Pw.
S. Hieronimus, ImPujG (P)
Neh.
2:1-8
Mzm.
137:1-2,3,4-5
Luk.
9:57-62
Neh.
2:1-8
2:1 Pada bulan Nisan tahun
kedua puluh pemerintahan raja Artahsasta, ketika menjadi tugasku untuk
menyediakan anggur, aku mengangkat anggur dan menyampaikannya kepada raja.
Karena aku kelihatan sedih, yang memang belum pernah terjadi di hadapan raja,
2:2 bertanyalah ia kepadaku:
"Mengapa mukamu muram, walaupun engkau tidak sakit? Engkau tentu sedih
hati." Lalu aku menjadi sangat takut.
2:3 Jawabku kepada raja:
"Hiduplah raja untuk selamanya! Bagaimana mukaku tidak akan muram, kalau
kota, tempat pekuburan nenek moyangku, telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu
gerbangnya habis dimakan api?"
2:4 Lalu kata raja kepadaku:
"Jadi, apa yang kauinginkan?" Maka aku berdoa kepada Allah semesta
langit,
2:5 kemudian jawabku kepada
raja: "Jika raja menganggap baik dan berkenan kepada hambamu ini, utuslah
aku ke Yehuda, ke kota pekuburan nenek moyangku, supaya aku membangunnya
kembali."
2:6 Lalu bertanyalah raja
kepadaku, sedang permaisuri duduk di sampingnya: "Berapa lama engkau dalam
perjalanan, dan bilakah engkau kembali?" Dan raja berkenan mengutus aku,
sesudah aku menyebut suatu jangka waktu kepadanya.
2:7 Berkatalah aku kepada
raja: "Jika raja menganggap baik, berikanlah aku surat-surat bagi
bupati-bupati di daerah seberang sungai Efrat, supaya mereka memperbolehkan aku
lalu sampai aku tiba di Yehuda.
2:8 Pula sepucuk surat bagi
Asaf, pengawas taman raja, supaya dia memberikan aku kayu untuk memasang
balok-balok pada pintu-pintu gerbang di benteng Bait Suci, untuk tembok kota
dan untuk rumah yang akan kudiami." Dan raja mengabulkan permintaanku itu,
karena tangan Allahku yang murah melindungi aku.
Luk.
9:57-62
9:57 Ketika Yesus dan
murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah
jalan kepada Yesus: "Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi."
9:58 Yesus berkata kepadanya:
"Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia
tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
9:59 Lalu Ia berkata kepada
seorang lain: "Ikutlah Aku!" Tetapi orang itu berkata:
"Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku."
9:60 Tetapi Yesus berkata
kepadanya: "Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau,
pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana."
9:61 Dan seorang lain lagi
berkata: "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan
dahulu dengan keluargaku."
9:62 Tetapi Yesus berkata:
"Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak
layak untuk Kerajaan Allah."
Mengikuti
Yesus
Saudara terkasih, mengikuti Yesus berkaitan dengan
kesempatan untuk semakin mengenal DIA secara pribadai dan ajaran-ajaran-Nya,
terutama berkaitan dengan pemuridan. Pemuridan yang mengandaikan adanya
komitmen dan perutusan.
Pengajaran melalui dialog tanya jawab sebagaimana
pertanyaan ke mana Yesus akan pergi, dan jawaban yang jelas dan tegas baghwa IA
tidak akan memberikan jaminan kenyamanan. Kesediaan untuk menyangkal diri dan
memanggul salib. Gegap gempita dan semangat yang berkobar-kobar sering tidak
mudah untuk menghadapi tantangan pemuridan Yesus ini.
Siapapun yang dipanggil mengikuti-Nya harus siap
sedia dan tidak lagi menoleh ke belakang. Apapun harus ditinggalkan, termasuk
keluarga, dan banyak hal yang sering kita berat untuk melepaskannya.
Panggilan-Nya berarti ya dan tidak ada nanti atau sebentar.
Komitmen utuh dan mengalahkan segalanya demi Tuhan.
Hal ini wajar dan layak ketika kita ingat bahwa Tuhan juga memberikan kepada
kita apapun yang kita perlukan, tidak ada yang Tuhan lupakan akan hidup kita.
Saudara terkasih, komitmen total untuk
mengikuti-Nya demi mewartakan kerajaan surga dan mengalahkan segala sesuatu. Diri
sendiri dengan berbagai hal bisa kemampuan, harta, kecintaan, keluarga, bahkan
juga karir. IA selalu nomor satu dan jangan harap akan kenyamanan. Apa yang Ia
janjikan akan panggilan bukan untuk di dunia ini, namun ada di kehidupan
nanti.BD.eLeSHa.