi kami tempat menetap di tempat-Nya yang kudus, sehingga Allah kami membuat mata kami bercahaya dan memberi kami sedikit kelegaan di dalam perbudakan kami.
9:9 Karena sungguhpun kami menjadi budak, tetapi di dalam perbudakan itu kami tidak ditinggalkan Allah kami. Ia membuat kami disayangi oleh raja-raja negeri Persia, sehingga kami mendapat kelegaan untuk membangun rumah Allah kami dan menegakkan kembali reruntuhannya, dan diberi tembok pelindung di Yehuda dan di Yerusalem.

Luk. 9:1-6

9:1 Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit.
9:2 Dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang,
9:3 kata-Nya kepada mereka: "Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju.
9:4 Dan apabila kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari situ.
9:5 Dan kalau ada orang yang tidak mau menerima kamu, keluarlah dari kota mereka dan kebaskanlah debunya dari kakimu sebagai peringatan terhadap mereka."
9:6 Lalu pergilah mereka dan mereka mengelilingi segala desa sambil memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit di segala tempat.


Perutusan Keduabelas Murid

Saudara terkasih, hari ini, Gereja menawarkan kepada kita untuk merenungkan mengenai panggilan dan perutusan para murid, dua belas murid. Mereka yang selama ini mengikuti dan mendengarkan, mendapat tugas untuk menjadi pata utusan. Utusan untuk mewartakan Kerajaan Surga dan menyembuhkan orang-orang. Mereka mendapatkan tenaga dan kuasa dari Yesus. Tenaga dan kuasa untuk menguasai setan dan menyembuhkan penyakit.
Perutusan itu membawa mereka untuk taat dan bergantung sepenuhnya pada Penyelenggaraan Ilahi, di mana mereka tidak boleh membawa bekal apapun. Sarana hidup dapat mereka peroleh dari kebaikan yang menerima mereka. Perintah yang diterima para murid di jalani dengan baik, dan mereka berkeliling dari desa ke desa dan memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit di segala tempat.

Saudara terkasih, panggilan Tuhan mengandaikan menjalankan apa yang menjadi tugas perutusan dari yang mnegutus. Pribadi yang mencari nama diri, kemegahan diri, dan materi perlu dipertanyakan perutusannya. Syarat kedua ialah, mengandalkan Tuhan sepenuhnya. Apapun penting namun tidak ada yang lebih penting dari apa yang Tuhan kehendaki. Tuhan adalah segalanya dan menjadi prioritas di atas segala sesuatu. Ilmu pengetahuan, ketrampilan, dan bekal apapun bentuknya adalah sarana untuk membantu. Tuhan sendiri yang menjadi fokus dan prioritas. BD.eLeSHa.

Selasa, 22 September 2015

Melakukan Firman

Selasa Biasa Pekan XXV (H)
Ezr. 6:7-8,12b,14-40
Mzm. 122:1-2,3-4a,4b-5
Luk. 8:19-21



Ezr. 6:7-8,12b,14-40

6:7 Biarkanlah pekerjaan membangun rumah Allah itu. Bupati dan para tua-tua orang Yahudi boleh membangun rumah Allah itu di tempatnya yang semula.
6:8 Lagipula telah dikeluarkan perintah olehku tentang apa yang harus kamu perbuat terhadap para tua-tua orang Yahudi mengenai pembangunan rumah Allah itu, yakni dari pada penghasilan kerajaan, dari pada upeti daerah seberang sungai Efrat, haruslah dengan seksama dan dengan tidak bertangguh diberi biaya kepada orang-orang itu.
6:12b. Aku, Darius, yang mengeluarkan perintah ini. Hendaklah itu dilakukan dengan seksama."
6:14 Para tua-tua orang Yahudi melanjutkan pembangunan itu dengan lancar digerakkan oleh nubuat nabi Hagai dan nabi Zakharia bin Ido. Mereka menyelesaikan pembangunan menurut perintah Allah Israel dan menurut perintah Koresh, Darius dan Artahsasta, raja-raja negeri Persia.
6:15 Maka selesailah rumah itu pada hari yang ketiga bulan Adar, yakni pada tahun yang keenam zaman pemerintahan raja Darius.
6:16 Maka orang Israel, para imam, orang-orang Lewi dan orang-orang lain yang pulang dari pembuangan, merayakan pentahbisan rumah Allah ini dengan sukaria.
6:17 Untuk pentahbisan rumah Allah ini mereka mempersembahkan lembu jantan seratus ekor, domba jantan dua ratus ekor dan anak domba empat ratus ekor; juga kambing jantan sebagai korban penghapus dosa bagi seluruh orang Israel dua belas ekor, menurut bilangan suku Israel.
6:18 Mereka juga menempatkan para imam pada golongan-golongannya dan orang-orang Lewi pada rombongan-rombongannya untuk melakukan ibadah kepada Allah yang diam di Yerusalem, sesuai dengan yang ada tertulis dalam kitab Musa.
6:19 Dan pada tanggal empat belas bulan pertama mereka yang pulang dari pembuangan merayakan Paskah.
6:20 Karena para imam dan orang-orang Lewi bersama-sama mentahirkan diri, sehingga tahirlah mereka sekalian. Demikianlah mereka menyembelih anak domba Paskah bagi semua orang yang pulang dari pembuangan, dan bagi saudara-saudara mereka, yakni para imam, dan bagi dirinya sendiri.


Luk. 8:19-21

8:19 Ibu dan saudara-saudara Yesus datang kepada-Nya, tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak.
8:20 Orang memberitahukan kepada-Nya: "Ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Engkau."
8:21 Tetapi Ia menjawab mereka: "Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya."



Melakukan Firman

Saudara terkasih, dalam perikopa pendek ini hendak mengajak kita untuk merenungkan siapakah keluarga Tuhan itu. Keluarga secara biologis dan sekaligus keluarga spiritual. Yesus menunjuk bahwa siapa yang mendengarkan dan melaksanakan sabda atau firman-Nya adalah keluarga, yaitu ibu dan saudara-saudara-Nya. Meskipun demikian, bukan pula melepaskan bahwa Maria dan saudara-Nya yang datang adalah ibu dan saudara dalam arti biologis.
Saudara terkasih, dengan sabda ini, Tuhan Yesus hendak mengajak kita, bahwa kita sebagai anak-anak dan saudara biologis, tetap keluarga secara sosiologis kemasyarakatan, namun secara spiritual satu keluarga di dalam Yesus. Pemisahan antara yang rohani dan biologis bukan menjadi prioritas dan penghalang di dalam mengasihi Tuhan dan sesama.

Mendengarkan sabda atau firman saja belum cukup bagi Tuhan, namun melaksanakan. Apa arti melaksanakan? Melakukan apa yang dikehendaki Tuhan Allah bagi hidup kita. Melakukan kewajiban kita secara baik, maksimal, dan penuh sukacita. Baik yang spiritual seperti ibadat, merenungkan Kitab Suci, dan kegiatan yang berkaitan dengan Tuhan dan sesama secara seimbang dan selaras. Jangan hanya demi duniawi melupakan Tuhan, dan mengabdi Tuhan namun menelantarkan keluarga. Keseimbangan dan melakukan merupakan hal yang penting. Melakukan firman Tuhan sebagaimana Tuhan kehendaki bukan karena keuntungan dan rencana kita yang dipas-paskan dengan keinginan kita sendiri. BD.eLeSHa.

Senin, 21 September 2015

Panggilan Matius

Pesta S. Matius, RasPenInj (M)
Ef. 4:1-7,11-13
Mzm. 19:2-3,4-5
Mat. 9:9-13



Ef. 4:1-7,11-13

4:1 Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu.
4:2 Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.
4:3 Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera:
4:4 satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu,
4:5 satu Tuhan, satu iman, satu baptisan,
4:6 satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.
4:7 Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
4:13 sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus


Mat. 9:9-13

9:9 Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku." Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia.
9:10 Kemudian ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa dan makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya.
9:11 Pada waktu orang Farisi melihat hal itu, berkatalah mereka kepada murid-murid Yesus: "Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"
9:12 Yesus mendengarnya dan berkata: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.
9:13 Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."


Panggilan Matius

Saudara terkasih, panggilan Tuhan itu totalitas. Total yang tanpa batas, dan kesiapsediaan. Langsung tanpa perlu menimbang-nimbang, namun juga bagi semua orang. Tidak mengenal batasan apakah orang baik atau buruk dalam pandangan manusia.
Hari ini Gereja mengajak kita merenungkan bagaimana Tuhan juga memandang pemungut cukai yang dinilai sebagai pendosa. Pekerjaan pemungut cukai dinilai buruk karena selain bekerja bagi pemerintahan penjajah, namun kadang mereka juga mencari untungnya sendiri dengan mengutip lebih banyak daripada yang seharusnya.
Yesus juga makan dengan mereka, dalam hal ini juga merupakan hal yang tabu atau buruk dalam tradisi Yahudi. Tidak heran ada pertanyaan mengapa Guru, Yesus dianggap sebagai Guru saat itu, makan dengan pendosa. Pertanyaan itu tidak dijawab dengan langsung, namun dengan menggunakan perumpamaan. Bagaimana tabib datang untuk orang sakit, bukan orang sehat.

Saudara terkasih, bagaimana Yesus itu datang untuk menyelamatkan yang sehat bukan yang telah menemukan jalan. Pribadi yang telah menemukan jalan tentu akan Ia bimbing dan dampingi, namun yang sesatlah yang mendapatkan perhatian lebih agar tidak makin tersesat. Sering orang tidak mau kenal dengan orang yang bersalah dan sedang tertimpa masalah, kesalahan adalah tindakan yang lepas dari pribadi dan kepribadiaan seseorang, dan itulah yang dilakukan oleh Yesus. Kualitas Yesus tidak terpengaruh oleh kedosaan manusia di sekitarnya, dan justru membantu agar manusia mampu untuk keluar dari kungkungan dosa tersebut. BD.eLeSHa.

Minggu, 20 September 2015

Yang Terbesar

HARI MINGGU BIASA KE XXV (H)
Keb. 2:12,17-20
Mzm. 54:3-4,5,6,8
Yak. 3:16-4:3
Mrk. 9:30-37



Keb. 2:12,17-20

2:12 Marilah kita menghadang orang yang baik, sebab bagi kita ia menjadi gangguan serta menentang pekerjaan kita. Pelanggaran-pelanggaran hukum dituduhkannya kepada kita, dan kepada kita dipersalahkannya dosa-dosa terhadap pendidikan kita
2:17 Coba kita lihat apakah perkataannya benar dan ujilah apa yang terjadi waktu ia berpulang.
2:18 Jika orang yang benar itu sungguh anak Allah, niscaya Ia akan menolong dia serta melepaskannya dari tangan para lawannya.
2:19 Mari, kita mencobainya dengan aniaya dan siksa, agar kita mengenal kelembutannya serta menguji kesabaran hatinya.
2:20 Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati keji terhadapnya, sebab menurut katanya ia pasti mendapat pertolongan."

Yak. 3:16-4:3

3:16 Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.
3:17 Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.
3:18 Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai.
4:1 Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu?
4:2 Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.
4:3 Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.


Mrk. 9:30-37


9:30 Yesus dan murid-murid-Nya berangkat dari situ dan melewati Galilea, dan Yesus tidak mau hal itu diketahui orang;
9:31 sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka: "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit."
9:32 Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada-Nya.
9:33 Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Kapernaum. Ketika Yesus sudah di rumah, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Apa yang kamu perbincangkan tadi di tengah jalan?"
9:34 Tetapi mereka diam, sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka.
9:35 Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya."
9:36 Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka:
9:37 "Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku.


Yang Terbesar

Saudara terkasih, Yesus mengajarkan mengenai yang terbesar diawali dengan derita-Nya. Pembicaraan akan derita, penolakan, dan penyerahan. Sayang bahwa para murid tidak tahu dan paham akan maksud Yesus. Maka mereka mendapatkan penjelasan. Kali ini penjelasan yang berbeda di mana Yesus yang memulai pembicaraan bukan karena pertanyaan dari orang atau pendengarnya.
Sikap murid yang tidak paham ini, malah diperparah dengan perbincangan dan perebutan siapa yang paling besar di antara mereka. Yesus membawa anak kecil dan menyatakan bahwa siapa yang bisa seperti anak kecil inilah yang layak menjadi yang terbesar. Ambisius dan sikap ingin berkuasa dikonfrontir dengan sikap anak-anak yang tulus dan tidak kenal akan kuasa.
Saudara terkasih, haus kekuasaan, pengakuan, menjadi yang ter, sering mengacaukan keadaaan. Orang yang telah dikuasai keadaan demikian bisa menjadi lupa daratan dan terjadi perkelahian karena adanya iri hati dan dengki yang datang. Sikap anak-anak yang apa adanya merupakan kualitas bagi pribadi dewasa yang bisa melepaskan ambisi pribadinya. BD.eLeSHa.






Sabtu, 19 September 2015

Perumpamaan tentang Penabur

Sabtu Biasa Pekan XXIV (H)
1 Tim. 6:13-16
Mzm. 100:2,3,4,5
Luk. 8:4-15


1 Tim. 6:13-16

6:13 Di hadapan Allah yang memberikan hidup kepada segala sesuatu dan di hadapan Kristus Yesus yang telah mengikrarkan ikrar yang benar itu juga di muka Pontius Pilatus, kuserukan kepadamu:
6:14 Turutilah perintah ini, dengan tidak bercacat dan tidak bercela, hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya,
6:15 yaitu saat yang akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan.
6:16 Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorang pun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin.

Luk. 8:4-15

8:4 Ketika orang banyak berbondong-bondong datang, yaitu orang-orang yang dari kota ke kota menggabungkan diri pada Yesus, berkatalah Ia dalam suatu perumpamaan:
8:5 "Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis.
8:6 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan setelah tumbuh ia menjadi kering karena tidak mendapat air.
8:7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, dan semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati.
8:8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat." Setelah berkata demikian Yesus berseru: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"
8:9 Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, apa maksud perumpamaan itu.
8:10 Lalu Ia menjawab: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti.
8:11 Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah.
8:12 Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.
8:13 Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad.
8:14 Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.
8:15 Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.



Perumpamaan tentang Penabur

Saudara terkasih, perumpamaan mengandaikan adanya kreatifitas dan interpretasi akan makna dari perumpamaan yang disampaikan. Hal ini berkaitan pula dengan apakah yang dimaksudkan oleh pendengar sama dengan pembicara. Apa yang menjadi kebingungan para murid kelihatannya juga pada taraf ini, apa yang dimaksud Yesus apakah sama dengan apa yang mereka pahami.
Perumpamaan agraris ini dipakai Yesus sesuai konteks saat itu, di mana para pendengar adalah hidup dari pertanian, yang tahu dengan persis mengenai menabur. Benih yang ditaburkan itu jatuh di berbagai tempat dan tanah yang berbeda-beda. Ada yang tidak tumbuh karena diinjak-injak, ada yang jatuh di tempat berbatu sehingga tumbuh sebentar, dan ada pula yang jatuh di tempat yang subur dan tumbuh serta hidup dengan baik.
Benih yang dimaksud Lukas, ialah Sabda Allah, yang ditaburkan oleh Allah sendiri. Ayat 15 dengan jelas dan tegas bagaimana maksug perumpamaan ini, yaitu, tanah yang baik ialah orang yang mendengar Sabda Tuhan dan menyimpannya dalam hati yang baik dan menghasilkan buah dalam ketekunan. Mendengar saja tidak cukup, menyimpannya saja belumlah cukup. Tuhan menghendaki, mendengarkan, menyimpan dalam hati yang baik dan menghasilkan buah. Menghasilkan buah bukan hanya menyimpannya. Buah dalam ketekunan, lihat bahwa Tuhan menghendaki kita bertekun agar Sabda itu tidak mati karena adanya himpitan sebagaimana jatuh di tanah yang berbatu.

Saudara terkasih, kita sering mendengarkan sabda Tuhan, menyimpannya dengan baik, namun untuk menghasilkan sering kita tidak mampu  karena kita mengikuti kata hati kita, mengikuti alur dunia yang sering tidak sama dengan jalan Tuhan. Kalau demikian, janganlah takut dan mintalah pada Tuhan kekuatan dan bimbingan agar memiliki hati yang bisa menyimpan Sabda-Nya untuk mengasilkan buah yang berlimpah.